Prolog

2K 168 17
                                    

"Iya, halo, Yah." Suara lembutnya menyapa sang ayah.

"Cin, Cla pingsan. Ini sudah ada di IGD Rumah Sakit Kalandra."

Cassidy Zea Joanne atau biasa disapa Cindy, berlari tergesa saat benda canggih yang ia simpan di atas meja kerjanya mendapatkan panggilan dari sang ayah.

Claudya, adik kesayangannya harus dilarikan ke rumah sakit saat ditemukan tidak sadarkan diri di kamarnya tadi pagi tadi. Dengan langkah gemetar, perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata, Cindy terduduk di bangku panjang bersama keluarganya.

"Ini salah Cindy, Bun. Cindy nggak bisa jagain Cla dengan baik, Yah. Hukum Cindy, Bang," ucap frustrasi Cindy menyalahkan dirinya sendiri di depan ayah, bunda serta abangnya.

"Udah, Dek. Ini bukan salah kamu."

Cakka sang kakak tertua Cindy dan Claudya. Pemilik nama lengkap Ganendra Cakkaraka Joanne, duduk berjongkok di hadapan Cindy. Mencoba menghiburnya agar tidak terus menyalahkan diri sendiri.

Memang tidak ada yang patut disalahkan dalam hal ini. Semuanya sudah garis takdir yang Tuhan tetapkan untuk dijalani umatnya.

"Bang, kira-kira Cla mau maafin Cindy nggak? Cindy udah gagal jaga Cla," cicit Cindy dengan wajah sendu dan basah oleh jejak air mata.

"Cla nggak pernah nyalahin kamu. Cla pasti mengerti."

Si sulung Joanne itu membawa Cindy ke dalam dekapan hangatnya. Selain Claudya, Cindy adik yang sangat ia sayangi.

Cindy & Claudya (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang