22

1.1K 58 2
                                    

Dua hari kemudian

"Anjirr cacing kecil gatau dosa main nabrak aja kampret!"

"Kan mati kan cacing besar gue..sebel." Dengus Lisa cemberut lalu melempar ponselnya ke nakas begitu saja tanpa mengindahkan dengusan kasar dari kakaknya Jisoo yang sudah cukup sabar sekali melihat pemandangan kayak begitu.

"Wahai adek gue tercinta,,kesayangannya Jungkook,,dengan sangat hormat sekali saya mohon ponselnya jangan dilempar lagi yaa.."

Tak! Tak! Oke kali ini Jisoo benar-benar diuji kesabarannya oleh Lisa karena bukannya berhenti,eh ponsel itu sekarang malah dipukul-pukulkan ke ujung nakas rumah sakit.

Dengan cepat Jisoo memegang tangan Lisa beserta ponsel itu sebelum dipukulkan kembali. "Inget! ini ponsel masih ngutang sama gue bambank!" Habis mengatakan itu Jisoo mendudukkan bokongnya kearah kursi tidak jauh dari tempatnya.

"Cepet makan siang dulu,kasihan susternya udah capek-capek buatin." Walaupun sedikit galak tapi Jisoo tetap perhatian kok sama Lisa.

Lisa pun sama,dia juga lapar sebenarnya.akhirnya dia menerima suapan demi suapan dari Jisoo kakaknya dengan diam sambil menatap lurus kedua kakinya yang tertutup selimut rumah sakit.

"Eonni," Panggilnya secara tiba-tiba.

"Eoh,wae?" Jawab Jisoo,kedua matanya memandangi wajah adiknya spontan.

"Apa eonni pernah merasakan jadi Lisa sekarang?" Pertanyaan ini disusul dengan tatapan kedua kakak beradik itu.

Jisoo menangkap tatapan Lisa adiknya ini dan hampir mengira ada sesuatu yang mengganggu pemikiran adik semata wayangnya ini tetapi dia tidak tahu apa itu,sebelum akhirnya menghembuskan nafasnya perlahan.

"Yaaa terkadang ego kita selalu mengubah kehidupan kita selanjutnya." Jisoo menatap Lisa lagi.

"Selebihnya tinggal kalian berdua yang akan memutuskan."

"Eonni."

"Eoh?"

"Apa aku dan Jungkook harus selesai?"

Pertanyaan yang Jisoo tidak ingin dengar sebenarnya,sekarang giliran Jisoo sendiri yang diam seribu bahasa ingin menjawab apa.yang terpenting dia tidak ingin seorang Jeon Jungkook yang sudah di cap calon adik ipar akan selesai begitu saja dengan si Lisa.

"Rose akan senang bukan jika aku selesai dengan Jungkook eonni,dan setidaknya aku akan hidup tanpa ada rasa bersalah." Lisa mengucapkannya dengan air mata yang siap kapan saja mengalir.

Ceklek!

Buru-buru Lisa mengusap air matanya yang tadi turun walaupun sedikit sementara Jisoo hanya menoleh dan mendapati seorang Jeon Jungkook datang kesitu tidak lupa sambil menenteng sesuatu di tangan kanan dan kirinya.

"Eoh Jungkook akhirnya kamu kesini. Apa surat ijin Lisa sudah diantar ke sekolah?" Tanya Jisoo mendekati Jungkook.

"Sudah dari tadi pagi Noona,kebetulan saya pulang lebih awal jadi sempat mampir kesini." Jawab Jungkook dengan sopan tanpa mengindahkan pandangannya kearah Lisa yang menatapnya acuh.

.
.
.
.
.
.
.

"Ngapain lo kesini?"

"Yaelah ibu negara kenapa sih marah-marah hmm? Oh aku tau,kangen ya?" Goda Jungkook,dia sebenarnya lagi ngupasin buah apel lalu motongin jadi kecil-kecil gitu buat dimakan Lisa.

"Apaansii gue cuma tanya wlee,"

"Eh eh," Jungkook gerakin pisau ditangan kanannya kekanan kiri kek kasih peringatan gitu ke Lisa.

"Eh mau ngapain lo? Bahaya itu pisau bambank!"

"Mau sunatin lo."

"Kebalik oong,"

"Panggil sayang kek gue bukan oong songwoo songwoo korengan itu."

"Ih ogah mendingan gue panggil lo tukang sunat hahaha,"

"Ngapain ketawa? Garing sumpah."

"Au ah ihh cepetan potongnya,,Lisa mau apel." Uwuu jangan ditanya Jungkook gemas banget sama Lisa kalo sifat manjanya lagi keluar gini.buktinya Jungkook malah nggak lanjutin motongnya,yang ada nguyel-uyel pipinya Lisa.

"Gemes banget pacar akuu..pengen cium jadinya," Oke sip Jungkook udah monyong-monyong hendak mencium Lisa tapi udah keburu Lisa masukin potongan apel ke mulutnya Jungkook.

"Ahahaha cium tuh apelnya haha." Lisa ketawa-tawa liat muka datarnya Jungkook yang justru tidak kelihatan menakutkan,yang ada mirip bayi kata Lisa.

Jungkook juga ngerasa senang,liat senyum Lisa kembali lagi kek sekarang aja dia kek mau sujud syukur.dia jadi inget sama janjinya tadi malam bakalan cari pelaku yang nabrak Lisa waktu itu.

"Sayang,"

"Wae?"

"Bulan depan kita naik puncak yuk?" Ajak Jungkook tiba-tiba.

Sementara Lisa cengo,lah gimana nggak dia aja sembuh belum.apalagi ini masalah kakinya yang retak yakali mau naik-naik ke puncak gunung? Yang ada dia bakalan balik lagi ke rumah sakit inimah.

"Nggak-nggak gue gabisa." Sambut Lisa cepat.

"Yahh kenapa?"

"Itu anu gue takut ada harimau,"

"Ya kan ada gue,"

"Ya lo itu harimau nya,yakali cuma kita berdua ogah lah. Belum official you know?"

"Ya nggak lah sayang,,kita ajak temen-temen nanti."

Lisa berpikir sebentar,keknya asyik juga sih yakan Jungkook juga orangnya kuat.nanti kalo tiba-tiba kakinya sakit tinggal minta gendong Jungkook aja kan? Ehehe

"Ayolah sayang,,yayaya?"

"Itung-itung perayaan anniversarry kita." Pinta Jungkook sambil pasang wajah kiyutnya.

"Nanti gue pikir-pikir dulu laa,"

"Harus mau donk,kalo nggak..."

Tuh kan Jungkook pasang smirk lagi pasti ada maunya.

"Apa?"

"Cium."

Jungkook tiba-tiba ngedeket Lisa.

"Yak yak lo mau ngapain bambank!"

Jungkook sepertinya tidak peduli bahkan wajahnya sudah dekat sekali dengan Lisa saat ini.

Akhirnya Lisa memilih pasrah toh percuma dia mau mendorong tenaga nya bakalan sia-sia. Lisa memilih untuk memejamkan matanya.

Hingga keduanya semakin dekat dan.............









Ceklek!









"Kalian berdua ngapain?"









"😶"












Tbc

Yuhuuu up lagi😹..apaaga ada yang menunggu ff ini? Semoga aja ada amiinn.

Gimana? Lizkook mau muncak tuh,kira-kira jadi nggak ya?terus mau naik ke gunung mana? Gunung andong kah?merapi kah?bromo kah?atau gunung kembar? Ehemm

Kita tunggu next chapter mingdep!
Makanya vote&comment yg banyak okay💜?
@Mphiink

As If It's Your Last ( LizKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang