28

581 77 3
                                    

Jimin POV

#flashback on

Aku bohong pada eomma, sebenarnya aku tak pulang lebih dulu ... melainkan pergi untuk menemui Dahyun.
Jika aku jujur, eomma akan bertanya siapa Dahyun.
Aku belum bisa menceritakan Dahyun pada eomma ataupun appa, karena jika aku bercerita dan mereka tau bahwa aku telah menghamilinya ... pasti mereka akan menikahkanku dengan Dahyun.

Jujur aku senang dinikahkan dengan Dahyun, tapi ... bagaimana dengan Dahyun? Dia hanya ingin menikah dengan pria bernama Hanbin itu.

"Tunggu, Hanbin? Hanbin siapa yang Dahyun maksud waktu itu? Apa adikku? Atau orang lain?", tanyaku tiba-tiba.

Sungguh, aku baru sadar jika aku memiliki adik bernama Hanbin. Yah, walau aku bukan kakak kandungnya dan dia tak menginginkanku ada dihidupnya ... tapi aku akan tetap menganggapnya sebagai adikku. Dia adalah keluargaku satu-satunya saat ini.

"Taehyung.", panggilku saat aku sudah memasuki ruangan Dahyun.

"Eoh, Jimin-ah?", kejut Taehyung.

"Sedang apa kau disini?", tanyaku.

"Ah, pasienku memintaku untuk menghubungi suaminya. Lalu, kau sedang apa disini? Mencariku?", tanya Taehyung.

"Mwo? Pasien? Jadi, Dahyun adalah pasienmu?", tanyaku.

"Dan, apakah kau yang menghubungiku menggunakan ponsel Dahyun?", tanyaku lagi.

"Eoh, aku dokter yang menangani Dahyun. Dan aku memang baru saja menghubungi seseorang menggunakan ponselnya. Jadi, apakah kau suami Dahyun?", tanya Taehyung penasaran.

"Appa dari anakku, Taehyung-ah. Bukan suamiku.", ralat Dahyun.

"Ah, itu maksudku Dahyun-ah.", kata Taehyun lalu terkekeh.

"Jadi begini, Jimin-ah. Dahyun berhasil menjadi seorang eomma, yang artinya kau juga sudah menjadi seorang appa sekarang.", kata Taehyung.

"Bisakah aku menggendongnya?", tanyaku yang baru sadar, bahwa perut Dahyun sudah tak lagi besar.

Dan kini Dahyun sedang menggendong seorang bayi, yang kuyakini itu adalah anakku.

"Eoh.", jawab Dahyun singkat.

"Kenapa kau tak memberitaukanku jika kau ingin melahirkan hari ini? Aku kan bisa datang menemanimu.", kataku sambil mengambil alih anakku dari tangan Dahyun.

"Aku sengaja.", Jawab Dahyun singkat.

"Geurae, kau pasti lebih memilih ditemani oleh Hanbin kan? Jadi, dimana dia sekarang?", tanyaku.

"Jangan bahas dia sekarang!", perintah Dahyun.

"Wae? Apa dia juga tak datang menemanimu?", tanyaku.

"Kubilang jangan bahas dia!", perintah Dahyun dengan sedikit berteriak.

"Ah, sepertinya aku harus pergi.", kata Taehyung yang sepertinya merasa tak enak padaku dan Dahyun.

"Taehyung-ah, gomawo sudah membantu proses persalinan Dahyun.", kataku sebelum Taehyung benar-benar pergi.

"Eoh, santai saja. Itu sudah menjadi tugasku.", kata Taehyung, lalu dia keluar dari ruangan Dahyun.

"Aku ingin bertanya padamu, dan kau harus menjawabnya dengan jujur.", kataku.

"Mwo?", tanya Dahyun.

"Hanbin, apa marganya adalah Kim?", tanyaku.

"Eoh, bukankah aku sudah memberitaukanmu waktu itu? Dia adalah pria tampan dan kaya. Tidak seperti kau, kau mungkin tampan ... tapi kau miskin.", kata Dahyun merendahkanku.

"Apa kau memiliki fotonya? Aku ingin memastikan sesuatu.", kataku.

Aku mencoba untuk tenang, karena aku sadar bahwa aku memang pria miskin.

"Memastikan apa?", tanya Dahyun penasaran sambil mengotak-atik ponselnya.

"Sudah, tunjukkan saja.", kataku tak sabaran.

"Igo.", kata Dahyun sambil memperlihatkan ponselnya padaku.

"Bagaimana? Tampan kan? Dia juga kaya. Kau tau, dia yang melunasi administrasiku. Kau? Aku yakin kau tak akan mampu.", kata Dahyun meremehkanku.

Aku terkejut. Bukan karena ucapannya, tapi karena foto seorang pria yang ada diponsel Dahyun.

"Yak! Itu Kim Hanbin.", kataku.

"Jauhi dia!", perintahku.

"Mwo?", Dahyun terlihat sangat tak terima.

"Aku tak mau! Dia bisa membahagiakan aku dan anak kita. Aku tak mau menjauhinya. Aku tak mau kehilangannya.", teriak Dahyun.

"Kumohon, jauhi dia. Aku tak ingin kau menghancurkan keluarganya, Dahyun-ah.", mohonku.

"Yak! Kau bertingkah seolah kau adalah bagian darinya. Wae? Apa kau memang keluarganya? Kau mengenalnya? Katakan padaku!", perintah Dahyun.

"Jika aku sudah memberitaukanmu, apa kau akan menjauhinya?", tanyaku.

"Tergantung. Jika kau bisa membuktikan padaku bahwa kau mampu membahagiakanku dengan hartamu, maka aku akan menjauhinya.", kata Dahyun.

"Aku selalu berusaha untuk itu, Dahyun-ah.", kataku dengan nada putus asa.

"Sudah, lupakan saja. Lebih baik kau berikan nama untuk anakmu itu.", kata Dahyun.

"Dia laki-laki?", tanyaku memastikan.

"Cih, lihatlah. Maka dari itu fokus saja pada anakmu, untuk apa kau ingin melihat foto Hanbin?", tanya Dahyun kesal.

"Park Min Hyun.", kataku singkat.

"Hem, baiklah. Park Min Hyun.", kata Dahyun mengulangi.

"Kau suka?", tanyaku.

"Aku suka. Yang tidak kusukai adalah jika kau ikut campur tentang aku dan Hanbin.", kata Dahyun.

#flashback off

"Sebenarnya Taehyung sudah memperbolehkanku pulang kemarin, tapi dia berubah pikiran. Karena dia tak ingin aku pulang sendirian.", kata Dahyun.

Eoh, pagi ini Dahyun akan pulang. Dan aku akan mengantarnya pulang.

"Dan kulihat kalian sepertinya saling mengenal? Sebenarnya apa hubungan kalian?", tanya Dahyun.

"Kami teman semasa JHS.", jawabku singkat.

"Ah, begitu? Taehyung tak pernah bercerita padaku.", kata Dahyun.

"Lalu apa hubunganmu dengan Taehyung? Sepertinya kau juga mengenalnya?", tanyaku kembali.

"Dia teman masa kecilku, aku bersyukur dia masih mau berteman denganku walau dia sudah tau pekerjaanku. Dia sama sepertimu. Tapi bedanya, dia adalah orang kaya dan kau adalah orang miskin.", kata Dahyun.

Jujur aku terluka saat dia berkata seperti itu. Ini memang sudah yang kesekian kalinya, tapi aku tetap tak bisa marah padanya.

"Tak apa kau sebut aku miskin atau apapun, tapi kuharap kau menjauhi Hanbin setelah ini.", kataku mengingatkan.

"Shireo! Tak akan pernah.", kata Dahyun mantap.

Aku menyuruhnya menjauhi Hanbin, karena aku takut jika Hanbin tau bahwa Dahyun adalah wanitaku ... dia akan tambah membenciku.
Aku tak mau Hanbin tambah membenciku. Aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri.

Jimin POV End
.
.
Tbc.

Gimana part 28nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all. 🙏🏻

Broken PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang