Sabtu pagi. Sherly memilih untuk tidak ikut ekskul. Dia meminta Qory untuk mengizinkan absennya. Dia masih terlalu lelah. Dan dia masih tidak percaya dengan kenyataan yang sebenarnya.
Sherly kira tak serumit ini. Dia kira, Alexa dan Rival hanyalah saudara yang saling bermusuhan. Tapi dibalik itu semua, ada konflik lain yang menjadi alasan permusuhan mereka tak kunjung usai. Sherly menghela nafas. Memikirkan hal ini membuatnya sakit kepala.
Sherly mengerti jika Alexa ataupun Bunda Devi tak menceritakan yang sebenarnya. Masalah mereka hanya akan membuka luka lama. Memori gelap itu bisa membuat mereka kian menderita.
Tapi ... membunuh seseorang apalagi ayahnya sendiri apakah tidak keterlaluan? Tentu saja keterlaluan. Sekalipun ayahnya salah karena berkhianat. Melupakan Alexa yang berstatus anak kandungnya, tidak seharusnya sampai membunuh sang ayah. Membuat Rival menderita karena harus kehilangan kedua orang tuanya.
Teringat Rival, Sherly juga ikut merasa bersalah.
Dia lebih menderita. Kehilangan kedua orang tuanya, harus menjaga rahasia yang merupakan aibnya. Tapi rahasia itu diketahui orang yang salah dan dijadikannya ancaman hanya supaya bisa menjadi kekasihnya.
"Sherly, sebenarnya aku minta maaf. Aku tahu Gita selingkuh dari Nadya. Dia kasih tahu aku segalanya. Awalnya aku gak percaya. Tapi melihat semua foto-foto yang Nadya kirim ke aku, di mana ada Gita dan Rival yang berduaan, aku marah." Rehan kembali bercerita. Wajahnya tampak kacau. "Aku minta Nadya cetak semua foto-foto Gita sama Rival. Corat-coret semua foto-foto itu. Aku juga suruh supaya Nadya tulis 'pengkhianat akan menanggung malu' di bagian belakang foto."
"Tulisan itu kurang jelas karena aku nulis sambil emosi." Nadya menyahut. "Aku gak maksud bikin kamu takut. Aku tahu kamu udah cukup tertekan. Kamu suka sama Rival begitupun sebaliknya, tapi perasaan kalian gak sampai karena ada Gita. Kemudian Alexa datang. Kasih kamu pilihan lain."
Kali ini, Rehan kembali bicara. "Maaf bikin kamu merasa diteror yang enggak-enggak. Aku ingin kasih tahu kamu. Aku ingin ... Gita mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatan dia."
Gita.
Gadis itu memang keterlaluan. Sudah menjadi gadis kaya raya, anak kepala sekolah, memiliki kekasih yang mencintainya, apa lagi yang kurang? Kenapa dia harus mengusik hidup seseorang? Rival sudah terlalu menderita. Apa itu tidak cukup? Apa harus Rival mencintai seseorang yang tidak dirinya cintai?
Memikirkan itu, Sherly tersulut emosi.
Tapi apa yang bisa Sherly lakukan?
Sherly mendengus. Dia teringat percakapannya dengan Rehan dan Nadya. Mereka tidak menceritakan semuanya karena ada hal yang tidak mereka ketahui juga. Alexalah yang paling mengetahui semua ini. Tapi apa Alexa akan memberitahu Sherly yang sebenarnya?
"Apa Bunda Devi tahu kalau yang bikin suaminya meninggal itu ulahnya Kak Alexa?" Masih banyak yang Sherly pertanyakan. Rehan menghela nafas seraya menggeleng. Nadya yang di samping Sherly mengepalkan tangannya.
"Sebenarnya, saat sedang mengendarai mobil, tiba-tiba ada orang yang berdiri di tengah-tengah jalan. Om Rendra kaget dan akhirnya mobilnya itu menabrak sebuah pohon. Saat itu malam dan jalanan sepi. Om Rendra dan Tante Adina selamat. Tapi karena mereka selamat, mereka akhirnya dibegal. Karena gak mau serahin hartanya, akhirnya mereka dibunuh."
Sherly kembali menitikkan air matanya. Ini benar-benar berat. Niat Sherly menerima Alexa menjadi ragu. Niat Sherly memaafkan Gita menguap begitu saja. Menerima kenyataan yang ada bahwa Alexa adalah sosok yang kejam begitu sulit. Karena Sherly tak menyangka, jika dibalik wajahnya yang rupawan, dia adalah sosok keji yang pernah Sherly kenali.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Him[Tamat]
Romansa#KaKelSeries2 Suka dengan kakak kelas memanglah hal yang wajar. Apalagi saat jatuh cinta pada pandangan pertama karena kagum akan kelebihannya. Itulah yang Sherly rasakan sejak awal. Saat kakak kelasnya yang memiliki hobi bermain gitar, memotret, da...