12 •

2.8K 343 80
                                    

Sso datang ke kantor untuk membersihkan beberapa barang di ruangannya, dia sudah bilang kepada Namjoon bahwa dirinya akan segera memberikan surat pengunduran diri. Ya secepatnya, sebelum hari pernikahannya dilaksanakan.

Gadis itu merapikan sembari tersenyum kecil saat tangannya mengambil satu pigura foto yang berisi dirinya, Jeni dan Jin. Sso masih ingat betul pengambilan foto ini, saat itu Jeni baru saja berhasil memenangkan lomba olimpiade fisika.

Dia salah satunya murid terpandai dan membawa nama sekolah dengan baik.

Disana Jeni memegang bunga mawar merah dan tersenyum senang. Sedangkan Jin berpose dengan kedua tangan di pipinya, sedangkan dirinya hanya tersenyum manis dengan satu tangan kanan yang merangkul pundak Jeni antusias.

Ia merapikan segalanya, selesai melakukannya ia pergi dengan satu kotak kardus di tangannya.

"Sso,"

Gadis itu menoleh, melihat Hoseok yang tersenyum padanya. "Hei ada apa?"

"Apa kau sibuk?"

Sso menggeleng, "Ada apa?"

"Oh aku hanya ingin menyapamu, dimana Jin? Biasanya dia selalu berada di dekatmu?"

Sso menautkan alisnya heran, melihati Hoseok dengan bingung. "Bukankah kau sudah tau, kalau Jin dan Namjoon sedang mengurusi proyek di Daegu?"

Hoseok merapatkan mulutnya, sepertinya lelaki itu tengah melakukan kesalahan. Jelas saja Sso bingung, pasalnya Hoseok yang lebih tahu tentang kegiatan kantor ketimbang dirinya.

"Astaga, aku lupa!" Hoseok memukul keningnya pelan.

Sso tertawa, "Ada apa Hoseok-ah?"

"Aku memiliki ini, tempatnya tidak jauh dari sini. Kau bisa memakainya, dan kau bisa mengajak calon suamimu." Hoseok mengeluarkan dua lembar voucer di cafe baru yang letaknya tidak jauh dari kantor.

"Wah, kebetulan sekali. Aku ingin kesana, dan terimakasih Hoseok! apa kau tidak mau menemaniku saja?"

"Aku tidak ada waktu melakukan hal itu, anggap saja itu sebagai hiburanmu disaat Seok Jin tidak menemanimu." Hoseok tertawa.

"Kau benar! Terimakasih banyak,"

"Tentu saja! Apa kau akan pergi sekarang?"

"Mungkin,"

"Baiklah, semoga harimu menyenangkan."

Sso tersenyum, "Terimakasih." Gadis itu pergi setelah menerima dua buah voucer untuk potongan harga di cafe tersebut.

Hoseok mengambil ponsel di saku celananya dan jarinya sudah sangat cepat mengetik sebuah pesan.

𝓐𝓴𝓾 𝓼𝓾𝓭𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓵𝓪𝓴𝓾𝓴𝓪𝓷 𝓪𝓹𝓪 𝓼𝓾𝓻𝓾𝓱𝓪𝓷𝓶𝓾,
𝓢𝓮𝓼𝓾𝓷𝓰𝓰𝓾𝓱𝓷𝔂𝓪 𝓲𝓷𝓲 𝓽𝓲𝓷𝓭𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓸𝓭𝓸𝓱 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓹𝓮𝓻𝓷𝓪𝓱 𝓴𝓾 𝓵𝓪𝓴𝓾𝓴𝓪𝓷.
𝓚𝓪𝓾 𝓵𝓲𝓬𝓲𝓴, 𝓶𝓮𝓶𝓪𝓷𝓯𝓪𝓪𝓽𝓴𝓪𝓷 𝔀𝓪𝓴𝓽𝓾 𝓭𝓲 𝓼𝓪𝓪𝓽 𝓢𝓮𝓸𝓴 𝓙𝓲𝓷 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓪𝓭𝓪 𝓭𝓲𝓼𝓲𝓷𝓲.
𝓙𝓪𝓭𝓲 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓼𝓪𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓾𝓻𝓾𝓼𝓪𝓷𝓶𝓾, 𝓭𝓪𝓷 𝓳𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓹𝓮𝓻𝓷𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓰𝓪𝓷𝓰𝓰𝓾 𝓢𝓼𝓸 𝓵𝓪𝓰𝓲.

Tak lama telfon masuk dengan nama Yoongi terlihat, Hoseok mengangkat tanpa bicara.

"Jadi dia akan datang?"

"Ya tunggu saja, kau bisa memantau di ruanganmu seharian."

Yoongi tertawa. "Terimakasih bung,"

 𝐋𝐢𝐞 | 𝐊𝐓𝐇 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang