04

964 136 6
                                    

Author POV

Jam menunjukkan pukul 9 malam, tapi Hanbin dan anak-anaknya belum juga pulang.

"Sebenarnya, mereka pergi kemana? Apa Hanbin membohongiku? Dia membawa anak-anakku dan tidak kembali lagi?", tanya Jennie pada dirinya sendiri dengan cemas.

Tak lama, terdengar suara pintu yang terbuka.
"Eomma.", teriak Ella sambil menghampiri Jennie diruang santai.

"Kami pulang.", kata Haru.

"Eomma pikir kalian tak akan pulang.", kata Jennie.

"Tentu saja kami akan pulang, memangnya dimana lagi kami akan tinggal jika bukan dirumah ini?", tanya Haru.

"Ah, appa ... letakan itu dikamarku eoh?", kata Ella saat Hanbin datang dengan membawa boneka beruang yang sangat besar.

Hanbin sengaja membelikannya untuk Ella, agar jika Ella merindukannya kelak ... Ella bisa memeluk boneka itu sepuasnya.

"Eomma tau, appa memaksa untuk membeli beruang jelek itu untuk Ella.", adu Haru.

"Gwenchana, oppa. Aku menyukainya.", kata Ella.

Lalu Ella dan Hanbin pergi kekamar Ella untuk meletakkan bonekanya.

"Kalian dari mana saja? Kenapa baru pulang?", tanya Jennie penasaran.

"Kami mengelilingi Korea, hahaha ....", kata Haru lalu tertawa.

"Eomma serius, Haru-ya.", kata Jennie.

"Huft ... banyak tempat yang kami kunjungi hari ini, eomma. Appa bilang, sebelum appa mulai sibuk kembali dengan urusan kantornya.", kata Haru.

"Eomma tau, aku sangat senang hari ini. Aku senang bisa menghabiskan waktu bersama appa seharian. Aku berharap bisa melakukannya lagi, suatu saat nanti. Huft ... aku tak menyangka saja jika aku kalah dengan urusan kantornya.", lanjut Haru.

Jennie yang mendengarnya hanya tersenyum, tapi matanya mulai berkaca-kaca.

"Mengapa eomma tak ikut tadi? Eomma juga tak sarapan bersama kami.", kata Haru.

"Appa kan sudah bilang, eomma tadi sedang mandi ... jadi tak bisa sarapan bersama kita.", kata Hanbin yang tiba-tiba sedang menuruni anak tangga.

Hanbinpun menghampiri anak dan istrinya. Lalu, dia duduk disamping kanan Haru sedangkan Jennie berada disamping kiri Haru.

"Lalu, mengapa eomma tak ikut bersama kita?", tanya Haru penasaran.

"Ah, itu karena eomma belum sarapan dan membereskan rumah.", kata Hanbin yang lagi-lagi berbohong.

"Em, lebih baik kau tidur. Besok kau sekolah kan?.", kata Hanbin agar Haru tak bertanya sesuatu yang tak bisa dijawab lagi olehnya ataupun Jennie.

"Geurae, aku akan tidur. Jaljayo eomma, appa.", kata Haru lalu bangkit dari sofa, meninggalkan kedua orang tuanya.

"Haru ternyata sudah besar, eoh?", tanya Hanbin pada Jennie sambil memperhatikan Haru yang lama-lama menghilang dari pandangannya.

"Hem. Dan apa kau akan tetap meninggalkannya?", tanya Jennie.

Seketika Hanbin menatapnya.

"Mianhae.", kata Hanbin sambil menundukkan kepalanya.

"Ah, entah berapa kali aku mengatakan itu padamu. Aku tau kau pasti sangat bosan mendengarnya? Tapi, memang hanya itu yang bisa kukatakan Jen.", lanjut Hanbin.

Broken PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang