32

18.2K 2.9K 828
                                    

jangan lupa vote dan komennya uwuwu

###



Nyiur gorden melambai seiring hempasan angin, jendela itu terbuka lebar, membiarkan suhu dingin memasuki kamar gelap yang semu

suara petir menggelegar ,merangsek masuk ke telinga nya, hujan badai membuat lantai kamar disekitar jendela nya basah terkena percikan

gadis itu meringkuk di pojok kamar nya, dengan dua kaki yang dipeluk erat dan wajah ditangkup menutupi tangisan

rasanya mata gadis itu tidak bisa terbuka lagi karna terlalu bengkak

berusaha menutupi luka, melupakan kejadian yang membuatnya ingin bunuh diri saat itu juga, walaupun nihil. pada nyatanya luka itu masih terbuka

memikirkan bagaimana dirinya begitu bodoh, umpatan kasar dia lontarkan pada dirinya sendiri, lantas pada siapa dia harus marah? semua ini salah hana

kakak nya berkorban untuknya

tidak ada orang tua

atau saudara yang peduli

teman?

tapi mereka tidak ada disini

dari puluhan orang, bahkan ratusan yang dibuat tertawa olehnya,

tidak ada satupun yang datang di kala tangisnya

seungyoun, hangyul, mereka tahu bukan kalau polisi ke rumah hana? sampai sekarang apa mereka ke sini?

teman sekelas hana, mereka tahu bukan hana sedang di fase sangat butuh motivasi? kemana mereka semua?

temen se per kpop-an nya? entahlah, mereka hanya berbagi candaan dan tawa tiap hari, apa mereka peduli dengan dirinya?

semua hilang seperti debu ditiup angin, sia sia, itulah penggambaran kata yang cocok untuk semua kebahagiaan yang hana bagi untuk mereka

dunia mengetahui bahwa hana adalah gadis terkuat yang pernah ada, bagaimana bisa seorang humoris itu menangis disaat banyak orang yang tertawa karenanya?

bodoh.

hana hanya tidak mau orang orang menjadi sepertinya

cukup hanya dia

tapi, dia sudah tidak bisa menahan, kenapa hidupnya seperti ini? apa dia tidak bisa mendapatkan yang lebih baik daripada ini? kenapa hidupnya tidak semulus orang lain?

Tuhan tolong jawab doa aku, aku tau ini lancang tapi..

Tuhan benci ya sama aku?










###

now playing : fiersa besari - April








Hujan semakin deras, seiring deras nya air mata yang keluar dari mata lentik gadis itu, sama sekali tidak ada tenaga bahkan untuk pindah se inci pun

apa hana bisa tenang disaat Abang nya mungkin sedang kedinginan di balik jeruji besi karna ulahnya?

apa hana pantas menghangatkan diri disaat membuat Abang menanggung perbuatannya?

Tok tok tok!



"hana!! lu di dalem?!!"

suara penuh ke khawatiran muncul dari balik pintu setelah 12 jam penuh menempatkan diri di titik terendah tanpa ada orang yang peduli

"sial di kunci"

umpatan itu terdengar nyaring, sementara hana masih terdiam, menatap lurus ke depan dengan air mata yang tak berhenti mengalir

KENTANG ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang