Arsenik.

366 17 9
                                    

...

.

.

...

Suara riuh penonton terus terdengar meski musik sudah berhenti sepenuhnya.

"Peluk leherku dengan erat, baby" ujar Ethan tiba-tiba. Joann sebenarnya sudah memeluk leher sang kakak. Hanya saja ia hanya memeluknya tak begitu erat mengingat ia tak sedang dipangku.

Suara riuh tamu undangan berhenti ketika mereka melihat lampu sorot yang lebih terang dari lampu sorot panggung dan mendengar suara mesin helikopter yang terdengar begitu menggebu-gebu seakan tengah terjadi penyerbuan.

"EVERYBODY CALM DOWN!!!!" ujar si pembawa acara berusaha menenangkan tamu undangan yang mulai panik melihat helikopter itu berhenti tepat di atas mereka. Atau tepatnya di atas Ethan dan Joann.

"Kakak..." panggil Joann agak takut. Namun ketika melihat senyuman penuh cinta milik prianya, seketika ia menggigit bibir bawahnya penasaran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Apakah Ethan akan melakukan sesuatu yang gila... -lagi?

Ethan mengangkat Joann ke atas pangkuannya membuat kaki Joann melingkar erat pada pinggangnya dengan wajah cantiknya yang memerah di hadapan wajah tampan Ethan yang membangsatkan.

Orang-orang sedikit membeku pada keadaan. Pasalnya ada tiga helikopter tempur berhenti tepat di atas pesta pernikahan Ethan dan Joann dengan helikopter utamanya yang berhenti tepat di atas panggung di mana Ethan dan Joann sedang pangku-pangku manja sambil bertatap penuh cinta.

"Is this the part of the show?" tanya orang-orang tak beranjak seincipun dari tempatnya berdiri. Eric, Nicholas, Megan, dan Sandra bahkan tak mengerti dan berusaha bergerak mendekati Ethan dan Joann. Namun ketika mereka melihat kedua sejoli favorit semua orang sedang bermesraan, mereka langsung mengerutkan dahinya bingung.

"Can I take your microphone?" tanya pembawa acara mengambil mikrofon dari Ethan dan Joann.

Mereka memberikannya tanpa memutuskan kontak mata sedikitpun. Menunjukkan bahwa dunia ini hanyalah milik sang kaisar bersama permaisurinya. Dan membuat orang-orang menggelengkan kepalanya semakin bingung dengan keadaan.

"DIMOHON SEMUA ORANG UNTUK TIDAK BERGERAK SEDIKITPUN!" teriak seseorang dari helikopter utama menggunakan pengeras suara.

Mereka mulai menerka-nerka dan menggigit bibir bawah mereka takut karena sepertinya ini bukanlah bagian dari pertunjukan.

"Kakak..." panggil Joann takut. Karena jujur untuk kali ini entah mengapa ia merasa ketakutan meski prianya sedang memeluknya dengan erat dan hangat.

Ethan mengusap kepala belakang Joann sayang. Memberikan rasa hangat berlebih bagi Joann dan mengenyahkan rasa takut Joann yang masih belum pasti.

"Apa kau tidak memercayaiku?" tanya Ethan menunjukkan raut kecewa yang dibuat-buat.

Joann mengerjapkan matanya bingung dan diam tak menjawab.

"Kau bahkan tak menjawabku, Joann" ujar Ethan kini menunjukkan raut kecewa yang sesungguhnya.

"Aku percaya padamu, kakak..."

Ethan tersenyum dan mengecup bibir merah itu agak lama.

"Ohhh, baby... Tidakkah kau megerti aku bisa mati jika aku tak memelukmu sehari saja?" tanya Ethan melantur yang lebih terdengar seperti pernyataan yang membuat Joann menjadi sebuah bayi tomat. Namun mengingat suasananya yang tidak pas, Joann malah mencebikkan bibirnya lucu.

Puzzle Pieces - Péché NoirciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang