...
.
.
Pertanyaan itu sukses membuat semuanya terfokus pada Ethan dan Joann. Bahkan sebagian dari mereka menaruh lagi daging yang baru mereka potong ke piring mereka masing-masing.
Ethan menatap Joann yang juga sedang menatapnya. Mereka tertawa kecil dan menjawab,
"I don't think we are really 'that' lovey-dovey." Ujar Joann yang diangguki Ethan membuat mereka semua mendelik kesal. 'Tidak begitu lovey-dovey', huh? Suap-menyuap, saling peluk dan kecup, bercanda kesana-kemari seolah dunia milik berdua.
"Berhenti berbohoooong~" rengek hampir semuanya dengan napas yang memburu merasa kesal.
Ethan hanya terkekeh tampan ketika Joann giggling lucu melihat reaksi orang-orang yang terlihat begitu bodoh di matanya,
"We love cuddle and kisses." Ujar Ethan terjeda. "But sometimes... All of them end up with sex." Lanjutnya lagi membuat beberapa orang memerah begitu padam. Bahkan Eric sudah menunduk menyembunyikan wajahnya yang sudah seperti saus tomat.
"Hey... C'mon! Kita masih muda. Maksudnya- we're too young. Hanya karena kami seorang Chairman dan Vice Chairman, kami tak boleh menikmati masa muda kami? Kami suka menonton film, kami suka mendengar lagu dan pergi ke konser, kami suka pergi berkencan-"
"And we love sex." Potong Joann membuat Ethan mengangguk-anggukkan kepalanya. Namun orang-orang di sana benar-benar terkejut ketika mendengar kalimat itu keluar dari mulut Joann.
"STOP! Kumohon berhentilah berbicara tentang seks!" Ujar Sandra dengan wajahnya yang sudah begitu merah. Hih~ tak sadar bahwa Joann bisa seperti ini karena diracuni olehnya.
"Kau jalang tak tahu malu." Ujar Joann melempar potongan daging kecil pada Sandra yang bermuka dua. Dan hal itu tentunya membuat orang-orang tertawa lepas.
"I mean- our love story wasn't that exciting, y'know? Jika cerita kami dinovelkan, maka genrenya akan dominan action ketimbang romansa. Seperti yang kalian ketahui, aku dan Joann sudah saling kenal saat Joann lahir di dunia ini, dan untuk beberapa alasan- kami pernah tak 'berbincang' selama lebih dari dua tahun. Dan tak terlalu banyak hal yang bisa diceritakan."
Ucapan Ethan itu dibalas dengan delikan hampir semua orang di sana.
"Mungkin ini agak m-menyinggung. T-tapi aku penasaran." Ujar Megan terjeda. Joann dan Ethan yang tak peduli malah semakin lovey-dovey dengan membuat orang-orang mencebikkan bibirnya gemas.
"Tanyalah... We're good." Ujar Ethan meyakinkan.
"K-kalian itu p-pasangan... um~ 'se-sedarah'. A-apa yang membuat kalian merasa begitu..."
"We got it..." ujar Joann yang mengerti arah pembicaraan Megan. Orang-orang dengan mulut yang mengunyah daging hanya menyimak dengan seksama membuat Ethan dan Joann kembali tekikik geli melihatnya.
"Aku mengenal Joann tepat saat ia lahir. Aku tak perlu menebak-nebak apa yang ia suka atau mencari tahu apa yang ia inginkan, dan butuhkan. Kembali ke pertanyaan Nicholas, jika kalian berkata bahwa kami 'lovey-dovey' karena kami sering berpelukan, bermanja, dan sebagainya. Mungkin itu bukan standar kami untuk berkata bahwa itulah 'lovey-dovey' karena kami sudah melakukannya sejak kecil. And bye an accident, aku tak sengaja menonton drama mingguan yang sering ditonton oleh Joann. Dan jelas sekali bahwa kami tak memiliki fase-fase seperti itu. Fase saat perkenalan pertama, cinta pandangan pertama, ini-itu, dan omong kosong lainnya. Kami tak pernah memiliki fase di mana kami harus saling memperkenalkan orang tua, pelakor, ini-itu, dan... begitulah. Karena intinya, hubungan kami tak begitu special, y'know what I'm sayin'?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces - Péché Noirci
Romance-Buku kedua dari Puzzle Pieces Trilogy- [21+] !!!Incest Story!!! ... . . Janji putih pernikahan yang mengikat Ethan dan Joann ternyata membuat konflik yang sebelumnya bagaikan teka-teki rumit, kini berubah menjadi labirin berdarah yang menyesakkan d...