Krom.

179 11 0
                                    

...

.

.

"Kakak... Aku ingin belajar menembak." Ujar Joann membuat Ethan tersenyum kecil.

"H-huks..." isak Joann menunduk tak berani menatap kakaknya. "Aku... A-aku j-juga ingin melindungimu... H-huks. M-meskipun aku t-tak bisa, setidaknya aku b-bisa melindungi diriku sendiri..." Dan kalimat-kalimat Joann membuatnya sadar bahwa Joann sedikit berkilas balik mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu.

Ethan mengusap pipi gembil itu penuh cinta dan mengecup ujung hidung mancung Joann menenangkan. Melihat bagaimana hidung bangir Joann memerah lucu dengan mata besarnya yang mengeluarkan air mata membuat Ethan sedikit terkekeh.

"Aku akan mengajarimu, sayang. Sekarang jangan menangis, oke?"

...

.

.

Ethan mengambil sebuah kulit kayu yang agak lebar dan membuatnya berdiri di atas batu raksasa tak jauh dari tempat mereka duduk tadi. Joann hanya berdiri mengenakan kaus oversized-nya dengan mata besarnya yang tetap mengikuti pergerakan sang kakak.

"Kau membawa pistol?" Tanya Joann sedikit terkejut.

"Bagaimana jika ada yang mendengarnya?" Tanya Joann lagi dengan nada sedikit panik. Terlebih mereka tak terlalu jauh dari chateau yang disewa kakaknya. Dan tentunya orang-orang pasti masih bisa mendengar suara tembakan itu.

"Itu sebabnya aku membawa ini." Ujar Ethan mengambil benda silinder yang tak terlalu panjang entah dari mana.

Masalah pertama, Joann masih yakin orang-orang akan mendengar suara pistol itu. Masalah kedua, Joann tak tahu benda apa yang digenggam oleh kakaknya. Dan masalah yang terakhir. Bagaimana kakaknya menyembunyikan semua benda ini dengan begitu rapi? Pistol itu tak pernah terlihat seolah berada di belakang tubuh Ethan. Dan benda silinder itu tak pernah terlihat seperti sedang berada di dalam saku celananya. Bahkan Joann tak yakin jika kakaknya menaruh benda itu di dalam sakunya.

"Ini namanya peredam, sayang. Kau tinggal memasangnya pada barrel (ujung pistol/tempat keluarnya peluru)... Putar sampai berhenti dan pastikan bahwa peredamnya terpasang kuat... Dan~ ...-selesai. Sekarang dengar suaranya."

Ethan mengarahkan pistol itu ke arah laut dan,

Phooo~

Suaranya nyaris tak terdengar membuat Joann mengerjap-ngerjapkan matanya lucu karena sedari tadi tangannya menutupi kedua telinganya erat karena takut suaranya akan terdengar keras. Terlebih pistol ini adalah pistol yang lumayan besar (di mata Joann). Dan Joann yakin jika handgun ini ditembakkan, suaranya akan terdengar lumayan keras. Namun yang terjadi adalah kebalikannya.

"Whoaaa~ What was that?" Tanya Joann kagum membuat Ethan terkekeh.

"Kemarilah. Aku akan mengajarimu."

Joann berjalan ke arah kakaknya malu-malu. Wajahnya entah mengapa merona ketika melihat kakaknya yang sedang memandanginya penuh puja. Dan tentu saja Joann sangat menyukainya.

"This handgun named Glock 34. Dan bagian ini..." Ethan menunjukkan bagian di mana tangannya memegang gagang pistol. Ini namanya wraparound grip (gagang pistol) dan bagian ini adalah tempat di mana kau memasukkan magazine tube (peluru) dan tempat di mana kau menggenggam pistolmu. Pegang seperti ini." Ujar Ethan menjelaskan.

Ethan memeluk Joann dari belakang dan mulai menjelaskan lagi. Namun semua itu bagai angin lalu untuk Joann karena otaknya benar-benar teralihkan pada sang kakak dan suasana yang membuatnya senyum-senyum sendiri.

Puzzle Pieces - Péché NoirciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang