...
.
.
Sixt-Fer-à-Cheval, Cluses, Bonneville, Haute-Savoie, Auvergne-Rhône-Alpes, République Française 07:29 PM CET. (Central European Time)
Jam memang menunjukkan pukul 7 malam. Namun percayalah bahwa di sini masihlah sangat terang karena di daerah CET atau biasa disebut Waktu Eropa Tengah, memang matahari terbenam sekitar pukul 9 atau 10 malam.
Ethan dan Joann bergurau dan bercengkerama tanpa beban melalui pesta teh hitam di bawah pohon oak dengan beberapa kelinci yang kadang-kadang berhenti melompat-lompat dan memperhatikan pasangan ini.
Ethan menyandarkan tubuhnya pada batang pohon dan memberi isyarat pada Joann untuk menyamankan diri pada pelukannya sambil menikmati sore hari yang begitu damai ini.
"Aku mencintaimu..." ujar Joann menyamankan kepala dan tubuhnya dalam dekapan yang lebih tua. Dengan suar kicauan burung, suara air terjun yang samar-samar terdengar, suara hembusan angin yang seolah memberitahu keduanya bahwa merekapun ikut andil dalam momen indah ini.
"Aku juga mencintaimu, baby"
Joann mendongak menatap wajah tampan kakaknya yang sedang memandangi langit. Jemari lentiknya ia arahkan untuk membelai rahang tegas itu dengan mata yang terpusat pada bibir prianya.
"Kakak..."
Cup~
Joann mendaratkan ranumnya dengan milik sang kakak sambil melumatnya pasrah berharap sang kakak mau mendominasi kegiatan ini menyalurkan rasa cinta mereka berdua yang tak terdefinisikan meski dalam bentuk terindah sekalipun.
Ethan membalas lumatan itu dan mulai mendominasi permainan sambil mengeratkan pelukannya pada Joann seolah berkata 'Aku di sini, sayang. Aku sedang melindungimu... Tak ada perlu yang ditakutkan, bayiku...'
Joann yang terlalu terbawa suasana tak menyadari bahwa kini pipinya sudah basah akan air mata bahagia. Ethan melepas pagutan bibirnya dan mengusap pipi gembil itu dari air mata dengan sangat lembut membuat Joann memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan yang diberikan sang kakak.
Joann membalikkan tubuhnya membuat tubuh prianya ia jadikan sandaran dengan satu lengan kekarnya yang memeluk perut rampingnya hangat.
Dengan kecupan-kecupan cinta yang Ethan bubuhkan pada puncak kepala Joann membuat suasana ini begitu damai dan menghangatkan hati.
Joann menyingkap lengan kemeja tangan panjang Ethan dan membelai lengan itu dengan pikiran yang entah sedang memikirkan apa. Lengan kekar ini adalah lengan sama dengan lengan yang selalu letih memangku dan memeluk tubuhnya meski keadaan tubuh prianya sedang tidak baik.
Jemari lentiknya lalu menyusuri urat-urat pada lengan itu sampai menuju punggung tangan Ethan yang lebih besar darinya. Ia memainkan jemari prianya masih dengan pikiran yang entah sedang memikirkan apa. Jemari ini adalah jemari sama yang begitu lihai melakukan hampir segala hal. Joann bahkan tak pernah mendengar prianya yang mengeluh akan jemarinya yang keriting seperti apa yang pernah Eric lakukan di belakang prianya.
Lalu tangan lentik Joann bergerak untuk membalik satu tangan yang lebih besar itu dan menyamankan satu tangannya pada genggaman prianya. Telapak tangan yang sedang menggenggam satu tangannya ini terasa agak kasar. Bahkan ia bisa melihat goresan-goresan yang pastilah bekas luka. Namun tangan kasar ini adalah tangan yang sama dengan tangan yang selalu mengusap kepala belakangnya dengan lembut. Tangan sama dengan tangan yang selalu mengusap punggungnya dan memberinya kehangatan yang tak akan pernah orang lain rasakan.
Dan kini,
Dari semua frase dan diksi yang bertanya tentang apa yang sedang Joann pikirkan, semua jawabannya kini sedang mendekap tubuh mungilnya dengan begitu hangat dan nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces - Péché Noirci
Romance-Buku kedua dari Puzzle Pieces Trilogy- [21+] !!!Incest Story!!! ... . . Janji putih pernikahan yang mengikat Ethan dan Joann ternyata membuat konflik yang sebelumnya bagaikan teka-teki rumit, kini berubah menjadi labirin berdarah yang menyesakkan d...