— 2008, Sep.
Suara barington dari bawah rumahnya membuat Sso terjingkat, ia bangkit dan merapikan rambutnya yang acak-acakan. Ini hari minggu? Tapi kenapa di luar sangat berisik.
Sso turun, mendapati Jin yang sedang memasak di temani lelaki bantet di sampingnya.
"Apa yang kau lakukan?" Sso bertanya pelan, sedikit sungkan dengan lelaki lain di samping Jin yang tengah mengiris beberapa bahan.
"Memasak, kau tidak lihat aku sedang apa?"
"Cih, yasudah kalau matang panggil aku."
Jin mendengus, saat ia akan melempar sesuatu ke arah Sso. Gadis itu sudah berbalik, dan berlari menghindar, tapi kepalanya membentur dada bidang yang berdiri tidak jauh darinya. Ini salah Sso, karena tidak melihat dengan baik.
"Ish." Sso mengusap keningnya.
"Kau baik-baik saja?"
Sso mengangguk, dan tersenyum setelahnya. "Apa kau teman Namjoon Oppa? aku sering melihatmu kemari? Apa rumah kita bersebelahan?"
Taehyung tersenyum, mengacak rambut gadis di depannya dengan gemas. Ayolah, Taehyung selalu memiliki alasan untuk ke rumah Namjoon dan bertemu gadis itu seperti sekarang. "Kau memperhatikanku?"
"Tidak, hanya saja aku sering melihatmu."
"Sso sudah cepat mandi, badanmu bau!"
Sso mendelik kesal, tidak enak juga bila lelaki di depannya mendengar apa kata Jin tadi. Dasar Jin sialan.
Taehyung tertawa, "Aku Taehyung, bagaimana denganmu?"
"Sso! Ssoviane."
"Tae kau mengambil minuman atau tidur di dapur. lama sekali," Teriakan Namjoon dari ruang tamu.
Taehyung menggaruk tengkuknya, "Aku akan pergi, nanti kau bergangbunglah!"
"Apakah boleh?"
"Tentu saja."
"Baiklah, aku akan mandi dulu. Bye Taehyung!" Sso melambaikan tangannya, sedangkan Taehyung tak berhenti melihatnya sampai gadis itu menghilang dari pandangannya.
"Taehyung!" Cerca Namjoon lagi.
"Iya, astaga! kenapa kau cerewet sekali Hyung."
Mereka sudah tepar dengan makanan yang di buat Jin dan Jimin pagi tadi. Ya anggap saja menu ala Seok Jin, yang terlampau banyak dan sangat melezatkan. Sso menepuk perutnya dan beralih mengambil satu buku pelajaran untuk ia kerjakan, ia hampir saja lupa bahwa memiliki tugas negara dari sang guru killer.
Kalau di banding Jin, Sso sangat bodoh untuk pelajaran fisika. Mangkanya sedari tadi ia hanya membolak-balikkan tanpa berniat menjawab, karena dia tidak tahu.
"Yaa, bangunlah! Kerjakan tugasku, jebal." Sso menggoyangkan badan Jin.
"Suruh Namjoon, aku malas! Kenyang tahu."
Sso mendengus memukul wajah tampan Jin dengan kesal. "Sialan."
"Oppa-- ajari aku!" Namjoon bergerak sedikit, lalu setelahnya ia kembali tidak perduli.
"Kenapa?"
Sso mendongak menatap hazel mata milik pria yang ia temui pagi tadi. Pria yang memiliki kadar ketampanan tiga kali lipat dari Seok Jin. Ya sangat Sso akui itu, "Ah tidak,"
"Aku bisa membantumu, jadi katakan!" Dia duduk bersila di depan Sso dan tersenyum manis.
"Apa kau bisa ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢𝐞 | 𝐊𝐓𝐇
Teen Fiction[ 𝘾 𝙊 𝙈 𝙋 𝙇 𝙀 𝙏 𝙀 ] Sinopsis : Bercerita tentang perjuangan seorang gadis yang menutupi tempramen yang semakin menjadi. Ia memiliki sakit mental yang di sebabkan oleh masa lalu. Kematian ibunya yang di pukuli ayah kandung di depan matanya, d...