Perfectionist
Actor
&
Me"Sepertinya ada yang merusak lift-nya."
Jungkook menatap petugas yang baru saja membenarkan lift di perusahaan mereka yang tiba-tiba mati dan rusak. Tidak butuh waktu lama tapi itu cukup membuat Seulgi dan Jimin terjebak dan merasa kedinginan.
"Memangnya ada apa?"
"Kabel listriknya sengaja dipotong."
Sebelah alis Jungkook tertarik ke atas. Siapa yang merusaknya? Jungkook sepertinya harus menyuruh orang yang mengawasi cctv untuk mengecek ulang video cctv siang tadi.
"Bikin repot saja," cibir Jungkook dengan gemas segera pergi menuju ke ruangan cctv.
*
Jimin meletakkan ponselnya setelah melihat Seulgi yang membintangi sebuah iklan dan model barang branded terbaru.
Pria itu menghela napasnya dan melihat ke Seulgi yang sibuk mengoleskan krim ke wajahnya.
"Apa banyak yang menawarimu bermain film?" tanya Jimin menghampiri Seulgi yang masih sibuk dengan kegiatannya di depan kaca.
"Lumayan, tapi aku menolaknya. Aku lebih memilih membintangi iklan dan menjadi model barang branded terbaru." Seulgi tersenyum saat mengingat koleksi barang branded-nya.
"Bisakah kau tidak memakai rok pendek dan baju dengan belahan rendah? Aku tidak suka." Jimin kembali mengambil ponselnya dan melihat beberapa foto Seulgi, lalu menunjukkannya ke depan Seulgi.
"Apa kau cemburu?"
Kedua mata Jimin menyipit. Siapa yang tidak cemburu saat kekasihnya memamerkan bentuk tubuhnya? Jimin adalah salah satu orangnya.
Jimin diam dan tak membalas. Dia memilih mematikan ponselnya dan membantingnya ke atas ranjang.
"Ya, kau marah?" tanya Seulgi melihat Jimin yang membanting tubuh laki-laki itu sendiri ke atas ranjang, lalu memejamkan matanya.
"Tidak."
"Aku hanya memakai pakaian yang sudah disediakan saja. Kalau boleh memilih, aku lebih memilih meminta pakaian yang lebih tertutup," jelas Seulgi, lalu duduk di tepi ranjang sambil menatap Jimin.
"Jawab aku, kau cemburu?" Seulgi menggoncang tubuh Jimin.
"Aku bilang tidak, dan untuk kejadian tadi siang, aku minta maaf. Ada orang yang dengan sengaja merusak kabel lift." Jimin kembali mengingat begitu Jungkook menceritakan tentang hal itu kepadanya sore tadi. Jimin murka dan sedikit melampiaskan kekesalan dan kelelahannya saat bekerja di perusahaan kepada Seulgi.
"Tidak apa-apa, lagi pula kita sudah tidak terjebak lagi di sana kan?" Seulgi berusaha menenangkan Jimin yang sepertinya akhir-akhir ini banyak pikiran.
"Hm." Jimin berdeham, lalu berusaha memejamkan matanya untuk tidur.
"Apa kau kelelahan?" Seulgi membaringkan tubuhnya di sebelah Jimin sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.
Jimin mengangguk masih dengan matanya yang terpejam.
"Aku minta maaf tentang masalah pakaian tadi," cicit Seulgi, lalu bergerak menyamping untuk menatap Jimin yang menurutnya sangat tampan saat ini.
"Saat membaca komentar tentang foto tadi, para pria mesum dengan terang-terangan mengomentari tentang tubuhmu, aku sangat tidak suka." Suaranya terdengar berubah.
![](https://img.wattpad.com/cover/197842200-288-k574964.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT ACT & ME ✔
عاطفية[BOOK 1] ✔ Meskipun Jimin seorang aktor dan mendapat dukungan dari banyak penggemarnya, itu tetap tidak membuat semuanya terasa sempurna meski berakhir dengan duka yang terus membayanginya. Jimin ingin melepas semua meski hatinya masih menjeratnya...