Bismut.

433 16 6
                                    

...

.

.

"Sayang... Ayo bangun..." ujar Ethan dengan lembut membangunkan Joann yang masih tengkurap lucu di atas tubuhnya dengan tubuh telanjang mereka berdua yang hanya terbalut bedcover.

Joann merengek sebal karena ia masih terlalu lelah. Setelah dua ronde persenggamaan panjang, dengan romantisnya mereka langsung tertidur dalam keadaan tubuh yang masih menyatu. Namun setelah dua jam mereka tertidur, tiba-tiba saja gairah laknat yang berasal dari tubuh mereka kembali memuncak dan mereka berdua berakhir dengan kembali berkoitus ria sampai mentari menampakkan dirinya pada dunia.

"Kakaaak~" rengeknya lucu.

Ethan terkekeh tampan dan semakin bersemangat untuk menggoda Joann-nya yang sangat menggemaskan.

"Kalau tidak salah ada pegawai hotel ini yang terlihat begitu cantik dan seksi. Ahh~ Siapa dia, ya?" monolog Ethan membuat Joann langsung membukakan matanya mendengar peringatan pertama bahwa genderang perang telah ditabuhkan.

Daily reminder, Joann mau kayak bayi juga sirine peringatan akan pelakor tetap ada. :v

"Apa maksudmu dengan itu?!" ujar Joann galak membuat Ethan tertawa lepas. Dan tawa itu tentunya membuat Joann sadar bahwa dirinya sedang dikerjai.

Sialan!

Joann memukul dada bidang sang kakak dengan manja dengan wajah yang memerah.

"Kakak jahac! H-huks... Cana pelgi ama pegaway yan cantik cekci. Janan dekecin Joann agi!"

Bibir dan mulutnya memang berkata seperti itu, hanya saja tubuhnya berkata lain. Joann langsung menyamankan tubuhnya lagi di atas tubuh sang kakak sambil menatap wajah tampan prianya menggunakan mata besarnya yang menggemaskan.

Ethan terkekeh dan memeluk tubuh Joann dengan erat sambil mengusap kepala belakangnya menyalurkan rasa nyaman dan aman pada wanitanya.

Entah mengapa, namun jika Joann berkilas balik dan mengingat masa lalu, ia merasa begitu bersyukur dengan apa yang ia miliki sekarang. Mengingat apa-apa saja yang telah ia lalui, semua ini bagaikan mimpi. Bahkan bisa dipeluk oleh sang kakak saja sudah terlalu jauh seakan... terlalu mustahil.

"H-huks..." isak Joann menatap Ethan.

"Apa kau menyayangiku, hm?" tanya Ethan pada Joann.

"Aku sayang padamu... H-huks..."

Ethan yang melihatnya langsung tersenyum hangat dan mengecupi pelipis Joann sambil menyapu aliran air mata yang mengalir menggunakan ibu jarinya dengan begitu lembut. Dan bukannya semakin tenang, Joann malah semakin meneteskan air matanya.

"Kenapa kau menangis, sayang?" tanya Ethan penasaran. Karena jujur saja, semuanya terasa begitu berbeda ketika mereka sudah menikah seperti ini.

Seperti...

...seperti ada sesuatu yang mengharuskan mereka lebih erat memeluk satu sama lain dan... -entahlah. Yang jelas semuanya terasa begitu indah ketimbang saat sebelum mereka menikah.

Joann tak menjawab pertanyaan itu dan masih terisak sambil menatap mata sang kakak dengan begitu dalam.

"Apa kau bahagia?" tanya Ethan lagi sambil terus mengusap kepala belakang Joann memeberikan rasa hangat yang sangat menyentuh hati Joann. Dan Joann langsung mengangguk mantap dan menyambar bibir sang kakak dengan air mata yang masih menganak sungai.

Itulah jawabannya.

Jawaban dari pertanyaan mengapa Joann menangis dengan penuh arti di dalam dekapan kakaknya.

Puzzle Pieces - Péché NoirciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang