Part 36 ( The real Mafia )

927 28 2
                                    

***
"Akhirnya kita bisa bertemu setelah sekian lama" cibir Raymond.

"Kau benar sudah lama tidak bertemu, dan saat bertemu kembali kau sepertinya akan memulai peperangan, jangan terburu buru Raymond" timpal Raymond.

"Letta, mengapa Jordan tidak ikut ? haruskah aku membawa Jidan kesini?"

"Omong kosong apa yang kau bicarakan? dasar brengsek" pungkas Letta menatap tajam pada Raymond.

"Aku tidak percaya bajingan seperti kalian berani memanggilku kesini, aku dengar kau akan membicarakan bisnis, bisnis apa yang akan kau tawarkan padaku?" ucap Raymond dengan penuh cemoohan pada Marvin, Marvin hanya diam dan tersenyum, betapa tampannya dia.

"Aku sudah memperingatkanmu untuk tidak terburu buru tetapi kau sungguh tidak sabar ya?" kata Marvin. "Lihatlah ini dan tunggu kehancuranmu pada saatnya nanti" ucap Marvin, mengeluarkan beberapa dokumen di hadapan Raymond, dokumen itu berisi tentang sebagian saham Raymond yang semakin dikuasai Marvin, hal itu membuat Raymond geram dan tidak bisa menahan emosinya.

"Letta, sungguh kau sudah tidak peduli dengan Jidan? kau bahkan tidak berusaha untuk menyelamatkannya, kembalilah padaku dengan begitu aku akan melepaskan Jidan, aku beri waktu 3 hari untuk mempertimbangkannya" jelas Raymond berlaku pergi meninggalkan Letta dan Marvin.

Sampai saat ini Raymond selalu menunggu Letta kembali, karena kebodohannya dulu Raymond merasakan penyesalan, bahkan mental diapun sedikit terganggu beberapa bulan lalu, dia menjadi seseorang yang benar benar tidak punya hati, dan belas kasih, besar kemungkinan jika Jidan tidak diselamatkan, maka Jidan akan dibunuh oleh Raymond.

"Kau akan membawaku kemana? mengapa arahnya berbeda?" heran Letta.

"Aku akan membawamu ke penjara bawah tanah perkumpulan Mafia, ada seseorang yang perlu aku introgasi" ketus Marvin.

Penjara bawah tanah...

Penjara bawah tanah dengan sel disekelilingnya, gelap, hitam pekat menjadi ciri khas ruangan itu, hanya ada api sumber pencahayaan, seseorang diikat disatu kursi tua, tubuhnya penuh dengan darah, dia telah disiksa oleh beberapa anggota mafia.

"Katakan, apa kau yang mencoba mencelakai Letta dan Jordan beberapa hari lalu?" tanya Marvin dengan penuh serius, rahangnya mengeras, dia benar benar marah.

"Aku tidak akan pernah mengatakannya"

"Aku harap kau tidak akan menyesal, atas pilihanmu" ucap Marvin memperingatkan, "Letta apakah kau pernah melihat kulit seseorang dikelupas? apa kau pernah lihat manusia dibakar hidup hidup?" tanya Jordan tersenyum.

"Bajingan ini masih bisa tersenyum, meskipun aku ketua CIA tapi aku tidak pernah membunuh orang dengan sengaja dan aku tidak pernah melihat orang berlumur darah sebanyak itu" batin Letta, kakinya bergetar.

"Sepertinya aku sudah membuatmu takut, tetapi aku akan memaksamu untuk tetap melihat apa yang akan anggota ku lakukan pada kaparat itu" ucap Marvin, menarik tubuh Letta dan membiarkannya duduk di pangkuan Marvin. "Aku sudah memutuskan untuk mengejarmu Letta, aku seorang mafia, wanitaku harus terbiasa dengan ini" batin Marvin.

"Lepaskan aku!!! kau gila Marvin, apa kau benar benar akan mengelupas kulit dia?"

"Tidak hanya mengelupas kulitnya, aku juga akan menembaknya dari sini , aku akan menghancurkan dan mengeluarkan isi kepalanya".

"Kau sungguh tidak waras, kau akan membunuh orang hidup" ucap Letta, kaki dan tangannya mulai bergetar lebih cepat.

"Wanitaku benar benar bodoh, apa kau berpikir aku akan membunuh orang mati? bagaimana bisa aku melakukan itu, diam dan menurut jika tidak aku akan menghukummu"

"Iblis ini benar benar sudah kehilangan akal sehatnya, dia telah menipukku dan anggotaku dengan kebaikannya, aku pikir dia benar benar lebih rendah dari Raymond dan sedang mencari sekutu untuk mengalahkan Raymond" batin Letta yang tak pernah berhenti mengumpat.

"Baik tuan baiklah, aku akan mengatakannya padamu, tolong jangan bunuh aku biarkan aku hidup aku hanya dibayar oleh wanita yang bernama Katleen, mohon ampuni aku".

"Katleen kau biadab, aku akan memusnahkanmu, siapapun tidak boleh mengganggu anakku apalagi wanitaku" geram Marvin.

"Berhenti berbicara aku wanitamu, aku tidak akan pernah menjadi wanita seorang iblis" kata Letta, berlari meninggalkan Marvin.

"Urus dia, aku sudah cukup menginterogasinya".

Marvin mengejar Letta dengan kecepatan lari yang tidak bisa dihindari oleh Letta, Marvin menarik Letta dan menciumnya dengan paksa, Letta terus memberontak tetapi tidak ada hasil.

"Dasar cabul, lepaskan aku!!!" teriak Letta.

"Wanitaku menjadi pemberontak sekarang" ujar Marvin, tangannya menangkup wajah cantik Letta.

"Itu karena kau menipukku, kau datang padaku seperti orang baik, kau bilang akan membalaskan dendam orangtuamu, aku pikir kita mempunyai tujuan yang sama dan kau pun baik untuk dijadikan sekutu, tapi kau menipukku ternyata dengan kekuasaanmu saat ini kau bisa mengalahkan Raymond, tanpa harus bergabung dengan anggota CIA ku" ucap Letta, dengan ketegasan yang membuat Marvin semakin menyukai Letta.

"Mulai saat ini kau wanitaku, mohon untuk tidak memberontak dan ikuti saja apa yang aku katakan, maaf membuatmu takut, aku tidak bermaksud , aku hanya ingin kau terbiasa dengan apa yang aku lakukan, karena suatu saat nanti kau akan menikah dengan ketua Mafia ini" jelas Marvin, tangannya terulur dan memeluk Letta dengan erat, ia menenggelamkan kepalanya pada pundak Letta.

***

MERRIED TO LEADER MAFIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang