36

16.9K 2.4K 516
                                    

yang uwu uwu dlu, jangan nangis terus, hwhw

###











"mama tau apa yang paling menyedihkan dalam hidup aku?

lahir dari rahim seorang wanita kayak mama"

"lahir dari seorang wanita kayak mama"

"lahir dari seorang wanita kayak mama"

"lahir dari seorang wanita kayak mama"

suara itu seakan menggema dalam pikirannya, perut yang sangat perih seperti di tusuk tusuk mata pisau mendadak tidak berasa apa apa

hati nya lebih sakit

hati seorang ibu yang mendengar kata semenyakitkan itu, perempuan matang itu ingin sekali membunuh dirinya sendiri saat ini juga jika saja kewajibannya terpenuhi

mendengar hal seperti itu membunuh nya secara tidak langsung

tapi tidak ada yang bisa dilakukannya, dia tidak boleh marah, emosi, ataupun bersedih

dia yang membuat anak nya seperti itu, dia yang membuat dinding antara dirinya dengan anak perempuan semata wayang nya 

gadis itu pantas marah, hana sudah menanggung banyak rasa sakit dan kecewa

perempuan itu hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri yang tidak bisa berbuat apa apa lagi, hanya dengan ini hana bisa bahagia, hanya dengan ini hana bisa melanjutkan hidupnya

"hana, jaga diri kamu baik baik ya, kalau kamu kenapa napa.. mama bisa bunuh diri, karna alasan mama disini cuma buat kamu"-


###


"min hana bodoh"-

bugh!

"min hana anak durhaka"

bugh!

"hana emang iblis"

bugh!

kepala hana lagi lagi membentur tembok di sisi jalan

di setiap kalimat itu terucap maka saat itu juga hana akan menghantamkan kepalanya sendiri ke dinding

menyakiti dirinya sendiri tenggelam dalam penyesalan atas apa yang keluar dari mulutnya secara gamblang

itu refleks, hana benar benar tidak memikirkan siapapun selain rasa sakit hatinya

"hana anak brengsek!"

bugh!

darah sudah mengucur dari dahi nya, di sepanjang jalan setapak, gadis itu terus terusan menghantamkan kepalanya ke dinding demi menyalurkan rasa bersalah nya

"apa hukuman untuk anak yang durhaka pada orang tua nya?"- gadis itu berbicara sendiri

mata lentik dengan air mata yang tergenang, menatap sayu ke arah jalan besar yang sepi

"ahh di bakar dan dicambuk di neraka ya?"

gadis itu mengusap air matanya, raut penyesalan yang benar benar menyedihkan

"apa gua harus cambuk dan ngebakar diri sendiri saat ini juga?"

bugh!

tembok tinggi itu tidak lah halus, permukaan nya kasar dan tidak jarang ada yang tajam, tentu saja bukan hanya melukai kepala nya, tapi goresan goresan berdarah pada pipi hana

suara tangisan kecil mulai terdengar, seumur hidupnya dia tidak pernah menangis se sering ini, bagi nya tangisan hanyalah aib, itu artinya dia lemah

KENTANG ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang