44

469 63 10
                                    

"Jungkook-ah! Apa semua barangmu sudah siap?" Tanya Tn. Jeon sambil berkacak pinggang memanggil Jungkook setelah tidak melihat satu koper pun dimobilnya.

Jungkook lari tergesa setelah membenarkan penampilannya sedikit untuk menyusul kedua orangtua nya yang sudah menunggu hampir 10 menit.

Jungkook mendekati appa nya yang sudah menatapnya tajam.

"Dimana kopermu? Apa kita akan liburan selama sehari? Cepat bawa dan masukkan kesini!" Perintah Tn. Jeon sebelum akhirnya berpindah ke sisi mobil.

"Appa! I-itu semua barangku ada dirumah Lisa." Jungkook mengatakannya penuh ragu, takut jika Tn. Jeon marah, padahal itu alibinya agar bisa berpamitan dengan Lisa.

"Mwo? Aishh baiklah, cepat masuk ke mobil!" Tn. Jeon masuk ke kursi pengemudi, sementara Ny. Jeon hanya menggelengkan kepala dengan tingkah anaknya yang kelewat pintar itu.

Bagaimana bisa coba Jungkook menyelundupkan semua barang-barangnya ke rumah Lisa?

Flashback on
Lisa menjadi sedikit baik-baik saja setelah Jungkook menenangkannya dengan memberikan kecupan singkat di dahi. Sekarang keduanya memutuskan pulang mengingat jam sudah menunjukkan angka 10 malam. Lisa membonceng Jungkook karena tadi berangkatnya naik gojek, pas perjalanan pulang, seperti biasa Lisa meluk mesra si Jungkook. (bunny kita menang banyak dong,, dihimpit wkwk)

"Sayang!"

"Hah! Kayang?" Seperti biasa Lisa selalu budeg kalo dijalan.

"Mampir kerumahku dulu ya,"

"Ah nggak denger, gue iyain dah."

Akhirnya, Jungkook nambah kecepatan motornya biar cepat sampai.

Sesampainya disana, suasana rumaj doi sepi banget. Tanpa satu katapun keluar dari mulutnya, Jungkook turun terlebih dahulu disusul oleh Lisa yang masih galham tujuan tentunya.
"Ayo," Jungkook menarik sebelah tangan Lisa untuk membawanya masuk kedalam rumah, tanpa mengindahkan pemikiran aneh cewek yang terus mengikutinya saat ini.

"Kita mau kemana?"
Jungkook segera meletakkan jari telunjuk ke mulutnya, mengisyaratkan untuk diam. Tepat sebelum membuka pintu utama yang ternyata tidak ada maid yang menjaganya.

"Pelan²ngomongnya, bantu gue setelah ini. Kalo ingin pulang sih, kajja!"

Lisa masih galham, ngapain coba malam² cowoknya ini ngajak kerumahnya? Mana keadaan rumah sepi lagi, siapa coba yang nggak takut? Lisa bergidik ngeri membayangkan pikiran kotornya sekarang.

Lisa terus ikutin Jungkook hingga sampai ke sebuah tangga yang mengarah ke kamar yang sudah tidak asing baginya. Jungkook membuka pintu kamarnya yang sengaja ia kunci agar ortunya tidak masuk selama ia pergi dengan Lisa hari ini.

"Kajja! Tenang, gue nggak bermaksud apa²," Bisiknya. Lisa masuk, Jungkook kembali menutup pintu kamar kemudian menekan saklar lampu kamar hingga ruangan itu menjadi terang benderang. Dua kata yang mewakili pandangan Lisa saat ini, yaitu 'kapal pecah'. Bagaimana tidak? Jika sekarang didepan Lisa tengah ada satu almari besar terbuka, jangan lupa segala baju dari mulai luar sampai dalam berserakan dimana². Dua koper juga terletak di tempat yang bukan semestinya. Oke, sepertinya Lisa tau maksud Jungkook kali ini.

"Lo ingin gue beresin semua barang bawaanmu besok?"

Jungkook menggaruk lehernya yang tidak gatal. "Mian, lebih tepatnya membantu."

Lisa memutar bola matanya jengah. "Untung lo doi gue, sini kopernya!"

Satu jam berlalu, keduanya sedang cek list barang bawaan Jungkook kembali.

As If It's Your Last ( LizKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang