prefix

6.3K 297 2
                                    

Setelah Adel mandi dan memakai piyama nya, ia turun untuk makan malam bersama keluarga nya. Saat Adel akan menuruni tangga terakhir, langsung muncul ide jahil nya untuk mengagetkan Rafa yang duduk membelakanginya. Adel turun dengan perlahan agar suara langkah kakinya tidak terdengar.

Mommy dan daddy nya sudah mengetahui aksi jahil anak perempuannya, namun mereka diam.

"DORR!!" teriak Adel di belakang Rafa dengan memukul kedua bahu Rafa. Rafa langsung terlonjak kaget, untung kursinya tidak jatuh.

Semua yang melihat itu tertawa terbahak-bahak termasuk para maid yang melihat aksi jahil adel.

"Bwahahahhahahahah," tawa Adel menggelegar sembari memegang perutnya yang keram akibat tertawa. Sedangkan Rafa hanya menampakkan wajah kesal nya terhadap adel.

"Idih, sok ngambek yeuh." ucap Adel setelah puas tertawa. Rafa masih diam.

"Palingan entar ngomong." ucap Adel sembari duduk di samping Rafa. Mommy dan daddy nya hanya melihat drama gratis di depannya sembari memakan makanan mereka.

Rafa masih diam. Bukannya meminta maaf, Adel justru mendiamkan Rafa juga. Membuat Rafa semakin kesal.

"Ihh Adel, udah salah gam minta maaf." ucap Rafa sambil memanyunkan bibirnya. Adel diam sembari memakan makanannya yang masih penuh di dalam mulut.

Rafa yang tak mendapat jawaban semakin kesal dan memukul bahu adel pelan membuat adel tersedak oleh makanannya. Mommy nya yang kaget langsung memberikan air putih lalu dengan sigap Adel mengambilnya dan meneguk nya hingga tandas.

Setelah itu, Adel menghadap ke Rafa dan menatap nya tajam. Yang di tatap hanya menampilkan wajah tanpa dosa sambil nyengir kuda.

"Hehe, peace sayang." ucap Rafa.

"Euh, sayang sayang. Jyjyk aku tuh." ucap adel sambil pura-pura muntah.

"Untung pacar." gumam Rafa namun masih di dengar oleh adel.

"Apa?" tegas Adel dengan menjambak rambut Rafa pelan.

"Eh eh iya iya gak kok pacarku yang cantik nan geulis." ucap Rafa.

"Lahir di mana bahasa di mana, hadeh." ucap mommy sambil memijat pelipisnya.

"Lahir di bumi bahasa bumi lah mom." ucap rafa dengan polosnya membuat semua orang memutar bola mata malas dan juga menahan tawa.

Mungkin kalian berfikir sikap rafa kekanak-kanakan, namun jangan salah. Di balik sikap kekanak-kanakan nya dia yang paling dewasa dalam bertindak. Ia hanya manja kepada orang terdekatnya, namun jika di luar. Akan seperti kulkas berjalan.

"Anak siapa sih mom?" tanya daddy.

"Anak kamu lah." ucap mommy sarkas.

"Anak kamu juga!" lanjut daddy.

"Anak kamu!!!" ucap mommy.

"Kamu!!!" ucap daddy. Dan begitu seterusnya.

Adel dan Rafa linglung sendiri melihat orangtuanya bertengkar hanya karena Rafa. Akhirnya rafa memutuskan membawa Adel ke taman belakang rumah untuk membicarakan sesuatu.

Adel dan rafa duduk di kursi taman sambil menatap langit malam yang di penuhi bintang.

Hanya keheningan yang ada pada mereka  Sampai akhirnya Rafa membuka suara.

"Aurel!" panggil Rafa, mengalihkan pandangan Adel dari bintang-bintang di langit.

"Hmm." gumam Adel.

"Gimana nanti kalo keluarga kamu nyari kamu?" tanya Rafa.

"Bukan keluarga aku Af." ucap Adel. Sejujurnya ia malas membahas ini, tapi mau gimana lagi?

"Jadi, kapan kamu ke rumah mereka untuk membongkar semuanya?" tanya Rafa sekali lagi.

"Aku akan melakukan nya setelah bisnis aku mencapai rating tertinggi." ucap Adel.

"Kenapa?" tanya Rafa.

"Aku bakalan nyoba nyali mereka, bagaimana sikap mereka ke aku kalau tahu aku udah sukses." ucap Adel.

"Aku bakalan dukung kamu Del." ucap Rafa lalu memeluk Adel dari samping, Adel pun membalasnya.

"Aku sayang sama kamu Afa," gumam Adel.

"Aku lebih sayang sama kamu Del, aku gak bakalan biarin siapapun nyakitin kamu!" ucap Rafa.

"Tapi, aku harus pergi dari mansion ini saat bisnis aku udah lancar." ucap Adel, dengan berat hati ia mengatakan itu, karena ia hanya tidak ingin menyusahkan keluarga Rafa dengan menumpang terus.

"Kenapa?" tanya Rafa.

"Aku bakalan tinggal di mansion sendiri dan bakalan belajar lebih mandiri lagi, aku akan sering ke sini kok." ucap Adel lalu tersenyum.

"Tapi kamu janji, harus jaga diri baik-baik. Aku ga mau kamu kenapa-napa Del. Aku susah nyari kamu dan akhirnya kita ketemu lagi. Aku gak mau hal yg sama terjadi lagi saat kamu ninggalin aku." ucap Rafa.

"Iya Rafa, Aurel janji!!" ucap Adel dan menautkan jari kelingkingnya kepada Rafa.

"Yaudah, masuk udah malem. Besok kamu bakalan mulai homeschooling kata daddy." ucap Rafa dan di angguki oleh Adel.
















Jangan lupa tinggalkan jejak, entah itu vote atau koment. Semua itu sangat berharga untuk membangkitkan semangat saya.

Salam manis,

Putri.

Bad fate[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang