Malam minggu sekarang ini waktunya Lisa bisa kembali berduaan dengan Taehyung.saling melepas rindu dengan sekedar jalan-jalan menyusuri sungai Han dibawah terik sinar rembulan. Bukankah sepasang kekasih biasanya begitu di akhir pekan?
Tidak! Tidak! Itu hanya ilusi yang sedang tergambar di kepala gadis berambut pirang ini.ia hanya duduk di balkon kamarnya,duduk termenung sambil sesekali melihat bintang-bintang bertaburan diatas langit sana.
"Bintang saja saling bersama satu sama lain,mengapa diriku dengannya tidak sama sekali?" Gumamnya yang masih bisa didengar oleh Jisoo kakak semata wayangnya yang kini tengah berdiri dibelakangnya.
"Kalian saling bersama,hanya saja salah satunya tidak memikirkan hubungan diantara kalian." Sahut Jisoo sambil meletakkan secangkir coklat panas di nakas samping tempat tidur Lisa.
"Tidak keluar dengan Taehyung?" Tangan kiri Jisoo mengusap lembut surai adik kesayangannya itu. Lisa menggeleng kuat,tidak lama terdengar suara isakan dibarengi keluarnya tetes air mata di pipi mulus Lisa.
Jisoo paham apa yang sedang dirasakan adik kesayangannya itu,masa-masa sepertinya memang masih labil dalam urusan seperti itu. Pikirnya.
Jisoo memeluknya memberi semangat. "Jika ingin dia berubah kamu bisa merubah dirimu sendiri terlebih dahulu. Namun,jika kamu tak bisa merubahnya--" Jisoo menjeda perkataanya sejenak. Lisa yang masih terisak di dekapan kakaknya itu mendongakkan kepalanya menunggu lanjutan nasihat dari Jisoo.
"Kamu bisa berhenti ada yang lebih baik darinya,kau mengerti maksudku bukan?" Jisoo melepaskan pelukannya pada Lisa lalu memberikan tisu.
"Ohh adikku tersayang---" Ia kembali memeluknya.
✌✌✌
Setelah acara tangis menangis tadi, Lisa sedikit baikkan semenjak kakaknya si Jisoo menemaninya tadi.dia masih diam hingga tidak sadar musik yang diputar didalam mobil yang sedang ia tumpangi bersama Jisoo itu adalah musik kesukaanya.
As If It's Your Last. Ia suka sekali dengan lagu itu,temponya yang cepat selalu memberinya energi,sesekali kedua tangannya meliuk-liuk melafalkan gerakan dance dari lagu itu.
Jisoo yang berada di kursi kemudi melempar senyum pada adiknya itu. "Lagu ini memberimu energi?"
Lisa menganggukan kepalanya. "Iya Eonni,lagu ini sangat cocok untuk skill dance ku." Oh Jisoo sedikit lupa memberi tahu adiknya tentang perihal lagu ini.
"Sudah hafal gerakan dance nya?" Jisoo sedikit memancing, Lisa memandang kakaknya heran. "Yah kurang sedikit lagi,memangnya kenapa?"
Jisoo tersenyum. "Kita harus latihan ekstra malam ini,minggu depan kita show."
.
.
.
.
.
.
.Mobil yang mereka tumpangi berhasil terparkir sempurna di basement gedung itu.kedua kakak beradik itu keluar dan memasuki gedung dengan semangat. Tanpa buang waktu mereka segera masuk ke ruangan practice.
"Duo curut belum pada datang nih." Dua kakak beradik itu baru menjumpai mereka sendiri, Jisoo langsung tancap gas nih.ya gimana yah,sekarang ini waktu yang cucok buat bagusin gerakan dance nya yang masih amburadul.
Maklum Jisoo paling sulit kalau dalam hal dance kek gini daripada yang lain.alunan lagu As If It's Your Last mulai terdengar memenuhi ruangan itu. Jisoo udah siap buat latihan sendiri terlebih dahulu, Lisa jengah karena secara tiba-tiba cacing di perutnya udah pada minta jatah.
Dia baru ingat belum makan satu suapan pun dari tadi siang.
"Makanya gausah kebanyakan mikir doi,belum official aja mikirnya ampe badan kurus gitu gimana mau gemuk,yang ada lu makin garing." Suara khas Jennie terdengar dari arah pintu. Lisa nengok dan benar juga Jennie masuk,si cempreng Rose masuk,dan jedul---'
Weh weh Jungkook cakep napa kesini?
"Lisa------uwuuuu." Rose langsung meluk erat banget si Lisa ampe terkungkung. "Lihat kookie kesini,sini kook sini." Dengan malu-malu Jungkook masuk ke ruang dance practice.
Jisoo yang dari tadi masih jingkrak sana sini hafalin gerakan dance langsung mematikan audionya lalu memandangi cogans yang dibawa Rose.
"Oh silahkan masuk gausah malu-malu." Jungkook melepas tudung hoddie hitamnya lalu membungkukkan setengah badannya.
"Gausah formal-formal amat,akutu belum tua hehe." Jennie menggeplak bahu Jisoo.
"Maaf Noona takutnya disangka tidak sopan." Jawab Jungkook dengan suara lembut tapi masih dengan rasa malunya.
Jisoo jadi mesam-mesem sendiri abisnya baru kali ini ada cowok muda sopan banget sama yang tua. "Oh ya dia pacarmu Rose? Kok nggak bilang-bilang."
Tanpa aba-aba Rose menggandeng salah satu tangan Jungkook yang menganggur. "Oh bukan eonni,calon---" Lisa melihat tatapan tidak suka dari wajah Jungkook. Oh iya Lisa jadi gugup gengs dan entah kenapa perutnya nggak jadi mules semenjak melihat Jungkook.
Jisoo cuma ber-ooh ria,kalau nggak di kayak gitu takutnya Rose ngejawabnya makin ngelantur.
"Oh iya sekalian mau bilang Jungkook nya belum dipersilahkan duduk eonni." Tambah Rose.
Jisoo nepuk jidatnya sendiri tanda lupa lalu mempersilahkan Jungkook duduk di sofa yang emang sudah disediakan di ujung ruang.
Tbc
Ciee Lisa ketemu Jungkook lagi yang kedua kalinya.
Maaf dua minggu tidak update,kesibukan hqq soalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
As If It's Your Last ( LizKook)
Fanfiction[END] Kisah cinta dadakan antara Lisa dan Jungkook yang mana mereka berjanji akan menjadikan masing-masingnya cinta terakhir bagi mereka berdua. Akankah Lisa si bad girl dan Jungkook si multitalent akan berhasil menemukan cinta terakhir mereka? Nant...