Saat ini Adel berada di ruang kerjanya. Selain menandatangani berkas-berkas perusahaannya. Ia juga harus mengirim naskah-naskah yang akan di jadikan film oleh manajer nya. Tapi ia juga tak terlalu ambil pusing. Karena ada rena yang membantunya mengirim naskah, sedangkan Adel menandatangani berkas-berkas ajuan kerja sama dari berbagai perusahan.
Tiba-tiba telepon pribadi di ruangan Adel berdering. Namun Adel sedang badmood jadi ia menyuruh Rena untuk mengangkatnya.
'halo'
'.......'
'benarkah?'
'.......'
'kalau begitu terima kasih'
Setelah Rena mematikan telponnya. Ia langsung jingkrak-jingkrak dan menarik kedua tangan Adel untuk ikut melompat-lompat dengannya. Rena yang kegirangan seperti anak kecil membuat Adel bingung.
"Kenapa sih?" tanya Adel.
"Lo tau gak sih? Huaaaa..." teriak Rena histeris membuat Adel menutup kupingnya.
"ADC Company jadi perusahaan terbesar nomor satu di dunia." teriak Rena histeris dan kembali jingkrak-jingkrak.
Sedangkan yang punya perusahaan hanya memasang wajah datar. Ia sudah tau dari sebelumnya. Adel sudah mengetahui dari internet. Mungkin, penelpon sedikit telat jadi tidak menghebohkan Adel.
"Kok lu biasa aja si?" tanya Rena karena Adel sedari-tadi hanya memasang wajah datar.
"Gue udh tau." ucap Adel.
"Loh k--oi Adel main nyelonong aja lu!" teriak Rena saat Adel langsung keluar ruangan tanpa mendengar ucapannya.
"Bacod njing, kuping gue sakit!" teriak Adel tak kalah keras.
Rena pun menyusul adel ke lantai bawah. Saat sudah sampai di lantai bawah Rena tak melihat batang hidung Adel. Tiba-tiba, lampu di mansion nya kedap-kedip menambah suasana mansion yang sunyi semakin mencekam.
Rena yang terbawa suasana pun takut, keringat dingin membasahi wajahnya. Ia terus menyebut nama Adel berharap ini hanya main-main.
Memang belum malam, tapi mansion yang jauh dari keramaian membuat suasana di mansion menjadi mencekam. Rena semakin takut akhrinya menangis sambil memeluk kedua lututnya.
"Hiks... hiks... Adel lo di mana si?" tanya Rena dengan isak tangisnya.
Tiba-tiba Rena mendengar suara kuntilanak yang tertawa. Rena semakin takut lalu mempererat pelukannya pada lututnya.
Lampu tiba-tiba menyala tanpa berkedap-kedip namun Rena masih menutup wajahnya karena ketakutan.
Sesosok kuntilanak di belakang Rena langsung mengagetkan Rena membuatnya terlonjak kaget dan teriakan nya menggema di mansion.
"Aaaaaaaaaas hantuuuuuuu..." teriak Rena cukup keras membuat kuntilanak menutup telinganya.
Tangis rena semakin pecah, namun tiba-tiba Rena sudah tak melihat kuntilanak tersebut.
Dan dari belakang Rena, semua teman-teman dan keluarga Rena berkumpul termasuk teman kantornya bersama Adel dengan membawa kue ulang tahun lalu menyanyikan lagu ulang tahun untuk Rena.
Happy birthday to you
Happy birhtday to you
Happy birthday
Happy birthday
Happy birthday to my bestieNyanyian dari Adel membuat Rena terharu dan langsung memeluk Adel erat.
"Hiks... hiks... Lo jahat. Gue takut!" ucap Rena di sela tangisnya.
"Biarin, tapi lo seneng kan?" ucap Adel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad fate[End]
Teen Fiction[Don't copy paste 📌] Bagaimana jika kau menjalani kehidupan yang sama sekali tak orang-orang inginkan? Bagaimana jika kau merasakan pukulan, cacian, dan hinaan dihari yang berturut-turut dan pelakunya adalah keluargamu sendiri. Ku yakin, kau akan m...