Lisa mendengus sebal sembari mengikat sepatu itemnya.coba bayangin dia yang biasanya pake sepatu warna-warni,kaos kaki sependek mata kaki,rok pendek diatas lutut,ditambah polesan make up dan gaya rambut syalala. Tiba-tiba berubah total menjadi sepatu item bertali,kaos kaki putih menutupi kaki jenjangnya,rok selutut,dan parahnya tanpa make up sama sekali.
Parah emang.
Jungkook cuma nahan tawa sambil nungguin Lisa yang kini menatap tajam kearahnya,seolah-olah berbicara 'kalo nggak karena lo,gue gasudi tampil ginian'. Lisa bangkit dari duduknya dan meraih tas punggung yang dibelikan eomma nya sendiri awal tahun ini,bahkan tas itu masih kelihatan baru karena Lisa benar-benar tidak pernah memakainya.
"Nah gitu dong,pakai tas gede kan lebih keliatan rajinnya..ya nggak Kook?" Sindir Ny.Noban sambil bersedekap dada di belakang Lisa.
"Iya bener bun,sekali-kali dong harus patuh sama bunda." Jungkook ngucapnya sambil menghendikkan kedua alisnya naik turun,berniat menggoda Lisa.
Wajah Lisa merona seketika,diikuti pukulan kecil dipunggung Jungkook. "Apaan sih,kali ini lo yang menang wlee." Ny.Noban tersenyum melihat anaknya itu,kemudian Jungkook menghidupkan mesin motornya.
"Kami berangkat dulu bun." Jungkook
"Dadah eomma." Lisa
Motor yang ditumpangi keduanya keluar dari pagar rumah Lisa dibarengi lambaian tangan Ny.Noban dengan senyuman yang tidak pernah luruh dari wajahnya.
"Semoga dia benar-benar serius dengan Lisa."
√√√√√√√√√√√√√√√
Keduanya kini masih dijalan,seperti biasa Jungkook emang selalu berniat cepat karena takut kekasihnya itu telat dan berakhir diruang BK seperti tempo lalu. Sebenarnya jarak dari rumah ke SOPA hanya 8menit,tapi karena Lisa lebih jauh dari sekolahnya,jadi memakan waktu 10menit.
"Gausah ngebut napa?" Teriak Lisa dibelakang,Jungkook meliriknya lewat kaca spion.
"Biar cepat sampai." Jungkook bisa liat rambut Lisa berkibar-kibar kek bendera soalnya rambutnya nggak dikucir,padahal udah berapa kali Jungkook bilang kalo bepergian pakai motor mendingan dikucir biar nggak lusuh,nih anak emang bandel.
Ia mengurangi kecepatan motornya,setelah menemukan tempat yang pas ia menepikan motornya sebentar. Lisa mengerutkan alisnya,kemudian menatap arlojinya sembari melotot.
"Anjir gue udah telat satu jam pelajaran lebih!"
Jungkook turun dari motornya terlebih dahulu tanpa mempedulikan teriakan kecil Lisa.masih dalam posisi Lisa yang duduk di jok belakang sepedanya,ia mulai melepaskan helm yang bertengger di kepala Lisa.
"Eh eh mau ngapain lo?"
"Udah diem." Lalu Jungkook merogoh sesuatu di celana seragamnya,dan dapat Lisa liat kalo cowoknya ini ngambil ikat rambutnya yang beberapa hari ini ilang.
"Loh itu kan ikat rambut gue."
"Cepetan hadap samping dikit."
Lisa nurut aja gatau mau diapain,sementara Jungkook udah mulai menyatukan rambut panjang Lisa,mengumpulkannya menjadi satu kuciran,merapikan sedikit poninya dan berakhir dengan mengucirnya dengan ikat rambut yang tadi dibawanya.
Lisa membeku,masih belum tahu apa yang sedang terjadi.rambutnya? Omo,mahkota indahnya sedang dirapikan oleh pangerannya. Ini baru pertama kali baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
As If It's Your Last ( LizKook)
Fanfiction[END] Kisah cinta dadakan antara Lisa dan Jungkook yang mana mereka berjanji akan menjadikan masing-masingnya cinta terakhir bagi mereka berdua. Akankah Lisa si bad girl dan Jungkook si multitalent akan berhasil menemukan cinta terakhir mereka? Nant...