21 •

2.5K 307 44
                                    

Jin membaca berkas di samping Namjoon dengan tidak fokus, otaknya terus berputar tentang Yoongi, Yoongi dan Yoongi. Sekarang bagaimana caranya dia harus menjauhkan lelaki itu agar tidak lagi bertemu dengan Sso.

Tangannya mengetuk-ngetuk berkas dengan gelisah, Namjoon sedikit terganggu dan menoleh pada Jin. “Ada apa?”

“Oh— kenapa?”

“Ada yang mengganggu fikiranmu?”

“Tidak ada, aku hanya memikirkan Sso.”

“Dia sudah menikah, dan bukan lagi urusanmu.”

“Aku tahu!”

“Lalu apa lagi? Kau tidak percaya bahwa Taehyung bisa menjaganya?”

Jin diam saja.

Namjoon menutup bukunya, melepas kacamatanya dan memijit pangkal hidungnya perlahan. “Sudah saatnya kau mencari orang lain.”
Jin menoleh, tersenyum sinis dan mengabaikan Namjoon tanpa bicara.

“Aku tahu bagaimana tatapanmu selama ini pada Sso, bagaimana berbinarnya saat gadis itu tersenyum cerah padamu, dan betapa sedihnya dirimu saat ia berusaha melukai dirinya sendiri lagi—” Namjoon menghela nafas,

“Kau selalu di belakang, membentengi dirimu sendiri untuk menjaga dia bagaimanapun caranya.” Lanjutnya.

Jin menoleh ke samping cendela mobil yang kini masih melaju ke tempat kunjungan mereka, untuk proyek perusahaan.

“Aku tidak pernah menginginkan sebuah penilaianmu, Namjoon-ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Aku tidak pernah menginginkan sebuah penilaianmu, Namjoon-ah.”

“Aku hanya menyadarkanmu.”

“Iya, terimakasih. Tapi izinkan aku menyelesaikan semuanya, setelah itu aku berjanji akan melepaskan Sso bahagia bersama Taehyung.”

“Apa yang masih belum kau selesaikan?”

“Kau tidak perlu tahu! Kau cukup urusi Perusahaan dan aku akan membantumu. Perihal hatiku, sekali lagi aku mohon jangan ikut campur.”

Namjoon menghela nafasnya, ia menganggukkan kepala tanpa berniat menjawab. Itulah Jin, Namjoon bukan tidak mau memberi sebuah pengertian atau menjadi saudara sekaligus teman curhat yang baik.

 Itulah Jin, Namjoon bukan tidak mau memberi sebuah pengertian atau menjadi saudara sekaligus teman curhat yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 𝐋𝐢𝐞 | 𝐊𝐓𝐇 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang