28 Agustus (sekarang) 14:17 siang.
"Itu membuatku frustasi dan aku benar benar kacau, Bahkan aku mulai meminum minuman keras dan pergi ke klub malam untuk sekedar membuatku bisa melupakannya, tapi... selang beberapa bulan aku mendengar kabar bahwa rumah hussein mengalami kebakaran dan hanya ia sendiri lah yang selamat, jujur itu membuatku tersentak membuat perasaan sakit hatiku muncul, dan yang lebih menyakitkan lagi adalah.." fitri tersenyum miring sebelum pada akhirnya ia kembali berbicara.
"Wanita yang aku kira selingkuhan hussein ternyata dia adalah adek kandungnya dan namanya liya, dia mati bersamaan dengan kebakaran pada saat itu, begitupun dengan kedua orang tua mereka". Lanjut fitri dan tersenyum miris.
"lalu apa yang membuatmu membunuh hussein!, bukankah dia tidak bersalah dan itu cuma kesalah pahaman!" Winda menggeretakan giginya geram.
"Cih". Fitri tersenyum miring.
"Kau tau? setelah aku mengetahui itu semua aku sudah melupakan kejadian waktu itu dan mencoba memulai semuanya dari awal, kau tau? Bahkan hussein sudah benar benar membenciku dan ia mengatakan jika aku adalah seorang jalang tak berguna, ia juga menyalahkanku atas kematian keluarganya, karna itulah aku bersumpah tidak akan ada yang bisa memilikinya selain aku, maka aku memanipulasi semua orang jika dia adalah pria menjijikan, dan aku juga membunuhnya karna dia sangat keras kepala". Ucap fitri mengepalkan tangannya geram.
"ck, kau memang pantas di sebut jalang bodoh!!". Teriak winda walau ia berusaha menahan sakit di wajah hingga bibirnya.
"Tutup mulutmu bodoh!, sebaiknya kau ucapkan kata kata terakhir, karna aku akan menghabisimu sekarang". Fitri mengangkat pestol ditangannya dan mengarahkan tepat di dada winda.
"TIDAKK!!,KAU BELUM MENCERITAKAN SEMUANYA!!". winda mengeraskan suaranya dan sesekali berusaha melepaskan ikatan tali di tangannya.
"Cih". Fitri menurunkan todongan pestolnya.
"Jika itu permintaan terakhirmu, baiklah aku akan memceritakan semuanya". Fitri tersenyum miring.
Rafikah diam memperhatikan fitri.
Dan jayadi yang tak sadarkan diri di sebelah winda.
Flashback on
(Perhatian! Masih ingat saat fitri mengirimkan pesan setelah membunuh hussein? Kalo lupa cuy dibaca lagi part 8 ya:)
01:24 malam
Line (fitri)
bereskan semuanya..
gudang sekolahFitri kembali menaruh hanponennya dan melihat jasad hussein dengan senyum miringnya.
ting!.
suara pesan masuk.
01:26 malam
Rafikahbaiklah....
setelah ia membaca pesan tersebut kemudian ia berjalan keluar dengan santainya sembari bersiul.
BACA PENTING!
jadi gini ya aku mau konfir, tak bosannya author mengingatkan kalau tulisan Italic/miring maksudnya adalah menceritakan masa lalu atau sebelumnya, nah sekarng author juga mau konfir jadi author bakal banyak nyeritain masa lalu/sebelumnya di sini, nah diantara tulisan Italic/miring itu nanti bakal ada juga tulisan yang Normal/Standar jadi itu maksudnya dialog di masa sekarang/yang terjadi saat ini.
Pahamin ya para Reading.Fitri tiba tiba menghentikan langkahnya saat melalui lorong sekolah.
Ia membalikkan badannya.
Fitri sedikit terkejut melihat seluit seseorng di belakangnya.
Orang tersebut berjalan ke arah fitri.
Fitri menyipitkan matanya saat orang tersebut mulai mendekat ke arahnya.
Orang tersebut menghentikan jalannya tepat di depan fitri beberapa meter.
Deg..
Fitri sedikit memelototkan matanya saat melihat orang tersebut.
"Fa-farhan". Fitri sedikit terbata.
"A-apa yang kau lakukan di sini?". Lanjutnya lagi.
"Hiksss...ku-ku mohon ka hentikan hikss". Farhan berucap dengan mata yang mengekuarkan air mata.
"Tunggu, apa kata mu? Dia memanggilmu kaka?". Ucap winda sedikit tak percaya.
"Ya, farhan adalah adek ku, lebih tepatnya adek yang tak diinginkan cih". Sarkas fitri sambil tersenyum miring.
Winda yang melihat itu sangat geram.
"kau memotong ceritaku". Ucap fitri menunjuk winda.
Winda memalingkan wajahnya.
"Lanjukan". Ucapnya pada akhirnya.
Fitri tersenyum miring sebelum pada akhirnya kembali melanjutkan ceritanya.
"Hiksss...ku-ku mohon ka hentikan hikss". Farhan berucap dengan mata yang mengekuarkan air mata.
Fitri mengepalkan tangannya geram.
"APA PEDULIMU HAH!!". Fitri berteriak.
Farhan menundukan kepalanya dan semakin terisak.
"Ku-ku mohon hikss...berhentilah melakukan kejahatan itu hikss..". Tangis farhan semakin jadi.
fitri menggeretakkan giginya geram.
"Hikss..i-ibu menyayangimu hikss," isak farhan sesekali menyeka air matanya.
"Iya, ibu memang menyangangiku, sebelum kau hadir di keluargaku". Fitri semakin mengepalkan tangannya.
"Apa katamu?, sebelum hadir dikeluargamu?". Potong wunda disela sela fitri bercerita.
"Ya, dia adalah anak yang dipungut oleh ibuku saat aku masih berumur 14 tahun". Fitri mengarahkan pandangannya ke samping.
"Mau sampai kapan kaka akan membenciku". Isak tangis farhan sudah tak terbendung lagi.
Fitri mengepalkan tangannya.
BUKKKHH!!!...
"HENTIKAN OMONG KOSONGMU BODOH!!!". fitri memukul wajah farhan dengan sangat keras.
"hikss...PUKUL AKU hikss..PUKUL SEMAUMU!". Ucap parhan seakan pasrah dan air mata yang terus keluar dari matanya.
Fitri melepaskan cengkrama kerah baju farhan di tangannya.
"Jangan pernah memanggilku kakamu lagi, aku benci mendengar hal itu". Ucap fitri tanpa melihat kearah farhan dan pergi meninggalkan farhan yang masih tersungkur dilantai.
"Hikss...bodohh hikss"
Farhan menggenggam tangannya dan memukul mukul dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are The Psychopath? ✔
Mystery / Thriller[WARNING!] Berisi tentang pembunuhan, dan mungkin akan membuat anda ngilu. Cerita ini tidak untuk ditiru! Dimohon bisa memilah mana yang harus anda baca