hana melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan itu, meninggalkan jimin sendirian
gadis itu benar benar emosi, tidak mengerti lagi kenapa jimin melakukan hal hal konyol
"ehm-- pasien min hana?"-
seorang dokter lelaki menyapa nya dengan ramah, hana hanya tersenyum kecil dan sedikit menunduk sebagai rasa hormat
"saya baru aja mau ke ruangan kamu, ingin menyampaikan hasil diagnosa"-
mau tidak mau, hana harus mengikuti dokter itu ke ruangannya, membahas masalah tubuh nya ini, padahal hana rasa, gaada yang harus di omongin lagi,
ini cuma suicide biasa, orang orang depresi di luar sana pun ga harus di rawat di rumah sakit, hana cuma merasa lukanya harus di obati dan pulang
gadis itu duduk di hadapan sang dokter, dokter itu membenarkan kacamatanya sebelum akhirnya membuka percakapan di sertai melihat map hasil diagnosa penyakitnya
"mungkin kamu hanya merasa ini suicide biasa, tapi setelah peristiwa kamu mimisan dan tiba tiba pingsan, pihak dokter mendapat hasil murni dari diagnosa keseluruhan"
"karna kamu tidak memiliki wali resmi, saya harap lima hari lagi kamu kembali, dan mulai menjalani pengobatan rawat jalan intensif"-
dahi nya mengerut, separah itukah penyakitnya?
"ini cuma suicide biasa dok, dokter kira saya depresi menuju ke gila jadi harus ke psikiater?, maaf dok, saya harus pulang"-
"kamu bisa pulang kalau ingin berumur pendek, tapi kami juga bisa duduk untuk mendengarkan saya dan menghargai nyawa kamu"-
###
Gadis itu baru saja menebus obat di apotek rumah sakit
pandangan kosong itu lantas membuat nya beberapa kali menabrak orang yang berlalu lalang di area rumah sakit
terdiam, tubuhnya kaku dan tidak bisa bergerak sedikitpun, semua memori tentang kejadian pahit di otak nya terulang, bagaimana dia menjalani hari hari nya dengan senyuman palsu, bagaimana luka itu terkubur rapi, berharap suatu saat ada hari dimana dirinya menjalani hidup sesuai apa yang dia mau
tapi kali ini, dia merasa seluruh bayangan itu hancur
membuat keyakinan pilu itu semakin melekat dalam hatinya kuat
Bener kata mama, gua emang anak iblis, sampai Tuhan aja benci sama gua!
Tuhan benci sama gua sampai gaada satupun yang bisa gua syukuri di dunia ini
Gaada.
###
"masih berani pulang?, kenapa ga beresin baju supaya tinggal di pinggir jalan dan jadi gembel?"-
kalimat itu yang pertama kali hana dengar ketika melangkah masuk ke dalam rumah
tanpa sudi melihat mama nya yang sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil memainkan handphone
tanpa memperdulikan hana beranjak menaiki tangga membuat sang mama geram dan melempar majalah di dekatnya tepat ke arah gadis itu
"kalo mama ngomong jawab!"-
"kalo dijawab bilang nya, orang tua ngomong gausah di jawab, halah"-
"di didik bukannya pinter malah makin bego! ngelawan sama orang tua! otak lu kemana sih?!!"-
KAMU SEDANG MEMBACA
KENTANG ☑️
Fanfiction« ketika semua aspek dilihat dari keindahan wajah, muka kentang kayak lo bisa apa? » [081119 #2 in humor] [210320 #1 in parkjimin] [300620 #1 in angst] cover by. @ly.araa