7. Lord Ed

32 11 19
                                    

“Emangnya kalian doang yang takut berteman dengan kami, menuduh kami akan menggigit dan menghisap kalian saat tidur? Kami juga takut, Slurd, berteman dengan kalian! Bisa saja saat kami tidur kalian kepikiran buat nyate kami, yekan?” ~ Catatan Lord...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Emangnya kalian doang yang takut berteman dengan kami, menuduh kami akan menggigit dan menghisap kalian saat tidur? Kami juga takut, Slurd, berteman dengan kalian! Bisa saja saat kami tidur kalian kepikiran buat nyate kami, yekan?” ~ Catatan Lord Ed, Hari Berniaga, Minggu Kedua, Bulan Ketujuh, Tahun 99 Bumi Baru.


7. Lord Ed

“Lord, sepertinya lo memiliki ketertarikan khusus dengan perempuan yang tampang dan tabiatnya seperti kocheng liar tadi?” selidik Ira, asisten pribadi Lord Ed.

“Entahlah, gadis itu seperti memiliki daya tarik dan kekuatan besar. Membuat gue menjadi emez dan penisirin, zheyeng.” Lord Ed menggamit lengan Ira dan mengecupnya.

“Dia juga cantik, meski terlihat sangat galak. Pasti akan menjadi tantangan tersendiri buat lo menaklukkannya, Lord. Uhmm, apakah lo akan memilihnya menjadi permaisuri?” Ira menundukkan wajahnya.

“Hahaha, kenapa lo bertanya kayak gitu sih, Ira? Elo gak lagi cemburu, kan?” jemari kokoh dan dingin Ed terjulur, masuk ke dalam kerah baju tinggi yang dikenakan Ira. Kerah tinggi itu dikenakan sengaja untuk menutupi bekas gigitan di lehernya. Ed mengecup lembut bekas gigitan itu. “Elo harus selalu inget, lo udah punya tempat istimewa yang sulit tergantikan, Ira.”

“Mungkin bukan sekarang, Lord. Tapi gue tetaplah species hooman yang memiliki umur lebih pendek dibanding penghisap seperti lo. Akan ada waktunya lo mencampakkan gue begitu saja,” rajuk Ira.

“Hei, lo terlalu over thinking zheyeng. Nikmatilah apa yang kita miliki saat ini, okey?” Lord Ed menatap lekat-lekat mata Ira, sebelum kemudian merengkuhnya erat.

“Kita harus segera kembali ke penginapan dan mempersiapkan diri lo untuk jamuan resmi nanti, Lord,” Ira mengingatkan setelah Ed melepas tubuhnya.

“Terima kasih telah mengingatkan, Ira. Pertemuan ini memang sangat penting buat gue. Mereka harus tau Klan Penghisap telah memiliki pemimpin baru yang tak bisa mereka pandang sebelah mata!” cetus Lord Ed.

“Wajah lo terlihat seperti bocah berumur 18 tahun, Lord. Wajar saja mereka akan berpikir lo masih seperti bayi, apa lagi untuk standar species Penghisap.” Ira tersenyum dan menyentuh pipi Ed yang terasa seperti pahatan es itu.

Mereka kemudian berjalan keluar dari keramaian pasar. Malam ini akan jadi pertemuan pertama Lord Ed menghadiri undangan resmi Dia yang Tak Ternoda, sejak dirinya dinobatkan menjadi penerus kekuasaan ayahnya, Lord Den dan ibunya Queen Eu.

“Lord, kenapa kaum Penghisap masih memelihara hubungan damai dengan hooman? Bukankah selama ini mereka menganggap dan memperlakukan kalian seperti monster?” Tanya Ira sesampainya mereka di penginapan.

“Karena kami bukan monster, Ira!” seru Lord Ed. “Kalau gue nyerang mereka itu akan semakin membuktikan ucapan mereka bahwa kami adalah species barbar! Selain itu, meskipun kekuatan kaum hooman sudah berkurang drastis karena sebagian besar orang-orang terbaiknya meninggalkan bumi—setelah mereka menjarah dan merusak planet ini sesuka hati—mereka masih punya kekuatan besar yang tidak bisa diremehkan. Optimus Corp dengan proyek-proyek transhumanist-nya akan menjadi ancaman terbesar species Penghisap. Gue tau mereka diam-diam tengah menyusun kekuatan untuk kembali mendominasi bumi!”

“Mereka tak akan bisa, Lord. Species penghisap lebih kuat dan berumur panjang. Kami hooman bukanlah tandingan kalian.” Ira memeluk dan menenangkan Lord Ed.

“Mereka bisa, Ira. Hooman memiliki kekuatan yang tidak disadari kaumnya sendiri, bahkan mereka menghancurkannya karena berpikir kekuatan ini berasal dari sesuatu yang jahat dan terlarang.”

“Apa maksudnya, Lord? Kekuatan macam apa yang hooman miliki?”

“Valterra, Kekuatan Bumi…,”

“Hah? Apa, Lord? Vanesa, kekuatan bucin?”

“Kekuatan Bumi, Ira somplak.” Lord Ed menoyor jidat lebar Ira.

“Terus, terus, maksudnya gimana, Lord?”

“Ada manusia-manusia yang terlahir istimewa, dianugerahi Kekuatan Bumi. Mereka memiliki aneka ragam kekuatan yang tidak dimiliki manusia biasa. Ada Valterra dengan kemampuan satu atau lebih unsur-unsur bumi, tumbuhan, hewan dan kemampuan unik lainnya.”

“Kok gue baru tau ya, Lord, soal Valterra ini? Apakah mereka masih ada sampai sekarang? Secara gue belum pernah ketemu sebiji pun Valterra.” Jidat Ira tampak lebih lebar dan berkilauan saat sedang berpikir kerad.

“Yoah, mereka ada, Ira! Akan sangat berbahaya buat kami jika sampai Valterra jatuh ke tangan Optimus Corp! Mereka selalu terobsesi menciptakan species manusia super yang akan menguasai bumi, bahkan seisi semesta! Lo tau sendiri kan, gimana sifat dasar hooman? Keserakahan tanpa batas! Hanya species kalian yang terobsesi dengan hidup abadi!”

“Memang sungguh ironis ya, Lord. Umur species hooman sangat singkat. Mungkin fantasi hidup setelah mati oleh sebagian orang dan obsesi hidup abadi lahir sebagai mekanisme pertahanan sekaligus penghibur kami dalam menghadapi kematian yang kian hari kian mendekat, menjemput kami di ujung sebuah lorong.” Ira tercenung sesaat.  “Tapi gue pun rela melakukan apa saja untuk bisa hidup abadi, jika itu bisa membuat gue melayani lo selamanya, Lord.”

“Yang pasti elo akan tetap berada di sisi gue, Ira, sepanjang sisa hidup lo. Itu sudah jadi garis hidup lo, zheyeng.” Lord Ed mencium lembut bibir Ira. “Sekarang, mari temani gue menuju Istana Lidah Api, memenuhi jamuan formal tuan rumah kita.”

“Okey, Bebeb Lordku.” Ira mengecup pipi beku Lord Ed.

Sudah banyak orang yang hadir di Istana Lidah Api saat Lord Ed dan Ira tiba di sana. Utusan-utusan koloni dan sejumlah pedagang besar ikut diundang.

“Selamat datang, Tuan-Tuan Terhormat. Perkenalkan gue ketua Don, mewakili Dia yang Tak Ternoda. Terima kasih atas kesediaan kalian menghadiri perjamuan yang diadakan koloni kami, Santuy City. Semoga dengan acara ramah-tamah dan bersantap bersama ini akan semakin memperkuat hubungan baik dan kerjasama kita dalam semua bidang, terutama tentu saja perdagangan! Kita semua sangat menyukai keuntungan dan kekayaan, yekan, yekan? Hahaha…!”

“Kenapa dia yang memberikan sambutan, Lord? Ke mana Dia yang Tak Ternoda? Bukankah ini sama saja artinya mereka meremehkan lo dan para undangan terhormat lainnya?” bisik Ira.

“Gue gak tau apa sebabnya, tapi selama ini memang tak seorang pun yang bisa bertemu langsung dengan Dia yang Tak Ternoda. Semacam dia akan lecet, retak atau gatal-gatal jika bertemu orang lain.” Lord Ed tersenyum mencibir.

“Seorang tamu tidak sepantasnya berkata buruk tentang Tuan Rumah, Lord. Fyi aja ini mah.”
Lord Ed tentu tidak menyangka bahwa ada orang lain yang mendengar ucapannya yang nyaris berbisik itu. Dia menoleh dan mendapati sosok Ketua Ben berdiri tepat di belakangnya.

“Oh, hai, maafkan kami, Ketua. Tentu saja kami hanya sedang bergurau. Gue sangat menghormati Dia yang Tak ternoda dan hubungan baik koloni kita selama ini!” Lord Ed mencoba untuk tetap santuy dan melontarkan senyumannya.

“Sebaiknya memang seperti itu, Lord. Jangan sampai kelakuan lo memperburuk citr species Penghisap yang selama ini sudah buruk.” Ketua Ben menyeringai lantas berlalu meninggalkan Lord Ed.

“Bedevah!” geram Lord Ed sepeninggal Ketua Ben.

“Sabar, Lordku zheyeng. Kendalikan diri lo. Dia bukan level lo; jangan turunin derajat lo sebagai seorang pemimpin sebuah klan dan koloni penghisap hanya untuk melayani cecunguk buriq seperti dia.” Ira memeluk erat lengan Lord Ed.

“Mereka pikir planet ini diciptakan hanya untuk mereka, Para pengunyah sialan, dan sejak dulu merekalah yang berhak menguasai bumi. Tjih! Bahkan orang-orang tertua di Dunia Lama pun tidak mengetahui pernah ada masa di mana kami para Penghisap pernah hidup berdampingan dengan damai bersama para Pengunyah. Persahabatan bahkan perkawinan antar dua species ini pernah menjadi hal yang biasa dan gue akan mengembalikan masa-masa itu!” tekad Lord Ed. (*)

VALTERRA (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang