saat ini, SHS di gosipkan dengan mayat keluarga Robbert yang mengenaskan. Semua kerabat begitu histeris mengingat apa yang mereka lihat dan mereka dengar. Termasuk Rommy dkk yang merupakan sahabat Alex.
"Eh Del, lu tau gak kematian keluarga Robbert, udah hampir 3 hari tapi baru di temuin kemarin." ucap Kanaya.
"Bomat," ucap Adel acuh.
"Yee, lu mah. Mantan keluarga lo noh." ucap Alina.
"Gue yang bunuh." ucap Adel santai.
Sontak, Kanaya dkk dan Rafa dkk terkejut dengan apa yang Adel lontarkan.
"Serius lo Del?" ucap Rena tak percaya.
"Wah gila lo!" ucap Abran.
"Bisa masuk penjara begok." ucap Rafa menoyor kepala Adel.
"Gue bercanda. Gausah di bawa serius. Lagian kematian mereka ga ada urusan nya sama gue." ucap Adel lalu pergi meninggalkan temannya dengan tersenyum devil.
***
Adel saat ini masih di kelasnya bersama Kanaya dkk, walaupun bel istirahat berbunyi. Adel memasang earphone sambil membaca novel My destiny.
"Woi Del!" ucap Kanaya. Adel belum bergeming sama sekali. Kanaya yang geram, langsung melepaskan earphone milik Adel. Adel yang sadar akan itu pun hanya memutar bola mata malas.
"Gak ke kantin lo?" ucap Alina.
"Mager," ucap Adel.
"Yaudah, bilang kek dari tadi!" ucap Kanaya.
"Lo gam nanya." ucap Adel dan kembali memasang earphone di telinganya dan melanjutkan membaca novel.
***
Kanaya dkk dan Rafa dkk sudah berada di kantin yang cukup ramai. Dan lagi-lagi, banyak gosip tentang kematian keluarga Robbert. Kanaya yang geram pun akhirnya turun tangan.
Brakkk
Semua mata tertuju pada meja Kanaya dkk dan Rafa dkk. Mereka menatap Kanaya dengan bingung. "Lo kalo mau ngegosip, di tempat arisan aja. Gedek gue denger nya!!" teriak Kanaya lantang membuat semua murid bungkam. Kecuali Rommy dkk. Rommy dkk langsung mendatangi meja Kanaya dkk dan kembali menggebrak.
Brakkk
"Emang lo siapa ngatur-ngatur?" ucap Rommy.
"Gue manusia, gue berhak ngatur karena gue juga risih denger nama keluarga yang udah bikin sahabat gu3 tertekan!!" ucap Kanaya lantang. Sudah pasti mereka menjadi tontonan. Rommy yang geram langsung mendorong Kanaya hingga tersungkur di lantai.
"Woi banci bat lu. Main sama perempuan dasar." ucap Abran sambil mendorong Rommy.
"Halah, sok jadi pahlawan lo?" ucap Rommy meremehkan.
Reza dan Varel hanya menyaksikan tanpa minat, bahkan mereka meninggalkan Rommy ke rooftop karena tidak ingin membuat masalah. Mereka juga jengah dengan Rommy yang selalu membully. "Woi udah!" ucap Arkan lantang dan menengahi mereka.
Bughhhh
Arkan tersungkur dengan sudut bibir berdarah karena di tinju oleh Rommy. "Gak usah banyak gaya lo, main rombongan cih," ucap Rommy meludahi sepatu Arkan.
Arkan ingin melawan, namun tenaga nya kurang dan kembali tersungkur. Teman-temannya ingin membantu namun tiba-tiba Adel datang dengan mata merah pekat, bukan jexon. Tapi Adel. Adel lebih menyeramkan daripada Jexon.
"Jangan berani lo sakitin abang gue!" ucap Adel.
Bughh
Plakkkk
Bughhh
Bughhh
Plakkkk
Dorr
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad fate[End]
Teen Fiction[Don't copy paste 📌] Bagaimana jika kau menjalani kehidupan yang sama sekali tak orang-orang inginkan? Bagaimana jika kau merasakan pukulan, cacian, dan hinaan dihari yang berturut-turut dan pelakunya adalah keluargamu sendiri. Ku yakin, kau akan m...