...
.
.
...
Hari-hari selanjutnya berjalan dengan lancar dan kondusif tanpa adanya kendala apapun. Semua orang kembali berkegiatan seperti apa yang seharusnya mereka lakukan sehari-hari.
Namun...
"Joann penen puyaaaanggggg~"
-karena ada beberapa hal yang harus Ethan lakukan, maka Ethan berniat untuk lembur dan bermalam di kantor saja. Terlebih ini sudah lama sekali sejak ia tak bekerja semalaman.
"Kakak jahac! H-huks... N-napa cih kakak cuka cekawi kelja? H-huks... Kakak kawo maw bobo juga kelja teyus..."
Ethan terkekeh dan mengusap kepala belakang Joann dengan sayang. Joann memeluk leher sang kakak dan menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Ethan berharap kakaknya ini mau ikut bersamanya pulang ke rumah.
Oh, ayolah... Ethan itu bekerja hampir setiap saat. Tak kenal waktu maupun tempat. Bahkan Ethan tak peduli situasi apa yang sedang melandanya asalkan ia bisa tetap bekerja.
"Na-ah, baby... Kau pulang duluan, ya? Eric akan mengantarm-"
Joann langsung mendongakkan wajahnya menatap sang kakak dengan wajah paling seram yang pernah ia buat. Namun hal itu justru membuat Ethan terkekeh tampan dibuatnya.
"Kalau kau tak mau ikut aku pulang ke rumah. Maka aku juga mau ikut diam di sini. Hmph!" Ujar Joann sambil membuang muka merajuk.
...
.
.
Atlanta, Georgia, USA. 05:58 PM.
Matahari yang mulai terbenam membuat cahaya kekuningannya menembus gedung-gedung pencakar langit tanpa terkecuali gedung Athrax yang sangat megah. Namun bukan hal itu yang menjadi perbincangan hari ini.
Joann tak bisa menyangkal dirinya sendiri karena ia terus mencuri-curi pandang pada pria yang sedang duduk gagah di depan meja kerjanya. Iapun tak tahu mengapa langsung membereskan meja kerjanya dengan rapi seolah dirinya akan pulang sekarang.
Pikiran liar dari jiwa jalangnya seketika merajalela ketika dengan terang-terangan ia menatap sang kakak dengan sangat sensual.
Pria di seberangnya ini...
Dengan lengan baju yang tergulung sampai sikut...
Joann selalu suka ketika membayangkan dirinya sendiri menjilati urat-urat yang menjalar panas pada lengan itu.
Leher kokohnya dengan tulang selangka yang...
"Mmmhhh~"
Pikiran liarnya membuat Joann tak sadar melenguh keenakan. Seketika ia takut kakaknya akan mendapatinya sedang berpikiran liar tentangnya. Namun melihat prianya yang masih asyik berkutat dengan pekerjaannya-
"Kakak... Ada berkas yang perlu kau tandatangani."
Joann tersenyum miring di dalam hatinya. Berkas-berkas ini akan menjadi alibinya untuk menggoda sang kakak. Jika biasanya Joann memberikan berkas di depan meja Ethan, sekarang ini Joann menghampiri Ethan dan berdiri di sampingnya.
"Mmmhhh~"
Joann melenguh dalam hati ketika tertitori kakaknya ini benar-benar beraromamkan prianya. Begitu jantan dan menggoda. Entah apa yang merasukinya hingga ia bisa menjadi sangat-sangat jalang seperti ini. Namun ia tak bisa menyangkal bahwa dirinya ingin menjadi lebih nakal dari dirinya yang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces - Péché Noirci
Romance-Buku kedua dari Puzzle Pieces Trilogy- [21+] !!!Incest Story!!! ... . . Janji putih pernikahan yang mengikat Ethan dan Joann ternyata membuat konflik yang sebelumnya bagaikan teka-teki rumit, kini berubah menjadi labirin berdarah yang menyesakkan d...