#18

18 1 0
                                    


"Apa kau kaget?". Ucap ila.

Fitri membalikkan wajahnya geram.

"Cih apa kau lupa hah?". Ila berusaha memancing fitri kembali.

"Apa maksudmu?". Fitri semakin geram melihat ila.

Flashback on

28 Agustus 12:13 siang.

"Apa kau yakin akan dengan semua itu?". Ucap ila melihat lagi ke arah layar monitor di depannya.

"Lalu bagaimana lagi, bahkan cctv ini membuktikan keras jika mayat wanita itu telah dihabisi oleh orang ini". Tunjuk yusuf pada layar monitor yang di pause tepat saat adegan seseorang berjubah hitam menyeret tubuh seorang murid wanita.

Ila memerhatikan dengan teliti rekaman cctv tersebut.

"Tunggu, bukanlah ini...". Ila menyipitkan matanya dan menzoom layar monitor.

Ila membelalakan matanya kaget saat ia baru menyadari sesuatu di dalam rekaman cctv itu.

"Sudah ku duga, aku mengenali gelang ini". Tunjuk ila pada lengan orang yang berjubah hitam tersebut.

"Kena kau". Ila tersenyum miring.

Yusuf melihat ke arah ila kemudian kembali menatap monitor sedikit bingung.

"Apa kau mengenali orang ini?". Tanya yusuf menujuk layar monitor.

"Ya aku mengenalnya".

"Hah!,Apa!". Yusuf refleks berdiri dari kursi yang didudukinya.

"Tentu saja".

"Lalu apa rencanamu selanjutnya".

"Ini". Ila memperlihatkan sebuah GPS dan memory perekam suara kepada yusuf.

"Gps dan perekam suara?, untuk apa?". Yusuf sedikit bingung dengan ila.

"Huftt...". Ila menghela nafas keras.

"Lihat saja nanti". Lanjut ila sambil memgambil pulpen di saku yusuf

"Haiss.". Yusuf semakin bingung saat melihat ila mengambil pulpen di bajunya.

"Ah iya, apa kau bisa melihat rekaman cctv pagi ini yang ada di lorong sebelah kiri?". Ila berucap sambil memujuk monitor yang masih menyala.

"Oke baiklah". Ucap yusuf pada akhirnya.

Saat yusuf tegah asik mengotak ngatik komputer ila justru sibuk merangkai GPS dan rekaman suara.

"Ila, bisakah kau lihat kesini sebentar". Panggil yusuf masih serius menatap monitor.

Ila yang merasa dipanggil kemudian mendekat ke meja yusuf.

"Apa". Ucap ila sambil melihat layar monitor.

"Ini". Tunjuk yusuf pada monitor.

"Bukankah ini murid baru itu?". Ucap yusuf.

Ila memelototkan matanya tak percaya.

Ila mengepalkan tangannya kesal.

"Ah iya dan ini satu lagi". Yusuf mengskip ke jam selanjutnya.

"Winda.., kenapa dia berjalan ke lorong ini". Ila semakin geram.

"Dan untuk selanjutnya  tidak ada lagi terlihat jayadi dan winda keluar dari lorong ini kecuali orang berjubah hitam dan orang di belakangnya ini". Tunjuk yusuf  pada dua orang yang berjalan di lorong sebelah kiri tersebut.

Ila memanggutkan kepalanya mengerti.

"Lalu apa rencanamu selanjutnya?". Tanya yusuf.

Ila tersenyum miring menatap pulpen yang sedari tadi di rangkainya.

"Ini". Ila memutar mutarkan pulpen di tangan kirinya.

Yusuf menatap bingung pulpen tersebut tak mengerti maksud ila.

"Untuk apa?". Yusuf menunjuk pulpen di tangan ila tersebut.

"Akan memberikannya pada orang..ini..". Ila menujuk orang berjubah hitam dilayar monitor yang masih menyala.

"Ha..a-apa maksudmu?". Yusuf semakin dibuat bingung.

Ila menghela nafas

"Pulpen ini sudah ku rangkai dan isi dalam pulpen ini adalah sinyal GPS dan perekam suara". Jelas ila

"Lalu? Kau akan memberikan pada orang itu?, bagaimana caranya?". Yusuf masih terlihat bingung.

"Aku tau persis orang itu siapa". Ila tersenyum miring.

"K-kau tau?". Yusuf kembali bertanya.

"Ya, aku akan memberikan pulpen ini padanya, dengan begitu kita bisa melacak keberadaannya dan bisa merekam semua yang dibicarakannya, jelas? apa kau masih mau bertanya lagi?". Suara ila lebih terlihat sedang mengancam.

Yusuf hanya ber "oh" ria tanda mengerti dengan penjelasan ila.

"Baiklah sebelum itu, aku ingin menemui yang lainnya". Ila berucap sambil beranjak dari tempatnya hendak keluar ruangan tersebut.

"Hey! Lainnya? Apa maksudmu Erma dan kawan kawan yang lainnya?". Teriak yusuf sambil menyusul ila.

"Ya". Singkat ila.

yusuf memggaruk kepalanya tak mengerti dengan sikap "Atasannya" tersebut yang sungguh tak bisa ditebak apa yang akan dilakukannya.

.
.
.
.
.
.

Apa yang ada dipikiran kalian saar membaca kata "Atasannya"?

Ada terpikir sesuatu sebenarnya siapa ila?

Kalo mau tau yuk read next chap:)

Who Are The Psychopath? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang