Seok Jin sampai kantor dengan tergesa, ia mengedarkan pandangan ke segala tempat dan mencari-cari yang dia maksud.
Penampilannya berantakan, dan matanya merah menahan marah.
"Lee Hoseok,"
Pria yang ia panggil menoleh, ia bangkit dari duduknya, sedikit terkejut melihat Seok Jin yang tak biasa mencarinya sampai kesini.
Karena memang ruangan kita berbeda, dan Hoseok tidak terlalu dekat dengan skretaris pribadi bos-nya tersebut. Dia bangkit, sedikit heran dengan penampilan Seok Jin yang sedikit berantakan dari biasanya.
"Ada apa?"
"Bisa bicara sebentar?"
Hoseok mengangguk, mengikuti kemana Seok Jin pergi. Dan berakhir disini, di samping tangga darurat dan menjauh dari keramaian kantor. Jin sangat membenci sebuah perhatian, meski itu sangat kecil.
"Jadi?" Tanya Hoseok.
"Sekarang katakan padaku, tempat mana saja yang di kunjungi oleh Lee Yoongi?"
Hoseok terdiam, badannya seperti tersengat listrik, mengapa Seok Jin menanyakan tentang Yoongi? Apa lelaki berkulit pucat itu sudah membuat ulah, dan di ketahui oleh lelaki di depannya ini. Lantas harus berbuat seperti apa lagi dirinya sekarang.
"Lee Hoseok!"
"Ehm, Seok Jin-ah. Mengapa kau bertanya tentang Yoongi? Apa kau bertemu dengannya?"
"Aku yakin kau tidak bodoh! dan aku yakin kau juga tidak akan mungkin tidak tahu, bahwa sepupu sialanmu itu sudah mulai mencari celah untuk bertemu dengan Sso."
Hoseok menelan salivanya, menatap nanar wajah Seok Jin yang begitu melihatnya tajam dan menuntut sebuah jawaban.
"Yoongi kembali,"
"Aku tahu! dan sekarang dia sudah membawa Sso, jadi cepat katakan tempat mana saja yang biasanya ia kunjungi!"
"Dia tidak akan berbuat yang macam-macam!"
"Tidak akan menutup kemungkinan untuk lelaki psycho seperti Yoongi, dia itu gila!"
Hoseok terdiam, kembali mengingat apa saja yang Yoongi katakan, setelahnya ia mendongak melihati Seok Jin dan bergumam. "Jika sedang gundah, ia akan pergi ke tempat rumah orang tuanya, di Daegu!"
"Apa kau gila?"
"Kau bertanya dan aku menjawabnya, apa aku salah disini?"
Seok Jin memijit pelipisnya, menghela nafasnya dan memohon pada Hoseok. "Tolong aku! Tolong katakan pada Yoongi untuk tidak melakukan apapun pada Sso,"
Hoseok mengangguk, menepuk pundak orang di depannya itu dengan tersenyum teduh. "Aku akan melakukan apapun untuk membantumu, aku tidak akan membiarkan Yoongi menyentuh Sso sedikitpun. Aku berjanji."
Seok Jin mengulum bibirnya ke dalam, merasa lega sesaat dan pusing secara bersamaan. "Terimakasih,"
**
Yoongi dan Sso duduk berdampingan di teman yang tenpatnya di tengah kota Seoul. Sso masih diam, setelah menangis lama di dalam mobil tanpa bicara apapun.
Sedangkan Yoongi sedikit merentangkan tangannya dan menghirup udara disana yang masih terasa menyegarkan.
"Apa kau ingin es cream?"
Sso menoleh, menggigit bibirnya ragu, dan mengangguk setelahnya. "Aku ingin rasa cokelat."
"Aku kira kau menyukai rasa vanilla, yang cocok sekali dengan kepribadianmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢𝐞 | 𝐊𝐓𝐇
Teen Fiction[ 𝘾 𝙊 𝙈 𝙋 𝙇 𝙀 𝙏 𝙀 ] Sinopsis : Bercerita tentang perjuangan seorang gadis yang menutupi tempramen yang semakin menjadi. Ia memiliki sakit mental yang di sebabkan oleh masa lalu. Kematian ibunya yang di pukuli ayah kandung di depan matanya, d...