iya siapin tisu, tisu magic.ggg
vote komen dlu gan
adakalanya ketika kita bahagia, kita akan melupakan semua masalah kita, akan melupakan sesuatu yang mengacaukan pikiran, memenuhi tawa itu hingga dunia tertipu
pada dasarnya manusia tidak sempurna, pertahanan mereka tidak bisa kokoh terus menerus, hati tak dapat di bohongi ketika kesakitan, dan pikiran tidak bisa bebas ketika masalah itu belum terselesaikan
bahkan orang yang terlihat sangat tidak peduli di dunia pun, pasti punya kelemahan
begitu pula hana yang hanya manusia biasa, dia tidak bisa menjadi hana yang kuat, hana yang selalu ceria, hana yang tanpa celah, hana yang tidak peduli apapun, hana yang tahan banting dan selalu menghibur teman temannya
pertahanannya bisa runtuh kapan saja bahkan di tengah tengah kebahagiaan sekalipun
luka nya terlalu dalam, hatinya sudah sangat rapuh walaupun rasa sakit nya sudah mulai terbiasa ia rasakan
"pah, papah baru pulang?"
hana berusaha menahan air matanya, apalagi begitu papah-- lelaki yang merupakan orang tua nya menyembunyikan helm hijau di selipan lemari pakaiannya
"papah, baru pulang kerja?"-
papah tersenyum, meng-iyakan
"papah nge-grab di daerah mana? di luar kota ya? makanya jarang pulang"-
miris, hana samasekali tidak merasa sakit karna malu ayahnya hanya seorang supir grab, tapi hana merasa sakit karna-- papa menyembunyikan pekerjaannya itu
memang papa kira hana adalah anak seperti itu?,
hana merasa sakit begitu papa takut kalau pekerjaannya ini membuat anaknya malu
tapi itu tidak seberapa dibanding pemikiran hana sekarang, membayangkan mama-nya yang hanya bisa meminta uang papa untuk kebutuhannya, mendua kan suaminya sementara papa banting tulang bekerja
"k-kamu udah tau?"-
hana tersenyum tipis, "yaela pa, kenapasi? halal kan?, hana ga bakal malu"
papa akhirnya menghela nafas, memijat pelipis nya lalu melempar senyuman teduh pada hana
"papa kekurangan uang, usaha papa ga terlalu lancar sekarang, jadi harus nge-grab"-
"santuy pah, hana mah yang penting papah pulang, jaga diri baik baik, masalah uang kan abang udah kerja dikit dikit, hana bisa handle uang"-
papa hanya mengusap usap rambut hana,
"papa mau pergi lagi, tiap Minggu pulang, tapi kamu jangan nunggu ya"-
hana tidak bisa apa apa, dia mengangguk patuh, melihat ayahnya pergi lagi dengan membawa tas besar berisi pakaian ganti
gadis itu tau keluarganya sedang dilanda krisis akhir akhir ini, usaha papa lebih dari cukup untuk memenuhi keluarga kecilnya, bahkan bisa membangun rumah sebesar ini dan membelikan abang nya mobil untuk sehari hari
tapi papa bukan hanya menafkahi keluarga kecilnya
papa menafkahi keluarga besar nya
papa adalah anak sulung yang memiliki 3 adik, adik pertama dan kedua nya perempuan sudah menikah, dan yang ketiga adalah laki laki yang mulai memasuki dunia kerja
namun pekerjaan adik nya hanyalah pegawai PT dan satunya lagi pengangguran, mereka sering meminta uang pada papa, dan meminjamnya tanpa ingat di kembalikan, apalagi eyang putri juga sering meminta dibelikan ini itu dan
KAMU SEDANG MEMBACA
KENTANG ☑️
Fanfiction« ketika semua aspek dilihat dari keindahan wajah, muka kentang kayak lo bisa apa? » [081119 #2 in humor] [210320 #1 in parkjimin] [300620 #1 in angst] cover by. @ly.araa