11

683 91 9
                                    

Jennie POV

"Oppa, bukankah itu gelang milik appa?", tanya Ella.

"Hng? Gelang?", tanya Haru bingung sambil melihat tangannya sendiri.

Benar, ada sebuah gelang yang terpasang ditangan kanannya. Dan gelang itu ternyata milik Hanbin.

"Kau meminta gelang itu dari appa?", tanyaku.

"Aniyo. Aku bahkan baru sadar bahwa aku memakai gelang appa.", kata Haru.

"Lebih baik kau kembalikan, kecuali jika memang appa memberikannya untukmu.", kataku.

"Gelang itu sangat berarti untuk appa. Gelang itu adalah gelang keberuntungannya. Saat dihari kelahiranmu, eomma sempat menyuruh appa melepasnya .... karena eomma pikir, appa sudah tak pantas memakainya. Tapi, appa tak mau. Appa hanya bilang  bahwa suatu saat appa akan melepas gelang itu, dan akan diberikan padamu. Appa juga berharap agar setiap keberuntungan selalu menghampirimu, saat kau memakai gelang itu.", lanjutku.

"Appa bahkan masih pantas menggunakannya, eomma. Appa awet muda. Eomma juga.", kata Ella.

"Eoh, eomma dan appa serasi.", tambah Haru.

Aku yang mendengarnyapun hanya bisa tersenyum. Walau menurut kedua anakku, aku dan Hanbin serasi ... tapi tetap saja, Hanbin bukan takdirku.

"Lebih baik, sekarang kalian ganti seragam kalian itu.", kataku mengalihkan pembicaraan.

"Ne, eomma.", kata Haru dan Ella kompak.

Setelah Haru dan Ella pergi, tiba-tiba ponselku berdering.

"Yeoboseyo, eommonim?", sapaku.

Hem, eomma Hanbin menghubungiku. Jujur aku sedikit cemas, aku takut eomma Hanbin akan bertanya tentang Hanbin.

"Eoh, yeoboseyo Jennie-ya.", jawab eomma Hanbin.

"Kau sedang apa?", lanjutnya.

"Ah, aku sedang menunggu anak-anak ganti seragam. Kami akan makan siang.", kataku.

"Ah, geurae?", tanya eomma Hanbin memastikan.

"Ne, eommonim. Em, bagaimana kabar eommonim dan abeonim? Apa kalian baik-baik saja? Kami disini minta maaf, eommonim. Kami belum bisa mengunjungi kalian. Hanbin sibuk dan anak-anak juga belum libur.", sesalku.

"Eoh, kami disini baik-baik saja. Tak apa, eommonim mengerti. Eommonim baru saja mengirimi pesan kepada Hanbin, agar dia pulang lebih cepat. Karena kalian tak memiliki waktu luang, maka eommonim dan abeonim yang akan mengunjungi kalian.", kata eomma Hanbin.

Yak! Bagaimana ini? Hanbin bahkan baru saja pergi dari rumah, dan aku tak tau kapan dia akan kembali.

Bagaimana jika orang tuanya datang tapi tak menemukan Hanbin dirumah?
Andwae, itu tak boleh terjadi. Aku membencinya, tapi aku tak ingin semua orang kecewa padanya ... cukup aku. Cukup aku yang tau dan cukup aku yang kecewa, tidak dengan kedua orang tua kami serta anak-anak kami.

"Ne? Ah, aniyo eomonim. Biar kami saja yang kesana.", kataku mantap.

Jika aku yang kesana, aku bisa saja bilang bahwa Hanbin tak bisa pulang lebih awal ... maka dari itu dia tak bisa datang juga. Iya, seperti itu. Dengan begitu, eommonim dan abeonim tak akan tau bahwa ternyata Hanbin pergi dari rumah.

Broken PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang