Jeon Jungkook. Cowok itu tengah berjalan melewati koridor sekolah, tatapan penuh puja yang biasanya ia dapatkan kini berubah menjadi tatapan ejekan dan bisikan. Tetapi biarlah, menurutnya itu tidak penting.
'Jeon Jungkook ternyata cowok penuh topeng'
'Jungkook cowok berengsek'
Kira-kira seperti itulah bisikan ciwi-ciwi sekolah setelah kabar Jungkook menikahi Rose yang gagal tersebar. Sampai parkiran pun beberapa pasang mata cewek memandangnya penuh benci.
"Beruntung gue nggak jadi nembak dia kemarin, ternyata fakboi."
Jungkook menghela nafas sabar dan berpura-pura tidak tahu, dan segera pulang menggunakan motornya.
.
.
.
.
.
.Kalau dulu Lisa terus yang berusaha kabarin Jungkook. Spam lah, telfon lah, ajak ketemu lah. Sekarang kebalikannya, Jungkook yang terus spam Lisa dari mulai pesan biasa,WA,LINE,dm ig lah,twt lah. Semua sosmed Lisa bakalan diburu Jungkook deh.
Sampai kadang Jungkook ketiduran di meja belajar hanya untuk menunggu balasan dari Lisa. Tetapi karena memang karma itu ada ya? Semua pesan yang ia kirimkan ke mantannya itu nggak dibalas sama sekali. Dan itu lama banget sampai setengah bulan.
Kondisi Jungkook pun semakin terpuruk, di sekolah reputasinya hancur. Bisikan siswi cewek setiap hari jadi santapannya, ditambah teman-teman Jungkook jadi jarang ngobrol sama dia, kayak awkard gitu lah ya bahasanya.
"Jungkook, kamu belum tidur?"
Nah kan Ny. Jeon masuk ke kamarnya pun Jungkook nggak tau. Jungkook yang tadinya lagi mandangin fotonya bareng Lisa di ponsel langsung kembali fokus membaca buku catatan sekolahnya.Ny. Jeon meletakkan susu + vitamin yang dibawanya tadi ke samping meja belajar Jungkook. Ia menarik nafas pelan lalu duduk disamping anaknya itu. Dia tau suasana hati putranya ini, hanya saja dia baru berani bertanya sekarang.
"Bagaimana kabar Lisa?" Tanya Ny. Jeon hati-hati. Bisa dia lihat reaksi Jungkook berubah lalu menggelengkan kepala. "Entahlah eomma."
Tidak lama Ny. Jeon mengelus rambut hitam Jungkook. "Kamu tidak bertemu atau meminta maaf padanya?"
"Ani." Jungkook menjawab cepat dan terlihat putus asa diwajahnya.
"Eomma tidak bisa berbuat apa-apa kepada appa mu." Ucap Ny. Jeon yang kelihatan menyesal sekarang. Jungkook tersenyum tipis nyaris tidak terlihat.
"Tidak apa-apa eomma, semua ini salah Jugkook dan Rose."
Ny. Jeon sedikit menunduk dan menarik ujung bibirnya. "Anak eomma adalah cowok yang baik, dia tidak akan pernah menyerah begitu saja bukan?" Setelah mendengar itu, Jungkook menatap wajah cantik ibundanya.
"Maksud eomma?"
Ny. Jeon menatap wajah Jungkook serius. "Jangan pernah menyerah pada siapapun, ceritamu dengannya tidak berakhir disini."
Jungkook terdiam, berusaha menelisir ucapan eomma nya.
.
.
.
.
.
."Lisa!!!"
"Ah nee?" Lisa yang tadinya bengong, langsung menatap wajah datar Jennie yang ada didepannya.
"Ini ponsel lo getar terus dari tadi, siapa tau penting." Jennie nyerahin ponsel Lisa yang sebelumnya dititipin ke Jennie. Alasannya sih malas aja, nggak ada moodboster gitu.
"Ah biarin, gue lagi seneng liatin pemandangan." Lisa kembali bengong natap luar jendela dipinggirnya. Jennie menutup pelipisnya, "Lisa...please deh ya, lo jangan gini terus!" Kayaknya omongan Jennie ini cuma apaan deh bagi Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
As If It's Your Last ( LizKook)
Fanfiction[END] Kisah cinta dadakan antara Lisa dan Jungkook yang mana mereka berjanji akan menjadikan masing-masingnya cinta terakhir bagi mereka berdua. Akankah Lisa si bad girl dan Jungkook si multitalent akan berhasil menemukan cinta terakhir mereka? Nant...