31 •

2.8K 280 47
                                    

Pagi hari, sebelum Taehyung bangun dan dengan sangat hati-hati, Sso melakukan uji lab manual di kamar mandi. Dengan rasa gusar dan penasaran ia menunggu hasil dari alat kontrasepsi yang ia siapkan semalam.

Ia tidak mengatakan pada Taehyung, ia akan memberi kejutan bahwa semuanya memang benar adanya.

Detakan jantung semakin tak beraturan, kala garis merah sebelahnya masih juga tak nampak.

Tok.. tok..

Pintu kamar mandi di ketuk, Sso mengomel karena Taehyung selalu saja seperti ini. Akan mencari di saat dirinya tidak berada di sampingnya.

“Sayang kau di dalam?”

“Iya aku disini, ada apa?”

“Baiklah—aku khawatir,”

“Aku baik-baik saja Tae,”

“Oke—aku tidur lagi.”

“Siap komandan,”

Apa yang Sso bilang itu benar, Taehyung hanya akan memastikan keadaannya. Dia adalah suami idaman, kalian iri bukan?

Sso menghela nafas, saat melihat satu garis saja disana. Ia kecewa, sejujurnya. Tapi—mungkin Tuhan masih belum memberikan pada mereka.

Ia membuang ke tempat sampah, dan kembali ke dalam kamar. Wajahnya sudah di tekuk karena tidak mendapatkan hasil yang menggembirakan.

Sso berbaring, melihati wajah Taehyung yang damai saat tertidur. Bibirnya menarik sebuah senyum, tangannya mulai bermain di atas hidup bangir suaminya, dan berakhir pada bibir merah muda Taehyung.

“Aku mencintaimu,”

Taehyung membuka mata, iris matanya lembut dan sangat mengagumi istrinya. “Aku juga mencintaimu, sangat-sangat mencintaimu.”

Tangan Sso yang awlanya berada di bibir Taehyung kini sudah berpindah di pipi suaminya, mengusap dengan lembut dan penuh rasa sayang. Seolah apa yang ia dapatkan saat ini sudah lebih dari cukup membanggakan.

Ia tidak akan lagi melepaskan Taehyung, itu janjinya.











Seorang Jungkook sudah berada di dalam Studio, membereskan beberapa barangnya disana untuk di masukkan ke dalam kardus kosong. Yeonjun yang melihat dari jauh hanya mengigiti tangannya gelisah.

Wajah Jungkook tampak kalut, pikirannya sudah berpendar kemana-mana. Ia mengingat cetusan apa saja yang di katakan sang Ayah malam itu.

Semakin membuatnya gelisah dan harus meninggalkan tempat ini secepatnya.

“Jungkook! Adik macam apa kau membiarkan Noona-mu berada di ambang bahaya? Kau membiarkan lelaki itu bertemu Noona-mu dan menghancurkannya. Apa kau mau itu?”

“Ayah, aku tidak mengerti. Tolong bicaralah dengan pelan!”

“Kemasi barangmu disana, aku tidak mengizinkan kau masih berada di tempat itu. Studio kecil itu akan aku tutup! Ingat, Ayah bisa melakukan apapun.”

“Ayah, tolong! Apa yang sudah kau tahu?”

“Namjoon sudah mengatakan semuanya padaku.”
Jungkook diam, ia memang salah karena tidak ingin orang tuanya ikut campur. Tapi biar bagaimanapun keselamatan Sso akan jadi tugas utama Alex dan Jungkook.

Lelaki dengan gigi kelinci itu menundukkan badan, melipat kakinya ke belakang dan bersujud penuh di depan sang Ayah. “Maafkan aku Ayah, aku bersumpah kali ini aku tidak akan membiarkan orang lain menyakiti Noonaku—itu janjiku!”

 𝐋𝐢𝐞 | 𝐊𝐓𝐇 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang