CURE

1.7K 301 41
                                    

Seungwoo biasanya terlihat sempurna, setiap waktu, setiap penampilan dan setiap kesempatan. Mungkin begitulah kebanyakan orang berpikir mengenai dirinya. Tapi ada kalanya, saat tidak tertangkap kamera, segala kesempurnaan itu musnah tidak berbekas. Misalnya saja saat Seungwoo depresi ketika tahu Byungchan gagal debut ulang bersamanya, atau berada dalam kondisi dimana anggota lainnya tertekan karena gugup sehingga tidak bisa mengikuti arahan sang pelatih tari sebelum lagu debut dirilis, bahkan Seungwoo bisa juga menangis. Merasa tidak pantas dan tidak bisa dicintai para penggemar nantinya.

Jika sudah begitu, anggota lainnya tidak bisa berbuat banyak.

Kecuali Seungyoun.

Anggota yang lebih muda itu akan selalu mencari cara bagaimana membuat Seungwoo tenang dan berubah menjadi leader seperti biasanya. Apapun akan Seungyoun lakukan. Menyanyikan lagu untuk Seungwoo, menggoda Seungwoo dengan lawakan miliknya atau mengajak Hangyul menari seperti orang gila di depan Seungwoo. Seungyoun tidak akan berhenti sampai leader-nya tertawa atau setidaknya tersenyum.

Tapi tidak untuk kali ini. Cara biasa tidak mampu membuat Seungwoo merubah raut mukanya. Serius, tegang, tertekan dan tentu saja rasa takut tercetak jelas di wajahnya. Di saat mereka mengadakan acara jumpa penggemar, Seungwoo sempat hampir memperkenalkan diri sebagai pemimpin Victon—rumah pertamanya, alih-alih menyebut dirinya pemimpin X1. Saat itu juga beberapa orang melayangkan kritikan pedas.

Seungyoun yang tahu benar sifat Seungwoo hanya bisa mendiamkan pemuda yang lebih tua darinya itu. Mungkin Seungwoo kali ini benar-benar butuh menyendiri. Dan Seungyoun memilih tidak mengekor Seungwoo seperti biasanya. Ia membiarkan Seungwoo memasuki ruangan yang biasa digunakan untuk latihan, ruangan dimana Seungwoo lebih banyak menghabiskan waktu selain kamarnya.

.

Seungyoun masih terjaga dari tidurnya. Akhirnya ia lebih memilih keluar dari kamar miliknya, ingin memastikan apakah Seungwoo masih baik-baik saja mengingat kejadian kemarin cukup membuat Seungwoo terlihat mengkhawatirkan. Dan Seungyoun menemukannya masih duduk di ruang tengah dengan pandangan kosong. Seungyoun semakin mencemaskan keadaan pemuda itu. Dengan langkah perlahan ia mendekati Seungwoo dan mendudukkan dirinya disamping sang vokalis utama.

"Seungwoo Hyung?"

Sang leader yang namanya dipanggil menoleh. Ia bisa melihat Seungyoun tengah tersenyum. Tersirat kekhawatiran sekaligus usaha untuk membuat Seungwoo ikut tersenyum.

"Ya?"

"Hyung ingin kuambilkan sesuatu? Minuman? Selimut?"

Seungwoo menggeleng dan kembali meluruskan pandangan.

"Kau baik-baik saja Seungwoo Hyung?"

Lagi-lagi gelengan menjadi jawaban pertanyaan Seungyoun untuk Seungwoo.

"Apa yang bisa kulakukan, Hyung? Menyanyikan lagu untukmu? Atau kau mau lelucon?"

"Terima kasih, Youn-ah."

Sepertinya Seungwoo benar-benar bukan Seungwoo yang biasanya di mata Seungyoun. Seungyoun menyerah. Ia juga ikut terdiam. Keduanya tidak mengeluarkan suara, Selama beberapa menit, tidak ada interaksi diantara mereka. Sampai akhirnya Seungwoo memilih membuka percakapan dari mulutnya.

"Seungyounnie?"

"Hm?"

"Aku membuat kesalahan, ya?."

"Siapa bilang, Hyung?"

Seungyoun menoleh ke arah Seungwoo. Ia bisa melihat Seungwoo menggeleng pelan sambil tersenyum samar ke arahnya.

THE MOST ONE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang