.
Seungyoun baru saja keluar dari kamar ketika Seungwoo membuka pintu kamarnya. Kedua tatapan mereka bertemu dan berlanjut dengan senyuman yang terbit dari masing-masing lengkung bibir. Seungyoun memakai sweater-nya terlebih dulu sebelum menyalakan penghangat ruangan. Gerakan matanya mengikuti Seungwoo, yang mengenakan kaus hitam tanpa lengan, sedang menuangkan air putih ke dalam gelas.
"Cuaca seperti ini dan hyung memakai pakaian seperti itu? Tidak dingin?"
"Hm?"
Seungwoo hanya menoleh sebentar untuk menggelengkan kepala sambil menggumam untuk menjawab pertanyaan Seungyoun. Lelaki itu masih sibuk menenggak minumannya. Gelasnya yang sudah kosong kembali diletakkan di meja sebelum menghampiri Seungyoun yang mulai berjalan mendekati sofa.
"Yang lain pergi, ya? Apakah Hangyul menemani seseorang lagi untuk menonton Frozen 2?"
Tawa halus Seungwoo menyapa pendengaran Seungyoun ketika sang leader duduk di sampingnya, ikut menempelkan punggung dan kepala pada sandaran sofa.
"Hari ini Yohan mengajak Hangyul pulang ke rumahnya."
"Ha? Cepat sekali. Sudah berani bawa pulang pacar rupanya. Yang lebih tua saja kalah."
Seungyoun menutup mulutnya segera ketika ia merasa tatapan Seungwoo menusuknya tiba-tiba.
"Siapa kemarin yang menolak kuajak pulang ke Busan?"
"Lain kali ya, hyung. Ibuku juga merindukanku."
Seungwoo menarik tangan Seungyoun hingga tubuh keduanya menempel tanpa jarak. Lengan pria yang lebih tua melingkari pundak Seungyoun dan mengeratkannya. Kulit yang bersentuhan langsung dengan fabrik halus milik yang lebih muda mengantarkan sengatan tersendiri bagi Seungwoo. Dan hal itu menerbitkan satu gagasan di kepalanya.
"Youn?"
"Hm?"
Seungyoun menoleh lalu mendongak untuk menjawab panggilan untuknya.
"Mau olahraga tidak?"
"Sekarang, hyung?"
Seungwoo mengangguk saja. Lagipula kondisinya, pakaian lebih tepatnya, sudah sesuai untuk melakukan kegiatan yang barangkali bisa menghangatkan tubuhnya—juga Seungyoun di tengah cuaca yang cukup dingin. Jogging tidak mungkin, ke gym apalagi. Mau menawarkan untuk beradu push up, takut Seungyoun menolak tanpa basa-basi karena terakhir kali melakukannya, Seungyoun marah besar.
Tentu saja. Siapa yang mau dijadikan alas untuk push up sambil dicium habis-habisan?
"Tidak push up, 'kan?"
"Tidak, Seungyounie."
"Tidak ada kegiatan di dalam kamar, ok?"
"Jangan khawatir, Cho Seungyoun. Aku serius ingin berolahraga."
"Deal."
.
Seungwoo hanya tersenyum kecil,mendengar cetusan ide yang keluar dari mulut Seungyoun. Bukan olahraga berat sebenarnya, meskipun mungkin keduanya akan mengeluarkan tenaga yang cukup banyak untuk saling menjatuhkan mengingat kekuatan mereka sebenarnya hampir sama. Seungyoun yang selalu menggebu-gebu berkata jika Seungwoo dan dirinya adalah setara dalam hal kekuatan. Seungwoo? Menurut saja karena ia juga merasa memang benar adanya.
"Ada hukuman untuk yang kalah?"
"Tentu. Jika Seungwoo hyung kalah, hyung harus temani aku melihat Elsa karena Jinhyuk terlalu lihai dalam hal spoiler. Lagipula aku tidak mau membuat Hangyul phobia dengan Olaf karena harus menontonnya berulang-ulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MOST ONE ✔
Short StorySHORT STORIES FROM THE LEADER AND HIS BELOVED ALL-ROUNDER. X1'S HAN SEUNGWOO - X1'S CHO SEUNGYOUN. RYEONSEUNG. WOO AND YOUN.