Part 03

7.8K 85 0
                                    

Di dalam restoran, mata Vallery celingukan ke sana ke mari, mencari seseorang yang tadi pagi sempat bertemu dan berbincang dengannya. Sampai saat ada seseorang yang melambai ke arahnya, membuat perhatian Vallery tertuju ke arah seseorang itu dan mendapati orang yang tadi pagi bersamanya itu berada di sana, di sebuah kursi dekat jendela kaca. Melihat itu, Vallery seketika tersenyum lalu berjalan ke arah lelaki tersebut lalu duduk di kursi depannya.

"Kamu sudah lama menungguku?" tanya Vallery merasa bersalah sembari menyentuh dadanya.

"Tidak. Aku juga baru sampai kok." Lelaki itu menjawab seadanya sembari tersenyum hangat yang ditanggapi sama oleh Vallery.

"Oh iya, kita belum sempat berkenalan ya? Namaku Vincent, kalau namamu siapa?" Lelaki yang mengaku bernama Vincent itu mengulurkan tangannya ke arah Vallery, yang langsung disambut baik oleh empunya.

"Namaku Vallery," jawabnya sembari mempertahankan senyum manisnya.

"Vallery ya? Nama yang cantik, seperti orangnya." Vincent sedikit mengelus punggung tangan Vallery, yang hanya disenyumi canggung oleh empunya, dan dengan perlahan melepas jabatan tangan mereka.

"Terima kasih," jawabnya lirih, merasa tidak nyaman bila baru pertama kenal, Vincent sudah melakukan hal itu, meskipun hanya sebatas membelai punggung tangannya.

"Ah, aku minta maaf. Tidak seharusnya aku melakukan itu, kamu terlalu cantik, sampai aku tidak fokus saat melakukannya." Vallery hanya mengangguk paham meski senyum di bibirnya terus dipaksakan untuk tetap mengembang.

"Oh iya, kamu mau makan apa? Ada beberapa menu makanan yang enak di sini? Kamu bisa mencobanya!" Vincent menyodorkan buku menu ke arah Vallery, yang langsung diterima baik oleh wanita itu.

"Emh, aku mau makan apa ya?" gumamnya setelah melihat-lihat menu makanan yang berada di buku tersebut. Tanpa menyadari bagaimana Alnord diam-diam membuntutinya dan melihatnya dari arah belakangnya. Alnord hanya ingin tahu, dengan siapa sebenarnya Vallery bertemu dan makan siang.

"Siapa lelaki itu? Sepertinya aku pernah bertemu dengannya." Alnord bergumam lirih, merasa pernah bertemu dengan lelaki yang saat ini sedang bersama dengan Vallery, meski yang terjadi Alnord justru melupakan siapa sosok itu.

"Aku harus tahu namanya dari mulut Vallery sendiri, dan aku akan mencari tahu siapa dia. Aku juga harus bisa memastikannya sendiri, lelaki itu baik atau tidak untuk Vallery," gumam Alnord lirih lalu mendirikan tubuhnya dari kursi dan berjalan ke arah luar restoran, meninggalkan Vallery dengan lelaki yang belum ia ketahui identitasnya.

***

Alnord seketika memutar kursi kerjanya ke arah Vallery yang baru saja sampai di ruangannya. Bila dilihat dari ekspresi wajahnya, Alnord pikir bila Vallery cukup nyaman dengan lelaki yang tadi ditemuinya di restoran. Dengan alis terangkat, Alnord melihat ke arah Vallery yang saat ini tengah menyerngitkan keningnya, menatap ke arah Alnord dengan tatapan tanya.

"Kamu kenapa, Al? Kateringnya tidak datang ya?" tebaknya sembari berjalan ke arah Alnord.

"Datang kok."

"Lalu kenapa kamu terlihat begitu menyeramkan?" Vallery bertanya kesal, seolah sudah bisa menebak bila sahabatnya itu pasti akan bersikap menyebalkan lagi kali ini.

"Siapa lelaki itu?" tanya Alnord yang langsung ditatap tak percaya oleh Vallery.

"Kamu membuntutiku?"

"Kalau iya, memangnya kenapa?"

"Tidak sopan," gerutunya sebal sembari menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya.

"Tinggal jawab saja, siapa lelaki itu?" Alnord menjawab dingin, yang sebenarnya sangat membuat Vallery kesal, karena privasinya harus diketahui oleh Alnord. Meski sebenarnya ia sudah terbiasa dengan sikap otoriter sahabatnya itu, tapi tetap saja kali ini Vallery merasa risih bila Alnord terus melakukan hal yang sama.

Sleeping With My Friend 21+ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang