Dear Diary,
Jika ditanya sejak kapan aku menyukainya, aku sendiri juga tidak tahu. Karena rasa suka itu tiba-tiba saja tiba hanya ketika hari pertama dirinya mengajar ketua ekstrakurikuler komputer. Caranya yang mengajar begitu mudah dipahami dengan gerakan tangannya yang turut andil menjelaskan. Mungkin, sejak saat itu aku mulai menyukainya?
Kak Rival.
Jujur, itu adalah nama pria pertama yang aku sukai. Ok, mungkin dulu aku pernah menyukai seseorang. Tapi jujur, aku tidak menyukainya sedalam aku menyukai kak Rival.
Kak Rival itu baik. Dia baik. Dia selalu juara lomba desain grafis. Dia pasti selalu masuk juara 3 besar. Dan hal itu membuatnya menjadi kebanggaan sekolah.
Dia juga ahli memotret. Dia juga suka membuat video. Dan jujur, itu adalah hobi ku juga. Saat tahu kami memiliki hobi yang sama, aku semakin semangat menggemari hobi ku.
Dia juga hebat dalam bermain gitar. Ada satu kalimat yang pernah dia ucapkan. Dan jujur, kalimatnya itu paling menginspirasi diriku.
Dia pernah bilang, "Seorang yang ahli terlahir dari seseorang yang amatir."
Sejak saat itu juga aku memberanikan diri untuk belajar bermain gitar. Dibantu teman-teman sekelas ku yang memang ahli bermain gitar.
Jujur saja, menyukai dia membawa banyak perubahan dalam hidupku.
Dulu, aku seseorang yang pemalu. Ragu untuk maju. Lebih senang bekerja di balik layar.
Tapi setelah menyukainya, gelora untuk berada di depan benar-benar terasa membara.
Aku berani mencoba hal baru. Aku berani terbuka untuk orang baru. Aku mulai menikmati peran berada di paling depan.
Tapi, karena dia. Tujuanku maju karena dia. Alasanku bisa berdiri maju seperti ini karena dia.
Tentang dia. Semua ini tentang dia. Karena dia.
Ketika melihatnya menembak seorang kakak kelas 1 tingkat diatasku. Di depan semua murid-murid dengan berbagai rangkaian kalimat penuh cinta untuk kakak kelas itu, aku paham.
Perasaan tabu ini tak akan pernah sampai. Sekalipun aku maju tuk menyatakannya. Memberanikan diri dan mendeklarasikan perasaanku padanya. Tetap saja, hasilnya sama.
Sejak hari itu, aku mungkin sudah kembali larut pada diriku yang dulu.
Si pemurung dengan sereceh kepercayaan diri.
Dia, dia sudah bahagia dengan yang lain. Benar, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
About Him[Tamat]
Romantizm#KaKelSeries2 Suka dengan kakak kelas memanglah hal yang wajar. Apalagi saat jatuh cinta pada pandangan pertama karena kagum akan kelebihannya. Itulah yang Sherly rasakan sejak awal. Saat kakak kelasnya yang memiliki hobi bermain gitar, memotret, da...