37

17.6K 2.5K 766
                                    

vote komen dan subskraib

kita semua bersalah di setiap sisi pandang, tidak ada yang sempurna








jimin pamit pulang, kini tinggal kakak beradik ini yang tersisa, keadaan sedikit canggung, jujur saja, hana merasa sangat bersalah pada Abang nya, gimanapun, abangnya rela nyerahin diri

itu tanda abangnya sayang bukan?

begitu masuk rumah, suga dikejutkan oleh keberadaan dokter berjas putih yang terduduk di sofa

hana menyambut hangat sang dokter, membuat suga sedikit kebingungan

"dokter Hwang, mama ada diatas"

setelah menunjukkan jalan ke kamar mama nya, hana menghampiri abang nya yang duduk di sofa,  terlihat sangat khawatir

"hana mama kenapa?!!"-

daripada hana, mama lebih dekat dengan Abang dan adiknya, mungkin itu kuadrat anak perempuan yang lebih sejalur dengan ayah, entah

hana menatap suga, sedikit ragu, tapi pada akhirnya dia harus mengatakannya bukan?

"mama hamil"-

"apa?!!"-

"gua nanya soal itu baik baik tapi mama cuma diem, gua marah, pas mama kesakitan gua tinggal pergi, gua sakit hati, gimana kalau papa tau?, gua gatau pasti tapi--"

"hana! mama ga bisa hamil lagi"- suga mengacak rambut nya frustasi, memandang hana dengan raut wajah emosi 

gadis itu terdiam, dalam hatinya dia merapalkan doa

tolong jangan lagi, jangan nangis lagi..

"DAN APA ITU? LU TINGGALIN MAMA PAS LAGI SAKIT? HATI NURANI LU DIMANA SIH?!!"-

suga menghela nafasnya dia terdiam sejenak, menenangkan pikiran, dia tidak boleh gegabah kali ini, kemarin dia gegabah memarahi hana dan menyesal kemudian

ia tidak mau itu terulang lagi



"g-gua gatau mama gabisa--"

percuma, sekuat apapun pendiriannya, dia ga bisa dan sangat ga bisa untuk nahan diri, ini Abang nya, Suga, ini orang yang sangat dia sayang, dan ia kecewa

"perut mama buncit bukan karna hamil, tapi karna kista yang ada di dalam perutnya hana..." suara itu lemah, seperti kehilangan arah dan tujuan

gadis itu lagi lagi bersalah, dari semua langkahnya dia bersalah, semua itu salahnya

"gua tau lu sakit hati, tapi dengan cara ngasih sakit lu ke mama?, lu mau bales dendam ke orang yang hidup matinya di pertaruhkan buat ngelahirin lu?" 

"mama..., setiap menstruasi penyakitnya selalu kambuh, rasa sakitnya luar biasa, apa lu ga merasa..

malu?"

"g-gua..gatau, lu ga pernah kasih tau.."

"terus lu bakal baik kalo mama lagi sakit doang?, jangan bilang lu baru minta maaf kalo mama udah mati"-

"Han..gua nasehatin sebagai abang lu, apa pernah gua ngelawan mama?, saking gua gamau ngelawan mama, gua pergi dari rumah ini dengan alasan kuliah, mama berharga banget buat gua Han, seburuk apapun dia"-

"..gua cuma gamau lu nyesel di akhir, gua tau kok, lu sayang mama, lu ga sejahat itu, lu anak perempuan mama satu satunya"-

hana terdiam, serangkai demi serangkai kalimat itu membunuhnya perlahan, lagi lagi,
salah lagi

KENTANG ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang