.
Seungwoo baru saja meletakkan gelas di meja ketika sebuah tangan menarik-narik kaos hitam yang dikenakannya beberapa kali. Menengok ke samping kanannya, Seungyoun tengah tersenyum padanya dengan merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Sang leader paham lalu menarik tubuh yang hampir serupa miliknya itu dalam rengkuhan. Sebuah dekapan hangat berlabel 'aku pulang' milik Seungwoo menjawab pelukan 'selamat datang' Seungyoun.
"Sudah makan?"
Seungwoo bisa merasakan rambut-rambut Seungyoun menggelitik telinganya ketika kepala si all-rounder menggeleng. Kemudian Seungwoo mendorong pelan pemuda itu agar tubuh mereka berjarak. Bibir Seungyoun terlihat mengerucut, seperti tidak suka acaranya menikmati pelukan leader kesayangannya usai begitu saja.
"Oh, post it? Untuk apa?"
Dilihatnya Seungyoun sedikit panik mencari-cari sesuatu. Kemudian kaki jenjang yang hanya dibalut celana pendek itu berjalan ke meja kecil di samping lemari pendingin dan mengambil sebuah pena yang entah kapan berada di sana. Seungyoun menuliskan sesuatu sebelum kembali mendekati Seungwoo.
"Ada apa, Seungyounie?"
Pemuda itu merobek satu post it untuk kemudian di tempel di lehernya sendiri, yang membuat Seungwoo mengernyit karena heran.
'Tenggorokanku sedang sakit, hyung.'
Seungwoo sedikit terkejut. Sadar, ia menatap wajah Seungyoun dengan selidik. Oh, bibir itu pucat, dengan hidung merah dan mata sayu. Apa Seungyoun terserang flu?
"Youn?"
Lalu satu post it ditempel di dahi Seungyoun yang tiba-tiba tersenyum hangat setelah menuliskan pesannya.
'Aku baik-baik saja, hanya suaraku hilang dan sedikit menyakiti tenggorokanku ketika aku memaksa berbicara'
"Ingin kubuatkan air madu hangat?"
Seungyoun menggeleng lalu kembali menggores tinta di atas kertas warna-warni miliknya yang kemudian di tempel di pipi kanannya.
'Tadi sudah ada Junho yang baik hati membuatkannya untukku.'
Seungwoo mendesah lega. Namun ia cukup terkejut sampai-sampai tubuhnya mundur satu langkah ketika tangan Seungyoun menempelkan satu post it berwarna pink di dahi Seungwoo.
'Aku lebih membutuhkan pelukan. Semoga hyung tidak tertular. Boleh?'
Seungwoo meremat gemas kertas kecil itu lalu membawa Seungyoun berjalan keluar dapur dengan satu tarikan. Yang lebih muda sedikit panik ketika tahu Seungwoo akan membawanya ke kamar sang main vocal.
Sampai di kamar Seungwoo dan pintu sudah tertutup kembali, leader itu mengambil satu persatu post it yang masih menempel di wajah dan leher Seungyoun.
Diikuti sebuah kecupan kupu-kupu untuk masing-masing bagian yang tadinya tertempeli kertas, dahi, pipi kanan, juga leher bagian depannya.
"Ayo tidur. Besok latihan vokal lagi, ok?"
Dan satu ciuman kecil di bibir Seungyoun sebelum ditarik ke tempat tidur Seungwoo.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MOST ONE ✔
Short StorySHORT STORIES FROM THE LEADER AND HIS BELOVED ALL-ROUNDER. X1'S HAN SEUNGWOO - X1'S CHO SEUNGYOUN. RYEONSEUNG. WOO AND YOUN.