Again and again

9.4K 400 9
                                    

Plak.
Bugh.
Plak.

"Hiks... Hiks... Ampun mom, Adel gak sengaja," ucap Adel di sela tangisnya karena di pukuli mommy nya.

"Apa kamu bilang? gak sengaja. Bener-bener gak tau di untung," bentak mommy Adel dan menarik Adel ke dapur.

"A-ampun mom, Adel bener-bener gak sengaja. Hiks... Hiks..." ucap Adel memohon kepada mommy nya karena tangannya akan di masukkan ke dalam panci dengan air mendidih.

"Gak ada ampun, kamu benar-benar anak durhaka. Seenaknya menumpahkan susu di atas berkas-berkas saya. Sengaja kamu? Iya?" bentak mommy Adel dan langsung memasukkan tangan Adel ke dalam air panas tersebut membuat Adel meringis karena panas.

"A-ampun m-mom hiks... Hiks..." ucap Adel lirih dan langsung jatuh pingsan.

"Huh, anak manja. Baru begitu sudah pingsan. Kamu, bawa anak ini ke gudang. Jangan beri makan!" ucap mommy Adel menunjuk salah satu maid yang sedari tadi melihat aksi keji majikannya.

Brakkk.

"Alex pulang," teriak Alex dan menendang pintu Mansion.

"Haishhh, ini Rumah Al bukan hutan," sahut Desita dengan kesal karena anaknya selalu teriak. Sedangkan Alex hanya nyengir.

"Peace mom, hehe," ucap Alex dengan jari membentuk V. Alex pun ikut duduk di samping mommy nya yang sedang berkutat dengan berkas-berkas kantor karena daddy nya sedang rapat. Saat memperhatikan berkas nya, Alex melihat berkas yang terdapat tumpahan susu membuat ia harus bertanya kepada mommy nya.

"Mom, kok ini ada tumpahan susu sih? Jangan bilang ini ulah anak nakal itu lagi." ucap Alex geram.
"Hmm, dia di gudang," ucap mommy nya dengan mata tetap fokus pada berkas nya.

"Awas aja tuh anak, aku ke gudang dulu mom," ucap Alex lalu meninggalkan mommy nya.

Brakkk.

"Woi bangun lo njing!" teriak Alex di depan wajah Adel membuat adel terbangun dengan tangan terikat dan rambut acak-acakan.

"Heh, lo apain berkas-berkas mommy gue hah." ucap Alex sambil menjambak rambut Adel membuat sang empu meringis kesakitan.

"Akkhhh, l-lepasin bang s-sakit," lirih Adel dan kembali mengeluarkan air matanya karena menahan sakit.

"Apa lo bilang, lepasin? Gak akan sebelum gue puas nyiksa lo." ucap Alex dan semakin memperkuat jambakannya. Ia juga menendang kursi Adel hingga Adel jatuh ke samping dengan tangan terjepit.

"Hiks... Hiks... Ampun bang, Adel gak sengaja, Adel beneran gak sengaja bang," ucap Adel dengan isakan nya.

"Cih, dasar anak gak tau di  untung. Mati aja lo sana," ucap Alex membuat hati Adel seakan tertusuk ribuan jarum. Ia merasa seperti anak angkat. Setelah itu Alex keluar dan mengunci pintunya kembali.

'Hiks hiks kenapa semua orang jahat sama Adel, kenapa Adel selalu tersiksa. Kapan Adel bahagia? Tuhan gak adil sama Adel. Adel benci sama takdir' lirih Adel dalam hati.

***

Saat ini Adel akan pergi ke sekolah, beruntung semalam ia masih di beri ampun oleh mommy nya sehingga ia di lepaskan dari gudang. Namun luka bakar di tangannya masih terasa nyeri baginya dan tak di obati apapun. Tak ada yang berani mengobati tangannya. Jika ada yang membantu. Nyawa taruhannya. Itu adalah prinsip keluarga Robbert terhadap Adel.

Adel saat ini berdiri di depan cermin meratapi nasib dirinya, apakah akan ada kebahagiaan setelah penderitaan nya.

Adel saat ini berdiri di depan cermin meratapi nasib dirinya, apakah akan ada kebahagiaan setelah penderitaan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bad fate[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang