"Woy lepasin dia!" Tiba-tiba pegangan tangan Suga yang tadinya mencekal tangan gue terlepas begitu saja,yang justru membuat kedua tangan gue memerah.
"Wow wow santai aja bro." Suga tetap bersikukuh.
"Dia itu cewek dimana letak pikiran kalian? Kalo dia kalian rusak emang kalian tidak memikirkan nasib kedepannya?" Tegas cowok berhoddie hitam yang masih belum gue lihat wajahnya karena posisinya yang berdiri tepat disamping gue.
Taehyung yang tadinya duduk-duduk santai kini beranjak dari tempat duduknya dengan sorot mata penuh kemarahan. "Heh emang lo siapa beraninya ngatur-ngatur hidup gue? Dia cewek gue,gue bebas dong perlakuin dia kek gimana."
"Kalo dia benar-benar cewek lo kenapa lo mau dia dirusak oleh cowok lain yang ternyata sahabat lo sendiri? Seharusnya lo jaga dia,cewek bukan untuk dirusak tapi dijaga dengan baik." Jawab cowok yang berada disamping gue membuat sebagian orang yang berada di dalam bar ini melihat kami,seolah-olah kami sebagai tontonan gratis.
"Brengsek! Apa sih maunya lo hah!" Taehyung tiba-tiba menendang kursi yang tadi di dudukinya.jujur gue takut dan entah dorongan dari mana gue mendekati cowok hoddie hitam itu.tanpa diduga cowok ini memegang salah satu lenganku dan menyuruh gue buat ada di belakangnya.
"Udah tenang lo aman sama gue." Bisik cowok tadi.gue cuma menganggukan kepala.
"Udah-udah gue nggak mau cari ribut disini,gue cuma mau ngingetin kalo setelah ini lo masih ada niatan untuk niduri dia gue bakal pukul lo,tapi kalo lo lepasin cewek ini gue akan langsung antar dia pulang. Gimana?"
Taehyung melototkan kedua matanya. "Maksud lo apaan? Suka-suka gue lah.lo siapanya emang?"
Cowok tadi menghela nafas kemudian berkata lagi. "Oke kalo gitu gue cabut. Oh iya gue ijin antar cewek lo ini pulang,gue nggak tega malam-malam begini masih ada cewek secantik dia di sia-sia in sama cowok."
Abis itu cowok hoddie hitam itu menoleh kearah gue yang justru membuat mata gue membelalak kaget.ternyata cowok hoddie hitam ini Jungkook gengs.
"Gue antar lo lo pulang ayo." Jungkook pegang salah satu tangan gue dan suruh gue buat ikutin dia,mau tidak mau gue turutin saja.jujur gue udah nggak tahan berada ditempat ini,gue sesekali noleh kebelakang berharap Taehyung ngikuti sekedar minta maaf atau apalah.
Tapi kembali ke realita sepertinya itu hanya mimpi buat gue. Taehyung tidak akan pernah seperti itu,dia hanya akan berada di tempat penuh kenangan buruk bagiku itu.
Gue ngikutin Jungkook dengan diam,sampai akhirnya kami keluar dari bar dan sampai di tempat parkir.gue bersedekap memeluk kedua tanganku sendiri karena memang pakaian yang gue pakai saat ini terkesan dingin membuat hawa dingin bisa begitu saja menerpa bagian tubuhku.
Jungkook menghampiri motor merah kesayangannya,sebelum itu dia noleh kearahku sekilas kemudian melepas hoddie hitamnya dan menyerahkannya padaku.gue pertamanya blong tapi dia memberikan senyum tipisnya. "Pakai aja."
"Tapi gimana?nanti lo kedinginan." Ucap gue mencoba menolak.
"Nggak lah lo pakai aja,gue cuma nggak mau dikira bawa jalang malam-malam begini." Ucap Jungkook sambil memakai helm nya.
"Yakk apa lo bilang?gue bukan jalang bangsat!"
"Iya canda elah,dijaga dong mulutnya.gue cuma nggak mau lo ngumbar tubuh lo bocah--"
"Kok bocah sih! Gue itu cecans kampret!"
"Tadi bangsat sekarang kampret nanti apa lagi ya tuhan,cewek barbar gini amat." -batin Jungkook
"Udah cepetan naik! Dikejar cowok lo baru tau rasa." Decak Jungkook.
Gue cuma mandang kesal kearahnya,setelah memakai hoddie hitamnya yang sedikit kebesaran ditubuhku gue buru-buru naik ke motornya.cukup jaga jarak sih takut khilaf hehe.
"Maju dikit bocah--gue kagak mau pulang-pulang cuma cuma bawa angin doang." Jungkook narik kedua tangan gue kearah pinggangnya.
Buru-buru gue geplak tuh bahunya. "Yakk gue juga udah tau kalik sans aja donk!"
"Ya bukan begitu--gue cuma takut badan lo kan krempeng tuh nanti kena angin kabur gimana?" Ucap dia lagi.
"Yakk cepetan gas napa! Gue besok sekolah cuk!" Ngegas dah gue.
"Iya sabar tuan putri." Tidak lama motor yang kami tumpangi mulai berjalan membelah jalanan yang masih sepi sekali karena memang sekarang masih pukul 3 dini hari.
Di perjalanan gue cuma memandang kosong jalanan yang gue lewati,tiba-tiba bayangan perlakuan Taehyung ke gue tadi kembali teringat.tanpa sadar gue mulai menitikkan air mata untuk kesekian kalinya gara-gara cowok brengsek itu.
Tanpa sadar motor yang kami tumpangi dihalaman rumahku yang masih sepi.gue segera turun dan melepas helm yang kupakai dan menyerahkannya pada Jungkook yang kini juga tengah memandangiku.
"Gausah nangis dia bukan cowok baik bagi lo,jadi gausah tangisin gara-gara hal yang tidak berguna oke?"
Entah kenapa perkataan Jungkook ini malah bikin gue tambah nangis,tidak lama Jungkook nepuk-nepuk salah satu pundak gue mencoba menenangkanku.perlakuannya itu berhasil membuat gue sedikit lebih tenang.
"Makasih ya Kook,gue nggak tau kalo lo nggak datang tadi gue bakal gimana." Ujar gue sambil sesenggukan.
"Sama-sama.gue cuma nggak mau lihat cewek diperlakukan tidak sebagaimana mestinya." Jawabnya sambil tersenyum tipis.
"Udah,sekarang gue anterin ke mama lo donk."
Senyum gue luntur seketika. "Lah mau ngapain?"
"Ya bilang lah kalo lo habis dari bar sama Taehyung terus lo mau ditidurin sama temen cowoknya disana terus gue antar lo pulang."
"😨." -Lisa
Tbc
Mampus lu Lis wkwkwk
Gimana part ini?feelnya dapet tydak?
Jangan lupa voment ya😊
Terimakasih yang sudah baca 💜
@Mphiink
KAMU SEDANG MEMBACA
As If It's Your Last ( LizKook)
Fanfiction[END] Kisah cinta dadakan antara Lisa dan Jungkook yang mana mereka berjanji akan menjadikan masing-masingnya cinta terakhir bagi mereka berdua. Akankah Lisa si bad girl dan Jungkook si multitalent akan berhasil menemukan cinta terakhir mereka? Nant...