Part 26 ( A Murder )

1K 24 0
                                    

***

Marvin membawa Jordan ke ruang bawah tanah, di tengah hutan gelap, hujan turun dengan ciri khas kilatnya, suara gemuruh hujan membuat Marvin yakin Jordan akan merasa ketakutan jika sudah sadar nanti, terlebih hanya ada satu lilin yang menjadi penerangan di ruangan itu.

"Maaf sayang, om lakuin ini karena mommy kamu gamau kerja sama buat om" ucap Marvin, tangannya tak henti berkutik mengikat Jordan, dunia mafia terlalu kejam tidak pernah memandang usia untuk membunuhnya, bahkan Marvin tidak pernah merasa bersalah ketika sudah membunuh, karena memang itu sudah menjadi suatu kebiasaan Marvin.

"Sayang, om pergi dulu yah kamu baik baik disini" kata Marvin, sedetik kemudian Marvin pergi meninggalkan Jordan seorang diri dalam ruangan bawah tanah yang sangat mencekam suasana.

Tidak lama setelah Marvin pergi, Jordan tersadar setelah berjam jam tertidur, Jordan kaget melihat disekitarnya gelap dengan tali yang mengikat penuh pada tubuhnya.

"Sial!!! ada yang coba mau mencelakai aku, mommy pasti khawatir kalo aku ga cepet-cepet kabur dari sini, tapi ini gelap sekali aku tidak bisa melihat jalan keluar" ucap Jordan.

Jordan terus berkutik berusaha membuka ikatan tali pada tubuhnya, sampai akhirnya Jordan ingat kalo dia membawa belati kecil yang dia ambil dari ruangan rahasia Letta, setelah lama mencoba membuka talinya, kini Jordan berhasil terlepas dari ikatan tali itu.

"Aku harus cepet-cepet kabur, tunggu dulu kalo aku kabur sekarang aku gaakan tau siapa yang coba celakain aku, lebih baik aku pura pura takut aja dulu" pikir Jordan dengan cerdas, kini tangannya sibuk dengan gadget yang ada di saku celana jeans nya.

Jordan : mommy, maaf aku pergi gabilang mommy, tadi temen aku ke apartemen dan aku main sekarang aku ada di rumah temen, besok aku pulang nya ya mommy, mommy gausah khawatir.

Setelah mengirim WhatsApp pada Letta, Jordan mengikat kembali tubuhnya tetapi tidak terlalu erat seperti sebelumnya.

***
Ting!!!

Pandangan Letta terfokus kepada jalanan yang ada didepannya, tangannya bergerak kanan dan kiri mengendarai mobil Ferarri miliknya, fokus nya teralihkan seketika ketika handphone nya bergetar, dengan cepat Letta membaca pesan yang dikirim Jordan.

"Jordan, kecerdasan kamu membuat mommy khawatir sayang, untung mommy pasang GPS, didalam fase hp kamu" kata Letta, memutar arah mobilnya untuk menjemput Jordan.

"Kamu memang anak baik, bahkan ga nangis sedikitpun?, kayanya tidur kamu nyenyak banget" ucap Marvin, tangannya terulur mengusap puncak kepala Jordan yang kini tertunduk lesu, mengingat Jordan belum makan sedari tadi malam.

"Jadi om tua, yang mau coba celakain aku? dari awal aku udah curiga" sinis Jordan, bangkit dari duduknya dan menghampiri Marvin, jelas Marvin tersentak kaget melihat Jordan, "Se berani ini Jordan? anak kecil 6th bahkan lebih cerdas dariku, gaya nya mirip banget sama gue" batin Marvin.

"Karena kamu udah tau siapa yang mau celakain kamu, mending kamu mati sekalian" ancam Marvin, mengeluarkan pistol hitam dari balik jaket yang dia kenakan.

Jordan terdiam pasrah, meskipun dirinya Cerdas dan ditangannya memegang belati, tetapi itu tidak berarti apa-apa, karena kerja pistol lebih cepat dari belati, Marvin siap dengan pistol yang sudah ada di depan kepala Jordan.

Duar!!!

***

Vote nya biar aku semangat ya hehe :v


MERRIED TO LEADER MAFIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang