25. Married With Mr. Perfect

1.8K 185 17
                                    


Seulgi melangkahkan kakinya menuju altar yang dipenuhi mawar putih. Tamu undangan bertepuk tangan saat melihat mempelai wanita di ujung latar. Seulgi tampak cantik dengan dress panjang yang terkesan mewah.

Seulgi berjalan dengan anggun untuk menghampiri pria yang sudah menantinya di ujung sana.

Suara biola mulai redup ketika pastor menyuruh kedua mempelai untuk mengucapkan sumpah pernikahan di atas kitab suci. Tangan Seulgi mulai mengeluarkan keringat dingin. Dia memejamkan mata sebentar saat mendengar suara tegas Jimin yang mengucapkan sumpah pernikahan. Ditatapnya pria itu yang kini terlihat menawan dengan tuxedo hitam, dipadukan kemeja putih. Hari ini Jimin memakai riasan tipis, yang menyebabkan ketampanannya bertambah berkali-kali lipat.

"Saya Park Jimin, mengambil Kang Seulgi sebagai istri dari pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, pada masa kelimpahan dan kekurangan, sewaktu sakit maupun sehat, untuk dikasihi, diperhatikan serta dihargai seperti Tuhan mengasihi umatnya sampai maut memisahkan."

Setelah janji Jimin terucap, kini Seulgi maju selangkah, meletakkan tangannya di atas kitab suci. Pandangannya menatap ke arah Jimin. "Saya Kang Seulgi, menerima Park Jimin sebagai suami dari pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, pada masa kelimpahan dan kekurangan, sewaktu sakit maupun sehat, diperhatikan serta dihargai seperti Tuhan mengasihi umatnya sampai maut memisahkan."

Pastor yang berdiri di tengah-tengah mereka mengatakan sahnya pernikahan, diikuti iringan doa untuk mereka. Jimin maju selangkah untuk menyematkan cincin di tangan Seulgi, kemudian mencium kening wanita itu sebelum merambat ke bibir.

Suara sorakkan para saksi dan para tamu undangan terdengar meriah. Meskipun hanya ada 20 orang yang diundang khusus oleh Jimin, Seulgi merasa pernikahannya terlalu luar biasa. Seulgi masih merasa bahwa semua ini masih terasa seperti mimpi.

Seulgi melirik ke sebuah kursi deretan depan. Ibunya dan Ibu Jimin, meneteskan air mata bahagia. Seulgi tersenyum simpul, semuanya tampak bahagia di pesta pernikahannya.

*

Pagi ini, tubuh lembut itu terasa begitu rapuh. Jimin tentu saja tahu diri, dia tidak akan membuat tubuh itu lebih rapuh lagi karena kelelahan. Alhasil, Jimin membiarkan Seulgi untuk tidur lebih lama.

Beranjak dari ranjangnya, Jimin duduk di teras sembari menikmati matahari yang mulai merangkak mengeluarkan rona jingga.

Setelah beberapa menit berdiam di luar, Jimin masuk kembali ke dalam kamar. Seulgi masih tidur. Mungkin dia kelelahan karena aktivitas mereka tadi malam.

Dipeluknya wanita itu, kemudian ditariknya mendekat ke dada Jimin. Rasanya lebih hangat, apalagi sinar mentari mulai menerpa ke tubuh telanjang dada mereka berdua.

"Mmm... Jimin." Seulgi menggeliat saat merasakan otot perut Jimin terlalu menekannya.

"Iya, kenapa?" Jimin melepaskan bahu Seulgi. "Terlalu erat?" tanyanya yang dibalas anggukan oleh wanita itu.

Jimin tersenyum tipis. "Semoga apa yang kita lakukan semalam bisa berbuah cepat, aku tidak sabar untuk menjadi Ayah," ucap Jimin sambil menggigit pelan pipi Seulgi.

"Jimin! Berhenti, itu geli." Seulgi mengusap wajahnya yang kini sudah semerah tomat.

Jimin tergelak, istrinya itu sangat manis. Wajah merahnya bahkan tidak hilang-hilang dari semalam.

Jimin mengecup pucuk kepala Seulgi sekali lagi. Perasaannya meletup-letup karena bahagia, dia menjadi pria pertama yang merobek selaput dara itu walau bukan di malam pertama mereka. Jimin bangga dengan Seulgi, dizaman sekarang sangat jarang gadis cantik sepertinya masih memiliki selaput dara. Ibarat kata, wanita-wanita yang tidak bisa menjaga kesuciannya, sudah seperti kacang goreng di Seoul, bertebaran!

Tapi yang seperti Park Seulgi? Hanya satu di dunia, dan itu miliknya.





-END

Sebelumnya makasih yang udah baca:) sama vote walaupun banyak yang sider karena memang cerita ini gak jelas banget wkwk.

Awalnya aku cuman iseng2 dan g nyangka bisa ampe ke ending sih, trus maap ya kalau ceritanya agak kacau, trus kalau feelnya ga dapet karena alurnya terlalu cepet aku minta maaf, terus wajarin aja ya soalnya aku masih amatir banget ini😌

Buat yang udah selesai, mungkin bisa mampir ke ceritaku di sebelah ya! Di situ aku emang niat dan aku jamin sih buat latar ceritanya pelan2 dan mungkin lumayan dapet feelnya krena ga buru2 kek yang ini. Jangan lupa follow akun aku, Makasih💕

PERFECT ACT & ME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang