20. Kepastian

51 11 0
                                    

Ketika kepastian itu tiba, aku akan mengambilnya. Karena kesempatan tak akan datang dua kali. Jadi... mungkin hanya sampai disini saja.

***

Saat ini, Sherly sedang berada disebuah taman yang cukup dekat dengan komplek rumahnya. Taman itu sangat ramai. Mulai dari anak-anak sampai orang tua, mereka pasti sering bermain disini. Untuk joging, jalan-jalan, atau melepas penat setelah beraktivitas.

Berbagai macam bunga yang menghiasi taman juga membuat nuansa taman terasa menyenangkan. Ditambah lagi dengan langit sore yang menampakkan matahari yang hendak terbenam yang menyilaukan cahaya jingga.

Sherly duduk sendirian disebuah bangku taman yang dekat dengan taman bermain anak-anak. Suara tawa anak-anak yang asik bermain permainan membuat Sherly sendiri ikut tersenyum. Ekspresi bahagia mereka membuat Sherly merasakan kebahagiaan mereka juga.

Untuk sesaat, Sherly bisa melupakan masalahnya.

Tentang Rival, tentang Gita, ataupun tentang penguntit yang selalu menghantui Sherly dengan berbagai teror. Sherly berhasil melupakan semua itu hanya karena melihat kebahagiaan anak-anak kecil yang sedang bermain.

Seketika Sherly teringat anak-anak panti asuhan yang diurus oleh Bunda Devi. Sudah cukup lama dia tidak bermain ke sana karena urusan sekolahnya yang padat.

Dalam hatinya, Sherly berencana untuk datang kembali ke panti asuhan ketika dia memiliki waktu senggang. Dia juga akan mengajak teman-temannya untuk datang dan menemui anak-anak panti yang begitu baik dan lucu-lucu.

Sherly menarik nafasnya panjang. Kemudian, dia menghembusnya perlahan-lahan. Sedetik kemudian, Sherly menerbitkan sebuah senyuman. Dan kini, pikirannya ia penuhi dengan pikiran positif.

Sudah saatnya.

Sherly merasakan adanya getaran dari saku rok abunya. Handphonenya berdering. Tanda sebuah pesan baru masuk dan Sherly segera membukanya. Sebuah pesan dari seseorang yang memang Sherly harapkan. Segera dia membalas pesan itu.

Kak Alexa
Kamu dimana, Sher?

Taman dekat rumahku. Kakak tau, kan?

Oh, ya tau! Udah di sana? Maaf kakak telat. Baru pulang latihan basket dulu soalnya

Ya gak papa. Aku udah disini. Baru sampai tadi

Oke bentar ya! I am coming princess

I waiting you my prince

Cieee... berani gombal. Otw okay :)

Okay:)

Sherly terkekeh sendiri. Dia tidak menyangka akan membalas pesan seperti itu. Sherly jarang membalas pesan dengan laki-laki. Jika memang harus chatan dengan laki-laki pun, itu terpaksa karena adanya sebuah urusan. Selebihnya, Sherly tidak mau chatan dengan mahluk yang berlainan jenis dengannya.

Bukan Sherly membenci laki-laki. Tapi Sherly memang jarang dekat dengan mereka. Sehingga jika ada laki-laki yang mencoba mendekatinya, Sherly sering merasa minder. Sherly juga sering memberi kode bahwa dirinya tak nyaman dengan perlakukan si laki-laki itu. Membuat laki-laki itu akhirnya menyerah dan berhenti mendekati Sherly.

About Him[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang