Family

5.3K 239 2
                                    

Saat Adel masuk ke mansionnya, ia kaget karena sudah ada keluarga kandungnya yang menyambutnya.

"huaaa, adek gue pulang!" ucap Dava.

"Ululu, tanyang." ucap Arkan.

Adel memandang 2 saudara nya dengan tatapan jijik. "Jijik adek bang." ucap Adel dengan nada alay pula.

"Kapan kalian sampai, bukannya besok yah?" tanya Adel.

"Kami mau mempercepat sayang, kami udah gak sabar mau tinggal sama kamu." ucap mommy.

"Huaaa, adek terhura." ucap Adel lalu berlari memeluk mommynya. Daddy, Arkan, Dava dan Alif pun ikut berpelukan seperti Teletubbies.

"Eh Ren, gue baru inget ada lo hehe." ucap Adel saat sadar Rena ada di belakang nya

"Hmm, Del. Karena udah ada orangtua lo nih. Gue sama nyokap tinggal di mansion keluarga gue aja yah?" ucap Rena.

"Emm yaudah gak apa-apa." ucap Adel lalu tersenyum manis.

***

Saat ini Adel tengah makan malam bersama keluarga nya. Rena dan Bu Suti sudah di antar ke mansion keluarganya.tepatnya keluarga Stendward. Dan masalah penyakit Adel, mereka semua udah tau. Mereka jadi lebih over protektif terhadap Adel termasuk Dava dan Arkan. Namun mereka harus merahasiakan semuanya atas perintah Adel. Mereka juga tau kalau adel adalah leader mafia dan pemilik perusahaan ADC company. Hanya keluarga nya yang tahu.

"Woi kutu dugong, besok lu ikut sekolah sama gue aja yak." ucap Adel pada Dava dan Arkan.

"Serah lu kutukupret." ucap mereka kompak.

"Kamu jagain adek kamu yah!" ucap daddy pada Dava dan Arkan. Mereka hanya mengangguk lalu melanjutkan makannya. Adel merasa, hidupnya sudah bahagia sekarang. Tinggal bersama keluarga kandungnya sekarang, tanpa masalah.

Saat selesai makan, mereka langsung beranjak ke ruang keluarga. Mereka tertawa bersama. Dava dan Adel yang saling adu mulut. Arkan dan Alif yang bermain PS. Mom and dad yang mesra-mesraan layaknya keluarga harmonis.

"Eh, bang jangan lu ambil coklat gue!" rengek Adel kepada Dava.

"Enak aja, gue yang beli." ucap Dava.

"Ih, tapi kan pake uang mommy. Terus yang di kasih gue." ucap Adel lagi, "enak aja, beli sono!" ucap Dava. Adel langsung menggerutu kesal sambil bersedekap dada.

"Ih, mom liat tuh bang Dava. Dia ngambil coklat aku!!" rengek Adel pada mommy nya. Daddy dan mommynya hanya terkekeh kecil melihat tingkah anaknya.

"Ih tuh kan." ucap Adel sambil berdiri lalu menghentak-hentakkan kakinya layak anak kecil.

"Uhh adek gue gemesh deh, yaudah ayok ke indoapril gue beliin eskrim deh." Aucap Dava.

"Kok indoapril?" tanya Adel.

"Gue bosen denger indomaret, makanya gue ganti indo april. Buruan!" ucap Dava. Adel hanya manggut-manggut lalu memakai jaket nya sedangkan Dava keluar untuk mengambil mobilnya di bagasi. Tidak mungkin ia keluar malam membawa adiknya menggunakan motor.

"Yaudah yuk." ucap Adel saat sudah masuk ke mobil. Dava pun membawa mobil dengan kecepatan sedang. Saat sampai di indoapril, Adel langsung masuk di susul Dava yang membawa keranjang layaknya suami istri yang belanja.

"Eh bang beneran yak lu yang bayar?!" ucap Adel.

"Ish iya bawel." ucap Dava sambil mencubit pipi adiknya. Tanpa mereka sadari, ada seseoang ysng melihat kejadian itu dan langsung merasakan sesak di dadanya. Itu Rafa, ia melihat kemesraan kekasihnya dengan pria lain. Ia juga tak tahu jika pria itu adalah abang nya Adel. Terjadilah salah paham.

Bad fate[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang