Suara sambungan telepon terus terdengar tanpa ada niat sang pemilik untuk menyambutnya. Cindy terus menghubungi Claudya, sejak pagi tadi tidak satu pun pesannya dibalas olehnya. Sementara telepon darinya selalu berakhir tidak ada jawaban.
Cindy masih menghubungi nomor yang sama, sampai suara sahutan operator terdengar berulang-ulang.
Nomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan
"Kemana sih lo, Cla! Dari tadi gue nelepon operator terus yang jawab," gumam Cindy yang masih terus melakukan panggilan.
Bunda, Ya. Bunda. Seketika kepala Cindy ide menghubungi bunda. Cindy bisa menanyakan ke mana Claudya sampai tak bisa dihubungi.
Cindy mencari nama kontak bunda pada ponselnya. Pada di dering ke tiga, suara lembut bunda menyapa.
"Assalamualaikum, Kak Cindy."
"Walaikumsalam, Bun," balas Cindy. "Bunda lagi apa, Bun? Bunda sehat, kan?"
Terdengar suara kekehan bunda di ujung sana. "Alhamdulillah bunda sehat, Nak. Kak Cindy gimana?"
"Cindy juga sehat, Bun, Alhamdulillah. Oh, ya, Bun. Cla mana? Dari tadi Cindy coba telepon nggak bisa."
"Hmm ... Cla ya? I-itu Cla tadi izin sama bunda, ke luar sebentar sama Chan."
"Bunda nggak sedang berbohong sama Cindy, kan? Cla baik-baik aja, kan?"
"Nggak dong, Sayang. Masa bunda bohongi anak bunda yang cantik ini, sih."
"Bun, Cindy kangen sama Bunda," ucap Cindy lirih.
"Bunda sama keluarga di sini juga kangen Cindy. Baik-baik di sana ya, Nak. Bunda selalu doakan Kak Cindy."
"Iya, Bun. Makasih ya, Bun. Oh, iya, kalo gitu Cindy tutup dulu ya, Bun. Nanti kalo Cla udah pulang, bilang suruh hubungi Cindy."
"Iya, nanti bunda sampaikan."
Sambungan telepon sudah Cindy matikan beberapa menit lalu. Cindy masih memikirkan Claudya.
Suara getaran dari ponsel menyentak lamunannya, Cindy mengalihkan perhatian pada layar handphone yang menyala, berharap pesan dari Claudya, tapi ... pesan dari dokter Bisma yang muncul.
dr. Bisma Kalandra :
Hari Sabtu yang cerah, sepertinya menyenangkan dihabiskan di luar. Mau jalan bersama saya?Cindy terkekeh sesaat membaca pesan dari dokter Bisma. Sejak bertugas di Bali. Cindy dan dokter Bisma semakin dekat. Dekat dalam artian, jika di rumah sakit mereka rekan kerja, tapi jika di luar mereka dekat sebagai teman. Dokter Bisma banyak membantunya, dia juga seperti kakak yang menjaga adik perempuannya.
Me :
Bukannya dokter ada di Jakarta?Balasan pesan yang Cindy kirim ke dokter Bisma.
Setahu Cindy, dua hari lalu dokter Bisma ke Jakarta karena waktunya jadwal rutin Claudya. Dan biasanya dokter Bisma akan tinggal dua atau tiga hari di Jakarta sebelum akhirnya kembali ke Bali.
dr. Bisma Kalandra :
Saya sudah di Bali, tadi malam. Mau nggak nih, weekend di luar sama saya?Me:
iya, Dok. Mau. Aku siap-siap dulu.dr. Bisma Kalandra :
Oke, setengah jam lagi saya jemput.Setengah jam? Astaga, aku mesti berdandan cepat. Eh, tunggu. Berdandan? Emang ini mau kencan? Kan cuma jalan biasa. Bukan pertama kali juga kan, weekend di luar sama dokter Bisma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cindy & Claudya (Republish)
Fiksi PenggemarCindy, seorang dokter di salah satu rumah sakit terkenal di Jakarta. Bersama adik kembarnya-Claudya-sejak kecil bersahabat dengan Chandrika yang tak lain tetangganya. Cindy jatuh cinta pada sahabatnya sendiri. Namun, sang sahabat sudah lebih dulu me...