...
.
.
"Monsieur Ethan?" panggil pria muda dari dalam rumah itu mengalihkan atensi Ethan dan Joann yang sedang melakukan acara beri permen pada Joann beiby.
Ethan menoleh dan langsung tersenyum senang. Joann yang melihatnya hanya bisa memasang ekspresi kebingungan karena kakaknya seolah sedang bertemu teman lama.
Seorang pria dengan rambut hitam wavey, mata hijau, kulit putih pucat, tubuh yang tegap yang agak terbentuk –meski tak sekeren Ethan, tubuh yang lebih pendek dari Ethan, dan perangainya yang hangat nan ceria.
"Chut! Rev!!!" panggil Ethan dengan aksen Prancisnya yang sangat kental. Bahkan Joann sempat melirik tak percaya karena aksen itu terdengar sangat murni dan alami.
*chut itu umpatan kasar bahasa Prancis. Gaada artinya dan khas banget.
Pria yang dipanggil Rev oleh Ethan itu langsung tersenyum lebar dan menghampiri Ethan sambil langsung memeluknya hangat.
"Ça fait longtemps, Rev. Ca va? (Long time no see, Rev. Bagaimama kabarmu?)"
Dan Joann kembali mengerjapkan mata ketika pria yang dipanggil 'Rev' itu seolah menjaga jarak dengan Ethan seperti sedang bertemu dengan seseorang yang harus dihormati ketimbang seseorang yang disebut teman.
"Kenalkan, ini istriku, Joann" ujar Ethan memperkenalkan Joann.
Rev tersenyum hangat dan melakukan bises (Salam ala Prancis yang cipika-cipiki) pada Joann sambil membungkuk hormat.
"Aku tebak pasti kakakmu ini sering menggodamu. Iya, kan?" ujar Rev pada Joann menggunakan bahasa Inggrisnya yang amburadul. Namun bukan hal itu yang membuat Joann terkejut. Melainkan karena pria ini mengetahui bahwa Ethan adalah kakaknya. Apa Ethan memberitahu pria ini? Apa hubungannya sebegitu terkenal? Like... seriously?
Ethan menahan tawa mendengar bahasa Inggris Rev yang sangat berantakan. Namun anehnya lagi, mereka bisa mengerti apa yang pria ini katakan.
"Je parle Français (Saya bisa bahasa Prancis)" ujar Joann ramah berusaha untuk tak tertawa mengingat kalimat bahasa Inggris Rev yang sangat berantakan.
"Silahkan masuk..." ujar Rev mempersilakan Ethan dan Joann untuk memasuki rumah ini.
Namun belum juga sampai tengah-tengah ruang tamu, Rev berbalik dan berkata.
"Aku tak bisa mengantar kalian ke dalam. Biar aku panggilkan Ayahku dulu. Monsieur, Mademoiselle. (Tuan, Nona)" ujar Rev yang langsung menghilang ke dalam rumah.
"Kakak... Kenapa dia bisa tahu bahwa kita adalah sepasang adik-kakak? Bukankah kau berkata bahwa aku ini istrimu? Mengapa dia bisa tahu? Lalu mengapa kau begitu akrab dengannya? Siapa dia?" dan banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan bertubi-tubi oleh Joann dengan mata besarnya yang imut.
"Tenang dahulu, sayang... Oke?" ujar Ethan terkekeh tampan sambil mengusap kepala belakang Joann.
Joann mengangguk lucu dan membiarkan kakaknya memeluknya hangat.
"Dia itu satu-satunya teman mainku saat pertama kali aku datang ke sini bersama Mama Papa saat kau masih berada di dalam kandungan Mama. Kita bertiga sebelumnyapun pernah tinggal di sini selama dua tahun? I guess. I don't know... –kembali ke Amerika dan datang kemari lagi saat Mama baru satu, atau- dua bulan mengandung dirimu. Kira-kira... 18 atau 19 tahun lalu? Mungkin..." ujar Ethan dengan kecupan pada pelipis Joann setelahnya.
"Jika dia memang temanmu, lalu mengapa dia bersikap seperti orang-orang lainnya yang memosisikan kita sebagai orang yang berada di atas mereka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces - Péché Noirci
Romance-Buku kedua dari Puzzle Pieces Trilogy- [21+] !!!Incest Story!!! ... . . Janji putih pernikahan yang mengikat Ethan dan Joann ternyata membuat konflik yang sebelumnya bagaikan teka-teki rumit, kini berubah menjadi labirin berdarah yang menyesakkan d...