53

443 38 9
                                    

Jika Lisa diberikan pilihan sebelumnya, pastinya dia memilih berada di posisi Jungkook sekarang. Cowok itu masih terbaring lemah dengan mata terpejam dari tiga jam yang lalu. Lisa masih duduk disebelahnya sambil terus memegang tangan kanan Jungkook. Mata gadis ini terus mengeluarkan air mata. Nggak jarang tangan kirinya mengusapnya.

Luka tusukan Jungkook lumayan parah karena mengenai perut kirinya secara dalam hingga mengeluarkan darah banyak. Lisa takut sekali jika Jungkook akan meninggalkannya. Bahkan dia menyalahkan dirinya sendiri sedari tadi. Tuan Jeon bahkan sudah menyuruh Lisa untuk makan terlebih dahulu, tapi dia tetap tidak mau dan memilih menunggu Jungkook hingga siuman.

"Ayo kumohon sadarlah hiks."

"Kumohon buka matamu sekarang. Lihat, perut atletis lo udah nggak ngeluarin darah lagi. Dokter menanganinya dengan baik."

"Makasih udah lindungin gue dan janin ini. Hiks, seharusnya gue yang jadi lo sekarang."

"Hiks seharusnya gue dan janin ini yang jadi lo sekarang, kalo bisa Taehyung bunuh kita. Kita hanya kesalahan, kita nggak pantas hidup di dunia Kook.."

Sunyinya ruangan itu menjadikan suara tangis Lisa yang mengisinya. Sakit dan terus merasa bersalah, tangan kirinya memegang perutnya sendiri. Kedua tangannya meremas perutnya dan tangan Jungkook secara bersamaan disusul isak tangis. Mata yang sedari tadi menutup itu mulai membuka, berkedip selama dua kali, kemudian menolehkan kepalanya ke samping dimana gadisnya ini tengah menunduk dengan tangisan keras.

Kalo kalian menduga Jungkook baru siuman, dugaan kalian salah besar. Karena sebenarnya Jungkook udah sadar dari 10 menit yang lalu. Hanya saja dia tidak ingin membuka matanya terlebih dahulu dan malah mendengarkan keluh kesah Lisa yang ternyata menunggunya disini. Ujung bibirnya terangkat sedikit, senang mendengarkan Lisa yang ternyata khawatir dengannya, dan bersyukur karena gadisnya ini baik-baik saja.

Tangan kiri Jungkook terulur untuk mengusap lembut rambut hitam Lisa. Membuat gadis itu menghentikan suara tangis dan mengangkat wajahnya. Betapa kaget dia karena yang mengusap lembut rambutnya adalah Jungkook. Bahkan tangan yang semula diremas Lisa, sekarang sudah menggenggam erat tangannya. Tidak lupa tatapan sayu dari kedua mata yang selalu menjadi daya tarik cowok ini.

Lisa bangkit dan langsung memeluk erat tubuh Jungkook. "Aa-ahh sakit sayang, pelan-pelan ya.." Lisa sedikit merenggangkan pelukannya, namun tetap dalam posisi yang sama. Isak tangis Lisa kembali terdengar,tangan Jungkook terangkat untuk mengelus pelan dan mencium beberapa kali rambut Lisa. "Gue bersyukur lo baik-baik aja." Kepala Lisa terangkat lalu membenahkan cara duduknya, memukul pelan tangan Jungkook. "Seharusnya gue yang bilang gitu!"

Jungkook cuma diem sambil senyum gitu mandangin muka cemberut Lisa. "Aigoo lucunya Lisa ku kalo ngambek." Perlahan Jungkook meluk Lisa, menciumi kepalanya berkali-kali lalu melepaskan. "Ah gue lupa, apa masih sakit?" Tanya Lisa udah siap-siap pencet tombol panggilan untuk dokter. Jungkook menggeleng pelan dan memegang bekas jahitannya. "Sedikit, tapi tidak apa-apa. Rasa sakitnya bakal hilang kalo ada lo disini."

"Halah modus!" Jawab Lisa, tangannya sekarang sibuk mengupas kulit apel. Wajah sumringahnya berubah menjadi sendu. Jungkook tahu arah pandang Lisa bukannya ke apel yang sedang dikupasnya, tetapi lebih ke perut rata yang sekarang tengah ada makhluk hidup didalam sana. "Lo nggak apa-apa?" Wajah Lisa terus saja tertekuk.

"Hey, udah jangan nangis lagi sayang."

"Stop! Jangan pegang² gue!" Lisa menjauhkan dirinya yang justru membuat sedikit sisi ego Jungkook muncul, tapi dia masih bisa menahannya. Lisa tiba² memeluk perutnya sendiri sambil menyembunyikan wajahnya. "Gue emang nyusahin orang ya?"

Alis Jungkook menggelengkan kepalanya. "Seharusnya gue sama janin ini sudah tidak berada disini." Tangan lentik Lisa mengelus pelan perut ratanya. "Kami adalah kesalahan yang tidak disengaja. Dan seharusnya kami sudah tiada sekarang."

As If It's Your Last ( LizKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang