vote komennya gan😠"gua iri sama lu han, lu bebas dari eyang, lu tinggal di rumah ini sendiri tanpa ada yang ngatur, huhuhuuu"- dita masih memeluk hana disaat saat ojek online nya datang
"udah ih, sana pergi, kasian si abangnya nungguin"-
Dita melepas pelukannya, dia tersenyum menatap hana, kemudian melambaikan tangan
"dadaaahh jangan kangen!!"
hana hanya tersenyum kecil menanggapi
sampai akhirnya motor itu keluar dari pekarangan rumah
gadis itu mengangkat layar handphone nya, melihat notifikasi dari jimin yang terpampang disana
jimin : han lu dimana?
jimin : pak kepsek nyuruh kita bersihin kolam renang sekolah sama bikin jurnal, lu inget?syidd, hana bener bener lupa kalau dia ada hukuman sama jimin, tapi gimana ya, dia mager banget buat keluar rumah lagi
hana : gua mager kesana, bru sampe rumah
jimin : yaudah gua yang kesana, lu tunggu
hana memasukkan handphone nya ke kantong, serius, hari ini dia cuma mau mengurung dirinya di kamar dan memberikan sedikit goresan pisau pada tangannya,
sedikit saja, sungguh.
setidaknya itu membuat hatinya merasa lega untuk saat ini
baru hana mau berbalik suara motor besar suga memasuki pekarangan rumahnya, gadis itu menoleh sebentar kemudian masuk lagi ke dalam rumah
mengabaikan sang kakak yang menghampiri sambil menyebut namanya
"hana!"-
gadis itu berdecak, "apa sih?"
suga menatap hana, tatapannya seakan mencari luka di tubuh hana, memastikan hana pulang tanpa luka atau lecet
"huh, coba tadi pulang bareng gua aja, ambekan banget sih, pms lu?"-
gadis itu berdesis, "yaelah bilang aja seneng ada waktu sama mantan"
lelaki itu melepas kedua sepatu nya asal, sementara hana hanya terdiam mengamati suga sambil menonton sesuatu di televisi
hana males kalau harus naik ke kamarnya dan nanti turun lagi karna ikut jimin ke sekolah ngejalanin hukuman
jadi dia memilih buat nunggu sambil menonton televisi, berusaha melupakan rasa sesak dimana abang nya sendiri lebih memilih jira daripada dia
"btw lu bukannya ada hukuman ya han?"-
"hm" deham gadis itu sambil menyibukkan diri mengganti saluran televisi
"makanya jadi anak jangan kebangetan bandel, tau sendiri kan akibatnya"- suga merebahkan diri di sofa samping hana, tangan nya menjitak kepala gadis itu kemudian tertawa kecil
hana menepis tangan suga, menyingkirkan itu supaya tidak menyentuh kepalanya lagi
"gua ini yang dihukum, apa urusan lu?"-
"ya gua sebagai kakak lu harus nasehatin, anak OSIS sampe kebingungan mau hukum lu kayak gimana supaya jera"- suga masih tenang, seperti tidak paham bahwa hana tidak menyukai sikapnya pada jira
"jira cerita, lu susah banget diatur, sering bolos, kasar sama temen temen lu dan sering nge bully, belum lagi lu sering kena hukuman yang ngeberatin diri lu sendiri"
hana terdiam, dia mematikan televisi kemudian menatap abangnya, tatapan dalam lebih dari biasanya
"lu ga berhak nasehatin gua apapun"- nada dingin itu keluar dari bibir mungil hana, sementara suga masih memandanginya dengan ekspresi yang sulit di mengerti
KAMU SEDANG MEMBACA
KENTANG ☑️
Fanfiction« ketika semua aspek dilihat dari keindahan wajah, muka kentang kayak lo bisa apa? » [081119 #2 in humor] [210320 #1 in parkjimin] [300620 #1 in angst] cover by. @ly.araa