.
"Seungwoo hyung!"
Dengan semangat, Seungyoun berteriak lalu menuruni ranjang yang bukan miliknya itu dan berlari ke arah pintu saat mendengar kasak kusuk di luar kamar. Benar saja, sosok yang sedari tadi ia tunggu, si pemilik kamar, memasang ekspresi terkejut melihat Seungyoun di depannya saat pintu terbuka. Dua buah tas belanja yang berada di tangannya diangkat, membuat mata Seungyoun melebar dan senyum timbul dari lengkungan bibirnya. Seperti biasa, dengan mudahnya hal itu mewabah, membuat lelaki tampan di depannya ikut merasa senang.
"Merindukanku atau oleh-olehnya?"
Seungyoun tertawa kecil sambil menarik satu lengan Seungwoo dan kembali menutup pintu kamar milik leader-nya yang sejak satu jam lalu dijajah olehnya selama ditinggal pergi sang pemilik.
"Aku ingin jujur tapi takut menyakiti hati hyung. Jadi aku pilih rindu padamu saja. Bagaimana 'me-time' tanpaku? Pasti membosankan, ya?"
Seungwoo mencebik kesal, lalu satu tangan yang sudah melepas tas belanjanya terangkat hanya untuk mencubit salah satu pipi pemuda di hadapannya, membuat Seungyoun mengaduh kecil.
"Memang. Tapi itu bagus juga. Aku tidak perlu mengunjungi banyak tempat hanya untuk menuruti kaki lincahmu yang terlalu bersemangat memasuki hampir semua toko di pusat perbelanjaan."
"Jahatnya. Padahal, setiap berbelanja denganku, yang akhirnya membeli baju itu hyung. Bukan aku."
All-rounder itu meraih satu tas bertuliskan salah satu fashion brand terkenal yang cukup sering ia gunakan dalam beberapa penampilan. Kepalanya menoleh pada Seungwoo yang melepas outer-nya dan menaruhnya di gantungan baju. Ah, Seungwoo dan kaos pas badan hitam sialan miliknya. Yang tadinya Seungyoun ingin bertanya tapi kalimatnya tertelan dengan sulitnya bersama air liurnya.
"Ada apa, Seungyounie? Ah! Itu untuk kita. Aku membeli dua potong, satu untukku satu untukmu. Pizza aku letakkan di meja makan. Jika ingin memakan--hei, Seungyounie? Kau mendengarku?"
Seungyoun mengerjap beberapa kali. Oh, apa dia baru saja tenggelam dalam pikirannya sendiri tentang t-shirt hitam yang dikenakan Seungwoo? Oh, apa wajahnya terbakar sekarang karena rasa panas mulai merambat di kedua pipinya.
"Youn-ah?"
"Ya? Ah, maksudku, mengapa hyung membeli dua? Aku hanya pesan pizza dan bukan yang lain."
Tangan Seungwoo meraih hidung Seungyoun dan mencubitnya pelan. Hal itu jelas membuat yang lebih muda kembali merona. Sentuhan Seungwoo tidak pernah membuat jantungnya berdegup selayaknya dalam kondisi normal.
"Ah, tunggu! Mengapa aku baru sadar kau memakai beanie lagi?"
Seungwoo yang mendekatkan wajahnya secara tiba-tiba membuat Seungyoun beku. Seungyoun dapat mencium aroma parfum Seungwoo saat kepala leader tampan itu berada di samping kiri miliknya, tepat di dekat telinganya. Hembusan nafas Seungwoo membuat Seungyoun menegang.
"Ah, ternyata rambutmu mulai panjang lagi, Youn-ah. Welcome back Woodz hair."
Senyum teduh itu ada di sana, di wajah Seungwoo yang selalu ditunjukkan untuknya. Seungyoun meraih tangan Seungwoo yang berada ditengkuknya. Tangan yang tadi sempat digunakan untuk memegang lembut rambut-rambut Seungyoun yang kini menyentuh pangkal lehernya lalu meremasnya pelan.
"Jelek ya, hyung?"
Dilihatnya Seungwoo yang kembali mengikis jarak di antara keduanya. Hidung mancung Seungwoo menabrak miliknya, menimbulkan sengatan kecil yang membuat Seungyoun hampir menggigil. Kulit Seungwoo yang menempel pada kulitnya di mana-mana semakin membuat kepalanya pusing. Bahkan kedua lutut mereka yang tak berjarak di atas ranjang juga menambah kadar pening yang menghampiri Seungyoun berkali-kali lipat.
"Kata siapa kau jelek? Sejak kapan Cho Seungyoun tidak terlihat manis dan menarik?"
"Hyung!"
Seungyoun hendak menarik diri ketika Seungwoo mulai memiringkan kepalanya, namun ia lupa jika satu tangan si main vocal masih bersentuhan dengan tengkuk lehernya. Tentu saja Seungwoo menahan posisinya sampai apa yang diingankannya atas Seungyoun didapat. Ya, dirinya.
"Aku akan lebih senang melihatmu dengan rambut panjang karena keinginanmu daripada menuruti kata orang lain mengenai penampilanmu, Cho Seungyoun."
Lalu kedua pasang mata itu menutup ketika dua bibir itu akan saling bersentuhan.
"Seungyoun hyung! Aku minta pizza--!"
Oh, itu Yohan. Mantan atlet taekwondo itu yang membuka pintu kamar Seungwoo setelah mendapat informasi dari Minhee jika Seungyoun ada di situ. Kecuali informasi mengenai posisi Seungyoun yang siap berciuman dengan Seungwoo tapi gagal karenanya.
.
.
.
W/N: WHO WANT THE COMEBACK OF THIS GODDESS STYLE???
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MOST ONE ✔
Short StorySHORT STORIES FROM THE LEADER AND HIS BELOVED ALL-ROUNDER. X1'S HAN SEUNGWOO - X1'S CHO SEUNGYOUN. RYEONSEUNG. WOO AND YOUN.